Chapter 1

1.4K 46 1
                                    

CR or Carrot Rabbit

Chapter 1

SAKURA POV

Pernahkah kamu merasa jenuh? Yaa aku sedang mengalaminya. Kejenuhan ditengah kehidupanku yang datar – datar saja. Aku merasa tidak ada tantangan sama sekali dikehidupanku, bosan tau! Hidup gini – gini aja. Oh.. Kami-Sama bukannya aku tidak bersyukur atas kehidupan yang telah kau berikan, aku malah berterima kasih atas hidupku ini. Hanya saja saat ini aku sedang mengalami kejenuhan. Haha..

Akasuna Sakura, itu namaku. Anak ke empat dari keluarga Akasuna namun anak pertama dari Ibuku. Kau ingin menanyakan sesuatu? Tidak usah! Biar aku jelaskan dan jangan bingung! Ibuku, Akasuna Rose istri kedua dari Akasuna Raito yaitu Ayahku. Kau tau Ayahku adalah seorang poligami. Istri pertamanya entahlah aku tak ingin menyebutkan namanya yah.. karena dia itu bermuka dua dan aku sangat benci orang yang bermuka dua.

Dari keluarga pertama Ayahku mempunyai 2 orang anak cowok Dan cewek Dan dari keluargaku 2 anak juga yaitu aku dan adik cowokku yaitu Akasuna Rai. Ah.. yaa bukankah aku anak ke empat? sebelum menikah yang pertama Ayahku sudah mempunyai anak cowok Dan Ibunya? entahlah aku juga tidak tau dan tidak mau tau karena itu bukan urusanku.

Hoo.. aku terkesan cuek yaa? Kata teman-temanku aku tuh orangnya cuek, jutek, gak mau tau urusan orang yang gak ada sangkut pautnya sama aku dan bla bla masih banyak lagi. Aku sih cuek aja yang penting aku enjoy aja sama hidupku. Ih.. kok gitu yaa? Sebenarnya kayak gitu itu gak boleh! Yaa mau gimana lagi? Haha..

Tahun ini genap aku berumur 17 tahun, kata orang 17 itu sweet seventeen namun bagiku sama aja gak ada yang ngrayain. Membosankan kan hidupku? Aku duduk dikelas 3 SMA Suna High School. Aku tidak terlalu pintar namun aku cukup cerdas, penampilanku terkesan sederhana tapi juga tidak ketinggalan jaman. Aku lebih suka kecowokan karena jadi feminim itu ribetnya minta ampun. Aku sebenarnya seorang pemalas, aku juga ambisius. Jika yang aku inginkan belum terwujud aku tidak akan menyerah sampai bisa mendapatkannya.

Cita-citaku adalah menjadi seorang dokter, haha.. tinggi sekali yaa impianku itu. Impian yang tidak akan pernah bisa aku wujudkan bukannya aku menyerah atau tidak ambisius. Tapi, aku sadar diri otaku tidaklah encer alias pas-pasan. Dan orang tuaku tidak akan mampu membayar kuliahku karena, aku hidup dikeluarga yang sangat sederhana. Aku sedikit populer dilingkungan sekolahku karena aku menjabat sebagai ketua sebuah organisasi kesehatan. Wow.. bagus bukan? Anggap saja sebagai awal jalanku menuju impianku.

Dari sekian banyak temanku yang ada di SHS aku paling dekat dengan Karui, dia berasal dari desa Kumogakure. Dan menetap di Suna karena pekerjaan Ayahnya yang dipindah tugaskan dari Kumo ke Suna sebagai polisi penjagaan perbatasan antar desa. Walau Karui berasal dari keluarga yang berada namun dia sangatlah sederhana dan mau berteman dengan semua orang tak terkecuali aku. Karui adalah tipe cewek yang urakan dalam berpenampilan namun masih tahap yang wajar, ceplas ceplos dalam berkata dan dia sangatlah tomboy.

Dia setia kawan dan itulah yang membuatku bersahabat dengannya.
Karui dulu orangnya selalu membuat keributan katanya sih untuk mengisi waktu luangnya. Lalu dia diajak kakak senior untuk bergabung dalam sebuah organisasi disekolah dan inilah dia sekarang menjabat sebagi wakilku. Juga sebagai sahabatku.

Minggu ini aku sangatlah sibuk untuk persiapan pemilihan pengurus baru yang akan menggantikan posisiku, yang artinya sebentar lagi aku akan lengser dari kursi kebesaranku. Aturan yang ada adalah kelas 3 dibebas tugaskan dari segala organisasi yang di ikutinya. Untuk fokus pada ujian kelulusan.

“Hoi Sakura, kau langsung pulang?“ aku menoleh pada Karui yang mengekoriku dibelakang yang baru saja keluar dari ruang rapat untuk membahas tentang persiapan pemilihan pengurus baru.

CR or Carrot RabbitWhere stories live. Discover now