Naufal hanya sahabatnya tak lebih

Batin kuat Vandro selalu mengatakan hal tersebut, supaya ego nya tak menguasai dirinya.

"Sayang, Naufal akan baik-baik saja. Percayalah." Ujar Vandro berusaha menenangkan Bella dalam pelukannya.

Di elus-elus nya punggung Bella yang bergetar karena menangis tersebut.

"Aku gabisa liat orang yang aku sayang terluka, Vandro. Aku gabisa..." Lirih nya dalam dekapan Vandro.

Vandro yang mendengar itu sedikit tersayat hatinya.

Bella menyayangi Naufal? Tapi sekedar sahabat kan gak lebih?

Pikiran Vandro berkecamuk disana. Penuturan Bella sukses membuat dirinya terbebani. Segitu sayangnya Bella sama Naufal sampe kaya gini?

Vandro pun mengingat kembali omongan Darius waktu itu.

"Udah ketebak kalo lo tuh ada rasa sama Bella. Persahabatan antara wanita dan pria, mustahil tanpa cinta bre. Pasti ada cinta di antara itu. Entah dari si pria atau si wanita."

Kalo Naufal memang memiliki rasa pada Bella, apa Bella juga? Tapi kan Bella jadiannya sama Vandro? Gimana dong?

Posthink aja Vandro!!!

Sesaat kemudian dokter keluar dari ruangan UGD tersebut. Bella langsung menghampiri sang dokter.

"Keluarga pasien?" Tanya sang dokter.

"Iya dok, saya sahabatnya. Dok bagaimana keadaan pasien dok? Dia baik-baik saja kan dok? Dok jawab dok!" Bella menghujani banyak pertanyaan sampai si dokter tak bisa menjawab. Namanya juga panik!

"Pasien telah berhasil melewati operasi nya. Tetapi beliau belum bisa sadarkan diri dan masih dalam keadaan koma. Benturan di kepala nya sangat keras mengakibatkan dirinya harus di operasi tadi."

Penuturan sang dokter membuat Bella semakin terisak. Tak bisa di bayangkan rasa sakitnya Naufal di sana.

"Berdoa saja semoga ia cepat bangun dari koma nya. Saya akan berjuang untuknya jangan khawatir. Saya permisi." Ucap dokter lalu meninggalkan Bella dan Vandro.

Vandro pun turut bersedih atas penuturan dokter tersebut. Bagaimana pun Naufal temannya bukan.

Bella menangis sejadi-jadi nya di sana. Sampai tak menyadari jika ada panggilan dari sang mama di seberang.

Vandro yang menyadari suara sering telpon pun langsung membuka tas selempang milik Bella. Di lihat nya tertera nama pemilik 'Ibu Negara' di sana. Vandro yakin pasti ini mama nya.

Vandro menjawab telepon tersebut akhirnya.

Hallo Bella, kamu di mana sayang ini sudah malam tapi kamu belum pulang juga.

Hallo tante, ini Vandro. Bella sama Vandro lagi di rumah sakit tante.

HA? Rumah sakit? Apa yang terjadi Vandro? Kenapa kalian di rumah sakit?

Naufal kecelakaan tan, jadi kita langsung ke rumah sakit pas denger kabar nya. Tante jangan khawatir Bella aman sama Vandro.

Yaampun. Ya sudah kalo gitu kamu jagain anak tante ya di sana. Tante tutup dulu teleponnya.

Iya tante pasti

Tututut... Sambungan terputus.

Vandro beranjak untuk mendekap kembali Bella yang masih menangis itu.

"Sayang, udah jangan nangis. Naufal pasti baik-baik aja. Kita doain semoga cepet bangun Naufal nya."

"Van, gimana aku bisa tenang van. Naufal lagi berjuang di sana van. Aku takut van takut." Ujarnya sambil terisak.

"Kamu gak perlu takut, Tuhan punya jalannya. Yang terpenting kita banyakin berdoa untuk kesembuhan Naufal."

Ucapan Vandro di angguki Bella. Lalu Bella mendongak dan Vandro menunduk melihat wajah Bella yang di banjiri air mata itu. Mata Bella sangat sembab di liatnya. Lalu tanpa aba-aba, Vandro mencium satu per satu mata milik Bella.

Bella yang mendapat perlakuan tersebut sedikit tenang. Efek nya sangat luar biasa!

"Kira-kira keluarga Naufal udah tau belum Bel?" Tanya Vandro kemudian.

Bella menggeleng tanda tak tahu. Tapi ia juga bingung kenapa si suster malah menelepon nya dan bukan menelepon mama atau papa Naufal. Sebaiknya ia bertanya pada suster dan meminta ponsel Naufal agar ia bisa menghubungi keluarga Naufal.

Bella melihat ada suster yang baru saja keluar dari ruangan Naufal, segera ia hampiri.

"Sus, tadi suster yang telpon saya pas Naufal kecelakaan bukan?"

"Iya benar, ini ponsel nya!" Sambil menyerahkan ponsel Naufal pada Bella. Di terimalah ponsel tersebut oleh Bella.

"Terimakasih sebelumnya, tapi kenapa suster malah menghubungi saya? Bukannya malah menghubungi keluarga nya?" Pertanyaan aneh Bella sukses membuat sang suster tersenyum.

Lain halnya dengan Vandro yang tak mengerti apa maksud dari pujaan hati nya jdi. Ada apa sebenarnya? Kenapa ia bertanya seperti itu?

"Jadi waktu saya cek ponsel pasien, saya melihat satu kontak yang spesial di sana tertera nama 'My Love' langsung saja saya menghubungi nya. Saya berfikir pasti ini pacar nya dan benar kamu orang nya." Tutur suster kemudian.

"Ya sudah saya permisi dulu."

"Iya sus terimakasih."

Maksudnya ini tuh apa? Spesial kah gue di mata Naufal sampe segitunya? Naufal gue butuh penjelasan, cepet bangun gue kangen sama lo please bangun!

Batinnya berteriak di sana. Semoga Naufal mendengar nya!

Vandro tidak tuli! Ia mendengar semua percakapan Bella dan suster. Terlebih saat suster mengatakan bahwa kontak Bella di ponsel Naufal di beri nama 'My Love' membuat hatinya sedikit tertusuk.

Ia jadi tak tega dengan Naufal, menyimpan perasaan nya sendiri dan bertepuk sebelah tangan hanya karena nya. Apa Vandro sekejam itu?

Tidak! Vandro tidak kejam!

Apa sepantasnya ia beri tau pada Bella bahwa Naufal mencintainya? Naufal menyayangi nya lebih dari sahabat? Apa harus ia katakan sekarang? Tapi jika ia katakan bagaimana nasib cinta nya?

Sungguh rumit kisah cinta ini!

"Dara ku?" Gumam Bella yang masih terdengar oleh Vandro.







Hello! Saia kambek lagi hehehe
Kangen banget dong pastinya? Iyalah udah gasabar baca lanjutannya yakan?
Gimana Naufal? Kasihan dia kecelakaan:")
Semoga baik-baik aja yak Naufal nya, author ikutan sedih nih😢

Yaudah sebelum lanjut ke part selanjutnya, kasih dong vote nya!
Kalo mau comment silahkan, author bales tenang aja:)

See u next part!

Salam manis:)

PERCAYALAH [TAMAT]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن