PROLOG

40 5 0
                                    

     Seorang anak kecil berkuncir  dua sedang  menangis di trotoar sambil memeluk boneka bear kecil berwarna coklat yang kepalanya hampir putus. Ia selalu menangis setiap hari sehabis pulang sekolah, karena selalu ada yang menjahilinya seperti sekarang ini boneka kesayangannya dirusak oleh teman-temannya. Dan seharusnya anak kecil seperti dia itu diantar jemput oleh Ibunya, seperti anak-anak sebayanya. Kadang ia suka iri kalo melihat temannya diantar jemput oleh ibunya.

     Tiba-tiba ada seorang anak cowok iba melihat anak kecil sebayanya sedang menangis sendirian di trotoar sambil memegang boneka.

     "Kamu kenapa? Kok nangis? Ada yang jahatin kamu ya?" tanyanya dengan beruntun

     "Boneka aku dirusak hiks," jawabnya dengan Isak tangis ala anak kecil.

     "Yah kasian bonekanya jadi jelek," tuturnya ikut bersedih.

     "Eh iya nama kamu siapa? Kalo aku Akas," ujar anak cowok tersebut sambil mengulurkan tangannya.

     "Aku Efa," Efa pun menerima uluran Akas.

     "Efa, oh iya Mamah aku bisa ngejahit tau, gimana kalo bonekanya Mamah aku yang benerin?" saran Akas.

     "Boleh," jawab Efa dengan antusias.

     "Yaudah sekarang kamu jangan nangis lagi, kita ke rumah aku yuk," Akas menghapus air mata Efa dengan tangan mungilnya.

     "Ayok," Efa pun menurut.

     Akas dan Efa pun berjalan beriringan sambil menggenggam tangan satu sama lain dan bernyanyi ria selama di perjalanan menuju rumah Akas.

    
     "Nih Fa bonekanya dah bagus lagi," wanita separuh baya yang merupakan Mamahnya Akas memberikan boneka Efa yang sudah ia perbaiki.

     "Wah boneka Efa bagus lagi, makasih tante," ujar Efa dengan berbinar.

     "Apa aku bilang Mamah aku hebat kan," ujar Akas menyombongkan.

     "Iya tante hebat, tante ajarin Efa dong," pinta Efa kepada Mamahnya Akas.

     "Iya sayang nanti tante ajarin kalo kamu sudah besar ya," jawabnya membuat Efa tersenyum senang.

     "Iya tante, makasih ya," ujar Efa sambil menganggukkan kepalanya.

     "Iya sayang, yaudah sekarang kamu pulang ya, nanti dicarii Mamah loh," saran Mamah Akas.

     "Mamah nggak pernah Efa tan, trus Mamah nggak pernah ada di rumah," ucap Efa lesu sambil menundukkan kepalanya.

     "Mungkin Mamah Efa lagi nyari uang buat beliin boneka baru buat Efa," hibur Mamahnya Akas sambil mengelus lembut pucuk kepala Efa.

     "Oh gitu ya tante?" tanya Efa memastikan.

     "Iya sayang, yaudah yuk tante anterin pulang."

     "Mah Akas ikut," rengek Akas.

     "Ayok," Mamah Akas pun menggandeng kedua bocah tersebut yang begitu gembira riang sambil bernyanyi lagu anak-anak.

     Sejak pertemuan itu Akas dan Efa pun berteman selama satu bulan sebelum Akas pindah rumah. Jadi hari ini bisa disebut sebagai hari perpisahan Akas dan Efa.

     "Akas beneran mau ninggalin Efa hiks," tutur Efa menangis sambil memeluk boneka bear coklat yang selalu ia bawa kemana-mana.

     "Iya, Efa jangan nangis nanti Akas jadi sedih," Akas menghapus air mata Efa dengan tangan mungilnya.

     "Nanti siapa yang bakal temenin Efa kalo Akas nggak ada?" Efa tangisnya makin menjadi-jadi.

     "Efa pasti bisa kok lawan mereka, kalo ada yang jahatin lawan aja jangan diem aja ya!" saran Akas namun Efa hanya diam.

     "Yaudah nih robot Akas dirawat Ama Efa ya, anggap aja ini Akas jadi kalo kamu kangen peluk aja robot ini ya," Akas memberikan robot kesayangannya berwarna merah kepada Efa.

     "Inikan robot kesayangan Akas, nggak apa-apa ini buat Efa?" ujar Efa sambil menerima robot tersebut dengan ragu.

     "Nggak apa-apa kok, kan Efa sahabat Akas jadi milik Akas milik Efa juga," tutur Akas yang mendapat respon anggukan paham dari Efa.

     "Yaudah kalo gitu ini boneka Efa juga buat Akas," Efa pun memberikan boneka kesayangannya kepada Akas.

     "Buat Akas?" tanyanya memastikan.

     "Iya, milik Efa milik Akas juga," ujar Efa tersenyum membuat Akas membalas senyuman itu sambil menerima boneka yang diberikan Efa.

     "Kas ayok berangkat!" teriak Mamah Akas yang sudah menunggu Akas di dekat mobil berwarna silver.

     "Bentar Mah," balik teriak Akas.

     "Akas," panggil Efa yang nangisnya udah reda kini kembali menangis.

     "Efa Akas pamit ya, jaga diri Efa baik-baik," Akas memeluk tubuh mungil Efa, sedangkan Efa hanya menangis sampai pelukan yang bermakna perpisahan tersebut lepas.

   "Akas sayang Efa," kalimat terakhir yang Akas ucapkan sebelum ia berlari menghampiri Mamahnya dan masuk ke dalam mobil.

     Efa makin deras tangisannya saat Akas masuk ke dalam mobil. Mobil tersebut pun melaju meninggalkan tempat dimana mobil tersebut terparkir.

     "Akas jangan tinggalin Efa," Efa mengejar mobil silver tersebut sambil menangis dan mobil tersebut hilang tanpa jejak saat di belokan.
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
TBC........
Sorry kalo ada typo ya :v
Janlup krisarnya ya
Sekalian vote+komen :*

Home, 16 Januari 2020
 

Behind The MaskWhere stories live. Discover now