Chapter 10

238 21 3
                                    






Chapter 10




1 minggu sudah berlalu semenjak Gaara menyelamatkan Sakura. Selama 1 minggu juga Sakura sama sekali tidak menemui Gaara sesuai perintah ayah Gaara. Akatsuki tim Suna sudah dibubarkan karena tugas mereka sudah selesai, namun Sakura masih menerima misi individu. Jadi tak heran jika mereka tidak akan bertemu. Walaupun Sakura tinggal dirumah orangtua ibunya yang hanya berjarak 1 rumah dari rumah Gaara.

Sakura akan pergi pagi-pagi sekali untuk menjalankan misinya dan pulang larut malam. Jika pun dia tidak sedang menerima misi, Sakura pergi kesuatu tempat untuk mengerjakan tugas akhirnya. Sekarang mereka sudah memasuki semester terakhir. Jadi Sakura, Ino, dan Hinata disibukkan tugas akhir. Untung saja Akatsuki tim Suna sudah dibubarkan, mereka bisa fokus dengan tugas akhir mereka.

Hari ini Sakura menongolkan dirinya di kampus kebanggaannya untuk berkonsultasi dengan dosen pembimbingnya. Hanya butuh beberapa waktu saja untuk Sakura berkonsultasi. Selebihnya Sakura menimbrung ke gerombolan teman kelasnya yang tengah mengerjakan tugas akhir mereka. Sakura hanya diam sambil memainkan ponselnya.

Hari semakin sore waktu sudah menunjukkan pukul 3 sore, sebagian teman Sakura sudah meninggalkan kampus. Merasa bosan, Sakura pamit untuk pulang. Di perjalanan menuju parkiran, Sakura melewati lapangan basket. Rasanya Sakura ingin memainkan salah satu cabang olahraga bola tersebut. Sudah berapa lama dia tidak memainkan olahraga tersebut?

Beranjak ke gudang olahraga untuk mengambil bola, setelahnya menaruh tasnya ke bangku bench lalu Sakura dengan asyik memainkan bolanya sendirian. Hinata yang lewat sehabis dari perpusatakaan melihat Sakura bermain Basket. Dia tersenyum lalu menghampiri tas Sakura yang berada di bench. Sakura bermain dengan lincahnya.

Andai saja Hinata bisa bermain, sudah pasti dia akan menemani Sakura. Namun sayang, sudah beberapa kali Sakura mengajarinya bermain, Hinata tidak bisa memainkanya. Mendrible bolanya saja Hinata merasa kaku. Alhasil Hinata hanya sanggup melihat dari pinggir lapangan.

Beberapa waktu telah berlalu, Sakura masih asyik bermain dengan bola basketnya. Hinata masih setia melihat dari bangkunya. Langit mendung sedari Hinata duduk tadi, dan sekarang langit menumpahkan isinya. Ingin Hinata menghentikan Sakura untuk beristirahat karena hujan semakin lama semakin deras.  Hinata tidak berani untuk menghentikan Sakura, Hinata paham jika suasana hati Sakura tengah kalut. Jadi biarlah Sakura bermain sepuas hatinya.

“Hinata” Hinata menoleh kesamping.

“Gaara?” Gaara berdiri disamping Hinata dengan baju setengah basah.

“Kenapa tidak menghentikan Sakura? Hujan semakin deras” kata Gaara dengan raut cemas.

“Sakura sudah besar, kenapa aku harus repot?” jawab sinis Hinata.

Gaara mengernyitkan dahinya, Gaara bertanya baik-baik kenapa Hinata sewot? Tanpa menghiraukan Hinata, Gaara meletakkan tasnya di bench samping tas Sakura setelahnya menuju tengah lapangan menghampiri Sakura. Hinata hanya diam ditempat. Sudah dipastikan, usaha Gaara tidak akan membuahkan hasil.

Dari tempat Hinata, Gaara berbicara dengan Sakura, mungkin untuk membujuknya berhenti. Beberapa saat tak dapat hirauan dari Sakura, Gaara merebut bola dari aksi drible Sakura. Ah.. Menarik! mereka malah adu tanding. Ok! Benar bukan kata Hinata? Sia-sialah usahanya. Huft.. Akan lama sudah Hinata menunggu mereka selesai.

Untuk menghilangkan rasa jenuhnya Hinata memainkan ponselnya. Hinata belum punya niatan untuk kembali lebih tepatnya dia berniat menunggu Sakura. Belum juga Hinata membuka menu ponselnya, Sakura sudah berada didepanya. Hinata mengernyit heran, apa kali ini dugaannya salah?

CR or Carrot RabbitWhere stories live. Discover now