13 : When We Meet And Be Together

3K 400 52
                                    

Sesuatu yang tak di sengaja, tidak di inginkan dan bersifat iseng pada akhirnya menjadi sesuatu yang mengikat. Seperti hubungan Seokjin dan Jisoo yang berawal dari itu semua. Seokjin yang secara tidak sengaja mengenal Jisoo melalui Taehyung. Lalu Seokjin menolak mentah-mentah tawaran Taehyung untuk mencoba mendekati Jisoo. Dan akhirnya setelah Taehyung diam-diam menyimpan kontak Jisoo di ponsel kakak sepupunya, Seokjin  berpikir untuk mencoba menghubungi Jisoo atas dasar ke isengan dan juga rasa penasaran.

Haah! Tidak ada laki-laki yang benar-benar bodoamat kalau sudah menyangkut urusan cewek yang lagi jomblo, apalagi ceweknya sebening dan secantik Jisoo. Seokjin si cowok cuek dan bodoamat, pada akhirnya tertarik juga. Ke isengannya untuk menghubungi Jisoo hanya sekecil bubuk detergen, sisanya rasa penasaran dan ketertarikan sejak awal.

Jadi, begini ceritanya.

Saat itu, Seokjin sedang rebahan sambil bermain game online di kamarnya setelah selesai menyelesaikan tugas kuliahnya. Dengan tatapan yang amat teramat fokus karena dirinya tengah berada di puncak permainan, tiba-tiba sebuah panggilan telepon menghancurkan semuanya, membuat Seokjin mengumpat berkali-kali dengan kata kasar yang berbeda-beda.

Coba bayangkan, game yang ia mainkan tengah berada di puncak dan Seokjin hampir saja menang jika si sialan Taehyung tidak meneleponnya. Hal itu benar-benar membuatnya geram, ingin rasanya menendang bokong Taehyung sampai tepos.

"Anjing lo tai bangsat ngapain sih nelpon gue babi?!" omel Seokjin cepat tanpa jeda dengan kata-kata kasarnya. Demi tanjakan rock bottom, Seokjin benar-benar kesal bukan main. Telinganya bahkan samai merah.

"Wow wow, santai abangku sayang. Jangan ngegas gitu dong, nanti gantengnya ilang." Taehyung tertawa tanpa dosa di seberang telepon.

"Ya lagian gue lagi main game malah nelpon. Kacau semua anjing gara-gara lo bangsat!"

"Eh, gue gak tahu lo lagi main bang. Kalaupun gue tahu, ya... gue pasti bakal tetep nelpon lo sih." Taehyung terkekeh geli.

"Tai!"

"Serius bang, gue butuh lo. Gue lagi reuni sama temen-temen SMA gue di kafe +62, jemput gue sekarang. Lo tau kan?"

"Ogah! Manja ya lo minta-minta jemput segala. Gue bukan supir pribadi lo ibab!"

"Bang tolong! Gue gak bawa motor, gue kesini nebeng bareng temen gue."

"Yaudah apa susahnya nebeng lagi."

"Temen gue balik sama ceweknya. Lagian mereka mau pergi dulu, terus gue juga mau kerumah lo. Bang, tolong dong. Sumpah demi apapun lo ganteng kalau baik! Kegantengan lo bisa geser posisi V BTS yang kata cewek gue the most handsome in the world."

"Bacot."

"Bang..."

"Najis, gak usah ngeregek!"

Akhirnya setelah mendengar permohonan mati-matian Taehyung yang membuatnya sakit telinga, Seokjin bergegas berangkat untuk menjemput.

Dan yang mengesalkannya lagi, Taehyung membuat Seokjin menunggu diluar kafe selama tiga puluh menit. Seokjin sangat benci menunggu dan Taehyung kembali membuatnya kesal. Punya dosa apa Seokjin sampai dirinya mempunyai adek sepupu macam Taehyung.

Seokjin yang bersandar pada kap mobil, melihat Taehyung yang keluar dari kafe. Berniat ingin langsung memarahi dan memaki, tetapi ketika melihat di belakangnya ada seorang perempuan yang berjalan menyusul Taehyung, niatnya ia urungkan karena harus menjaga image. Bukan karena dia cewek, tetapi rasanya memalukan marah-marah di depan orang lain.

"Nunggu lama, bang?" tanya Taehyung yang tidak sadar diri.

"Menurut lo?" balas Seokjin dengan tenang, namun memendam kekesalan yang besar.

BitterloveWhere stories live. Discover now