08 : Argue

3.1K 433 80
                                    

Semoga sabtu malam sekarang hujan gede, amin!

Jisoo mengutuk ucapan Lisa yang di katakan tadi siang saat mereka sedang berkumpul di rumah Jennie sambil rebahan. Ucapan --ah tidak, mungkin lebih tepatnya sebuah doa dan harapan seorang jomblo seperti Lisa pada akhirnya terjadi juga. Hujan turun sangat deras, tepat saat Jisoo dan Seokjin tengah menjalani rutinan beberapa pasangan yang pada umumnya di lakukan pada sabtu malam.

Sialnya, malam ini Seokjin dan Jisoo pergi dengan motor sehingga mereka berdua terpaksa menunda perjalanan dan berteduh di pinggiran sebuah toko kelontong yang masih buka. Katanya mobil Seokjin akhir-akhir ini di pinjam oleh Taehyung, sepupunya itu meminta untuk bertukar kendaraan untuk sementara waktu karena sebuah urusan.

Selain hujan, malam ini dinginnya cukup menusuk ke kulit. Untung saja Jisoo memakai setelan berupa sweater yang cukup untuk menghangatkan tubuhnya. Tapi meski begitu, tetap saja rasanya masih lumayan dingin dan hal itu membuat Jisoo tergerak untuk memeluk Seokjin dari samping.

"Ji."

"Dingin tahu!" balas Jisoo. Ia sudah tahu kalau Seokjin tidak suka melakukan hal-hal yang seperti ini jika di luar. Itu akan membuatnya tidak nyaman dan risi. "Lagian disini gak ada siapa-siapa selain kita berdua. Ibu warungnya juga ada di dalem, gak akan liat."

Seokjin hanya menghela nafas pasrah, membiarkan Jisoo menghangatkan tubuhnya dengan cara memeluknya tanpa sedikitpun balasan darinya.

"Lain kali gak usah ngajak keluar kalau gak ada hal penting atau gak ada tujuan pasti kayak gini." ucap Seokjin setengah kesal.

Sudah tahu kan sebelumnya kalau Seokjin itu tipikal orang yang tidak terlalu suka diluar? Ia lebih senang menghabiskan sisa waktu luangnya di rumah, rebahan atau melanjutkan chapter gamenya. Apalagi jika hujan begini, mood Seokjin kemungkinan akan memburuk.

"Jadi selama ini jalan sama aku bukan hal penting?" Jisoo mulai terpancing.

"Ya tergantung."

"Aku kan cuma ingin jalan, emangnya salah ya."

"Enggak salah, tapi buang-buang waktu. Terus kamu tahu sekarang lagi musim hujan, harusnya jangan banyak keluar," balas Seokjin. "Buat apasih main keluar sabtu malam? Mau ngikutin orang-orang buat macetin jalan?"

Jisoo berdecak seraya menjauhkan diri dari Seokjin. "Sadar gak sih, omongan kamu itu kadang suka nyakitin aku walau gak seberapa."

"Jangan sampai kamu bikin orang lain sakit hati karena omongan kamu." tambahnya.

"Lah, aku cuma ngasih tahu."

"Yaudah iya terserah."

Seokjin membuang nafas, lantas beranjak dari posisi duduknya dan berjalan mendekati toko kelontong tersebut untuk membeli sesuatu, meninggalkan Jisoo yang mendadak badmood.

Sumpah ya, Seokjin emang gak bisa di ajak senang-senang macam anak mud lainnya. Memang pada dasarnya pacarnya itu anti sosial, tidak terlalu suka keramaian dan kehidupan luar.  Lebih senang mengurung diri di kamar, malas-malasan gak jelas.

Berbeda jauh dengan Jisoo yang senang sekali keluar rumah, selain karena ia tidak suka dirumah karena keluarganya, Jisoo juga lebih menyukai keramaian dan kehidupan luar. Dari pada berdiam diri dirumah seperti yang di sukai Seokjin. Tolong ya, itu sungguh membosankan.

"Ini minum dulu susu anget." kata Seokjin yang muncul sambil membawa segelas susu hangat.

Jisoo masih terdiam, menatap Seokjin tanpa menerima sebuah gelas yang terisi penuh oleh susu hangat.

"Ini cepetan minum, biar anget dikit." katanya.

Jisoo mendengus, lantas menerimanya dari tangan Seokjin dan langsung meminumnya sedikit-sedikit.

BitterloveWhere stories live. Discover now