BAGIAN 4. NATASHA

30.3K 1.5K 14
                                    

Selama seharian, Violetta bekerja dengan pikiran kalut. Senyum itu, senyum jahat Xander begitu terbayang di pikirannya. Terlebih saat ia berkata," pulang nanti, aku punya kejutan untukmu dan Sam,"

Saat itu, ia melihat dengan jelas, Sam yang berbadan tegap kekar itu mendadak pucat wajahnya. Ia begitu ketakutan dengan ancaman Xander. Jarum jam yang berdetak terus semakin membuat Violetta gelisah.

"Agh!" Pekiknya.

"Violet? Kau baik baik saja?" Dominic, teman sekantornya kaget melihat Violetta berteriak seperti itu. "Kau gusar?"

"Ah, maaf aku mengganggumu," Violetta menarik nafas panjang. Ia lalu mengambil dua gelas kopi dari vending machine.

"Mau?" Tawar Violetta pada Dom, sapaan akrabnya.

"Sayang jika kutolak," jawab Dom.

Dom sendiri adalah pria yang tidak hanya teman sekantornya. Ia juga berasal dari universitas yang sama dengan Violetta. Beberapa kali, mereka juga pernah berada di kelas yang sama. Hal ini menjadikan mereka berdua semakin akrab.

"Aku pusing, Dom." celetuk Violetta sambil mengurut pelan keningnya. "Hidupku bagaikan di neraka,"

Dom mengerutkan dahinya. "Kenapa? Ada apa?"

Violetta menatap Dom. Tidak mungkin ia menceritakan padanya bahwa ia baru saja diperkosa oleh seorang bos besar sebuah perusahaan, dan dijual pula oleh Ayahnya sendiri.

"Tidak tahulah." Violetta sewot sendiri.

Dom tersenyum. "Kau harus tau, Violet, aku selalu siap mendengar semua cerita sedihmu,"

Violetta mengangguk. "Ya. Kau memang teman terbaikku, Dom," Violetta beranjak dari kursi yang ada di hadapan meja kerja Dom kembali ke kursi kerjanya sendiri.

Dom hanya menatap Violetta dengan senyum tipisnya.

*

Sepulang kerja, Sam kembali menjemput Violetta di kantornya. Tidak ada ekspresi yang biasanya. Sam lebih banyak diam dan murung.

"Sam? Semua baik baik saja?" Tanya Violetta lirih.

Sam diam. Menggeleng atau mengangguk pun tidak.

"Setidaknya dia belum pulang kantor bukan? Ayo kita pergi saja dari rumah itu, Sam!"

Sam justru terlihat semakin kesal. "Sudahlah kau diam saja! Ini semua karena ulahmu! Kau seharusnya menurut saja jangan temui ayahmu!" Makinya tiba tiba. Violetta terperanjat.

"Aku? Menurut dengan pria brengsek seperti itu?! Kau gila?! Tidak akan dan tidak pernah! Sampai kapanpun aku akan melawannya!" Balasnya keras.

"Kau tidak akan bisa menang melawan Xander!"

"Siapa kau berani sekali memutuskan seperti itu!" Violetta tidak mau kalah.

"Menyerahlah Violet! Lagipula dia tidak akan menyakitimu!" Kata Sam bersihkukuh.

Suasana di mobil pun menegang.

"Turunkan aku!" Perintah Violetta.

"Menurunkanmu? Tidak akan!" Sam tiba tiba memacu kecepatan mobilnya dengan sangat kencang. Suara klakson mobil yang pengemudinya kaget bersahutan di jalanan.

"Sam! Kau gila?!"

"Ya! Aku gila karena kebodohanmu menentang Xander!" Ia melototi Violetta.

"Kau kenapa, sih?!"

Sam memilih untuk diam tidak melanjutkan pertengkaran mereka.

"Kau lihat, dia seharusnya belum pulang. Tapi mobilnya justru terparkir di halaman!" Ujar Sam ketika memasuki halaman mansion dan melihat Black Lamborghini milik Sam terparkir di halaman.

ALEXANDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang