Ledakan dan Sebuah Nama

Mulai dari awal
                                    

Kakashi terlihat bingung. "Baik, dengarkan aku. Aku akan menyusuri bagian utara hutan ini. Naruto kau ke arah barat. Shikamaru dan Chouji kau ke arah timur. Kita tidak perlu ke selatan karena selatan hanya akan membawa kita ke Gerbang Konoha. Sakura, Ino, dan Hinata kalian tetap di sini untuk mengawasi tempat ledakan. Hinata, kau tetap aktifkan mata Byakugan-mu dan tetap awasi sekitar area ini. Oke, bergerak!" perintah Kakashi.

Mereka semua ke arah yang sudah ditetapkan oleh Kakashi, kecuali Sakura dan Hinata yang tetap mengawasi lokasi ledakan itu. Sakura menunduk lebih dalam, memperhatikan bekas ledakan di tanah. Bekas ini terlihat familiar baginya.

Hanya berselang tiga menit, semuanya sudah kembali ke tempat ledakan itu. "Aku tidak mendapati apa-apa," lapor Naruto. Shikamaru dan Chouji mengatakan hal yang sama. Kakashi juga tidak mendapat pentunjuk apa pun. "Bagaimana Hinata dan Sakura?" tanya Kakashi.
"Byakugan-ku selalu aktif tapi hasilnya sama," jawabnya.

"Tidak ada apa pun di sini selagi kalian pergi. Tapi, aku merasakan ada yang aneh dengan bekas ledakan ini," ujar Sakura sambil menunjuk ke bekas ledakan di tanah. Kakashi dan Naruto berjongkok agar mereka bisa melihat bekas ledakan itu lebih dekat.

"Ini...." perkataan Naruto tertahan, dia kemudian menoleh ke arah Kakashi. Kakashi mengangguk, seolah tau perkataan Naruto sebelum dia mengatakannya. "Ya, ini adalah ledakan jurus Katon: Gokakyu no Jutsu," ujar Kakashi.

Sakura tersentak. "Bukankah ini jurus yang sering Kakashi Sensei dan Sasuke gunakan?" tanyanya. Kakashi mengangguk. "Kau benar. Ini salah satu jurus elemen api," jawabnya.
Lalu semuanya terdiam karena diselimuti kebingungan.

"Tapi... siapa yang melakukan ledakan ini?" tanya Ino. Kakashi menggeleng. "Itu memang penting untuk dipertanyakan. Tapi, yang lebih penting adalah: Untuk apa orang itu menggunakan jurus Katon: Gokakyu no Jutsu? Apa tujuannya?" tanya Kakashi.

"Mungkinkah kepentingan latihan?" tanya Chouji. Shikamaru yang menjawab. "Kurasa bukan untuk latihan. Jika seandainya ini latihan, mengapa tidak ada orang di sini? Jika memang dia hanya latihan harusnya dia tidak pergi. Dia harusnya tetap berada di sini. Sepertinya ini bukan latihan. Byakugan Hinata tidak mungkin salah."

Kakashi terdiam. Dirinya diselimuti rasa bingung dengan apa yang terjadi. Suara Hinata memecah keheningan. "Teman-teman, sepertinya ada sesuatu yang tertulis di bekas ledakan ini."

Mereka semua jongkok kembali untuk meneliti bekas ledakan tersebut. Mereka mengerti maksud Hinata. Di pinggiran bekas ledakan tersebut, ada huruf yang tertulis. Semuanya terkejut ketika menyadari bahwa itu adalah huruf Kanji untuk kata 'Hatake'. Sontak, semua langsung menatap Kakashi.

Kakashi sendiri terkejut bukan main. "Sensei, apa yang....." Kakashi menggeleng, memotong perkataan Naruto. "Jujur, aku sendiri tidak mengerti apa yang sedang terjadi," potong Kakashi. Perasaan tidak tenang langsung menyelimuti dirinya setelah melihat ada nama 'Hatake' terukir di sana.

"Kita tidak mendapat petunjuk apa-apa kecuali nama klan-mu yang terukir di bekas ledakan ini, Sensei," ujar Shimamaru hati-hati.
"Tapi, ini bisa saja bukan Kakashi Sensei. Mungkin saja ada orang lain dengan nama klan yang sama dengan Kakashi Sensei," sanggah Sakura.

Kakashi ingin sekali mempercayai apa yang dikatakan oleh Sakura. Tapi, hatinya tidak bisa diajak berkompromi. "Kembali ke Konoha," perintanya.

[]

"Kurasa ada yang tidak beres dengan Kakashi Sensei," ujar Sakura pada Naruto. Naruto menghela nafas. "Tentu saja, dia pasti merasa diteror dengan ledakan kemarin," jawab Naruto. Lalu mereka berdua sama-sama diam.

Tiba-tiba, Lee datang dan memanggil Naruto dan Sakura. "Kalian berdua dipanggil oleh Guy Sensei," dia memberitahu. Mereka bertiga segera ke tempat Guy Sensei.

"Ada apa, Sensei?" tanya Sakura begitu mereka bertemu dengan Guy. "Aku sudah mendengar soal ledakan misterius yang kemarin terjadi di hutan. Dan aku ingin minta tolong dengan kalian berdua khususnya," ujar Guy.

"Minta tolong apa, Sensei?" tanya Naruto bingung. Guy membetulkan posisi duduknya sebelum melanjutkan bicara. "Aku minta tolong agar kalian terus memantau keadaan Kakashi. Belakangan ini, aku merasa ada yang tidak beres dengannya. Sepertinya ada yang menganggu pikirannya. Ditambah lagi kejadian ledakan kemarin. Kalian pasti mengerti dengan sifat Kakashi yang suka bertindak sendirian tanpa mau meninta bantuan. Tolong kalian selalu siap siaga menjadi bala bantuan Kakashi. Keadaanku yang sekarang tidak memungkinkan aku untuk memantau Kakashi," ucap Guy panjang lebar.

Naruto berpandangan sejenak dengan Sakura sebelum menjawab permintaan Guy. Lalu Naruto dan Sakura menjawab secara bersamaan dengan nada mantap. "Kami berjanji untuk selalu melindungi Kakashi Sensei."
Guy tersenyum puas mendengar perkataan keduanya.

The Masked Man: Kakashi HatakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang