9. New Day

4K 431 60
                                    

Terkadang, manusia suka semena-mena terhadap waktu, mengacuhkannya dan membuatnya tak berharga sama sekali.

Hingga waktu memutuskan untuk balas dendam. Ia terus berlalu begitu saja tanpa peduli seseorang dalam lingkup ruangnya merana sendirian. Menanti sebuah jawaban atas pertanyaannya dua tahun silam.

Jeon Jungkook, kini menyadari bahwa ternyata waktu begitu berharga. Kebersamaannya dengan sang kakak terlampau berharga untuk dikenang.

Sudah dua tahun berlalu, walau belum ada kepastian, Jungkook akan tetap menunggu dan mencari bintangnya yang selama ini tersembunyi dibalik awan tebal menyesatkan.

Jeon Jungkook ingin menjadi egois untuk saat ini, sekalipun banyak orang telah menyuruhnya untuk mengikhlaskan kepergian Jimin, namun pemuda itu dengan segala kepercayaan terus menyangkal bahwa Jimin memang benar-benar telah pergi. Hatinya berkata bahwa Jimin masih disini, -entah itu dimana, tapi Jungkook percaya Jimin takkan tega meninggal nya sendiri.

Ia masih ingin menagih janji pada Jimin, janji pemua itu yang ingin melindunginya sebagai seorang kakak, dan Jungkook juga ingin memenuhi tugasnya sebagai seorang adik yang baik untuk kakaknya.

Meskipun ia tak tahu apakah Tuhan masih mau mendengarnya kali ini.

.

.

Seperti biasa, sejak hari dimana Jungkook menangis begitu putus asa dihadapannya, Kim Taehyung tak pernah melepas Jungkook barang sejenak.

Pemuda itu mencoba menempatkan diri sebagai kakak untuk Jungkook, walaupun ia tahu satu-satunya kakak yang Jungkook akui hanyalah Jimin. Kendati begitu, rasa sayang Taehyung pada Jungkook tak akan pernah berkurang.

Seperti pagi ini, dimana Taehyung selalu menyempatkan dirinya untuk mengantar Jungkook ke kampusnya.

Iya, Jungkook berhasil lulus dari SHS dengan kandidat siswa paling berprestasi di sekolah. Dan hal itu tak urung membuat Taehyung ikut bangga.

"Selamat pagi, bibi" Taehyung pagi ini datang ke mansion dan mendapati Hyena tengah menyiapkan sarapan untuknya dan untuk Jungkook.

Fakta tentang Taehyung yang ternyata masih memiliki ikatan saudara dengannya tentu tak bisa Hyena acuhkan begitu saja, terlebih Taehyung sudah banyak membantu Jungkook untuk keluar dari masa-masa sulitnya selama ini.

"Pagi, Tae... Kau datang 30 menit lebih cepat dari biasanya. Benar begitu?" ucap wanita itu dari dapur pantry.

Taehyung menyengir, menatap Hyena yang tersenyum padanya.
"Semalam Jungkook terlihat sangat lelah. Aku hanya ingin memastikan bahwa ia pagi ini baik-baik saja, bibi"

Hyena melepaskan apronnya, mendekat pada Taehyung dengan raut yang berbeda. Yang jelas Taehyung tahu bahwa Hyena khawatir.
"Bibi jarang untuk bisa selalu berada didekatnya. Hanya kau yang bisa bibi andalkan, Tae. Tolong jaga selalu Jungkook karena hanya dia yang bibi punya sekarang"

Seulas senyum nan tulus Taehyung berikan pada Hyena. Dengan lantang ia menjawab.
"Dengan senang hati, bibi"

.

Taehyung melangkahkan kakinya untuk menuju kamar Jungkook yang berada di lantai dua mansionnya.

Pintu besar berwarna putih dengan corak bata alam itu selalu menjadi favoritnya. Elegan dan cocok sekali dengan kepribadian Jungkook yang selalu mencitai alam.

Ketika pintu itu Taehyung buka, ia menggelengkan kepala saat melihat bagaimana Jungkook yang masih tertidur pulas memakai pakaian yang ia kenakan kemarin. Belum lagi jendela besar yang dibiarkan terbuka begitu saja, serta pendingin ruangan yang sama sekali tidak dimatikan walau udara bisa dikatakan cukup untuk membekukan.

[✔] CASSIOPEIA || Brothership Where stories live. Discover now