CHAPTER 32. MORNING SEX

32.1K 1K 37
                                    

Violetta merasa tidurnya terganggu ketika sesuatu mengusik bagian bawah tubuhnya. Rasanya menggelikan dan membuatnya sedikit kesemutan. Ia membuka mata dan mendapati bagian bawah pakaiannya telah terlucuti.

"Xander!" Violetta memekik kaget.

Xander diam tidak menjawab. Ia memainkan jemarinya di liang kenikmatan dunia milik Violetta.

"Baby..honey, what's- ahhh. Ini masih pagi, sayang..." Violetta menepuk lembut pipi Xander sembari menahan diri untuk tidak 'basah' terlalu cepat.

Xander hanya menatap Violetta sedih. Ia tidak mengatakan apapun, sayangnya.

"God, ah!" Xander memasukkan jari tengahnya, memutar dan sedikit menggaruknya. Itu membuat tubuh Violetta melengkung.

Xander membuka lebar kaki Violetta. Ia bisa melihat jelas liang berwarna pink ranum yang menjadi tempat bermainnya.

"Jangan, Xander! Itu kotor!" Pekik Violetta, panik karena Xander mendekatkan mulutnya disana.

Xander tidak peduli. Daging lunak keluar dari mulut Xander, menjulur, menggetarkan pusat syaraf di wilayah kewanitaannya. Ia begitu lihat bermain disana. Tubuh Violetta menegang.

"Xander, kau kenapa?!" Violetta menjambak rambut Xander menahan nikmat dunia yang sedang ia hadapi.

"Ada apa, Xander? Ah, hentikan, Xander. Let's talk," tidak biasanya Xander have sex dengannya sepelan ini. Xander itu kasar dan paling tidak dia akan menjamah habis seluruh tubuhnya. Tidak hanya bagian bawahnya saja.

"Something happen in the office?" Seolah pertanyaan Violetta tepat sasaran, Xander terdiam. Matanya sedikit membulat, menatap dalam kedua bola mata Violetta.

Xander menghentikan aksinya. Tubuh bawahnya telah basah dan berlendir. Ia menjilatnya lalu perlahan membuka kaitan lingerie milik Violetta.

"At least, jawab aku, Xander, ah! Xander! Kau merobeknya!" Xander rupanya membuat tali tipis yg mengaitkan dua kancing di bagian dadanya putus. "Kau tahu ini lingerie kesukaanku!" Sewot Violetta.

"Aku bisa membelikanmu yang baru, Baby," akhirnya Xander bersuara.

Sikap Xander semakin aneh tatkala Xander tiba-tiba bersandar di dadanya, memeluk Violetta, membenamkan wajahnya diantara dua gundukan kenyal duniawi itu. "Don't leave me, Baby, please.." pintanya parau.

Dugaan Violetta benar. Xander yang tiba-tiba semabuk itu semalam, sesuatu pasti terjadi. "Beritahu aku, Xander.."

"Promise me. Apapun yang terjadi, stay with me, Baby.."

"Xander..kau membuatku bingung.."

"Promise, me..Bahkan setelah kita menikah, tetap bersamaku,"

"Xander..aku sudah berjanji untuk tidak meninggalkanmu, 'kan? Lalu apa yang kau takutkan?"

Xander mengangkat wajahnya. Dengan perlahan ia mendekatkan bibirnya pada Violetta. Ia tampak ragu untuk mengecup tunangannya.

"Xander," Violetta segera mengecup bibir Xander. "Kenapa kau ragu?"

"Aku tidak ingin menyakitimu," jawaban Xander membuat Violetta semakin bingung.

"Lakukan. Do whatever you want. Aku, submisivemu pagi ini," kata Violetta sambil memberinya sebuah senyum.

Xander bangkit, membuka lemarinya, mengambil sebuah dasi. Violetta tahu permainan seperti apa yang ingin Xander lakukan.

Violetta menutup matanya dan Xander mengikat dasi itu menutup kedua mata Violetta. Tidak hanya mata, ia juga mengikat kedua lengan Violetta ke belakang lalu membaringkannya sedikit menyamping. Gesekkan sprei yang mengenai puting payudaranya membuat Violetta terangsang.

ALEXANDERWhere stories live. Discover now