PART 16

94 4 0
                                    

~

Hari ini, Nola sebenarnya bersi keras untuk pulang tapi Sana tak mengizinkannya karena harus terus istirahat agar tenaga Nola pulih. Nola pun mau tak mau harus menuruti kemauan Sana.

Malam harinya mereka makan bersama dengan penuh canda tawa, tapi seperti biasa Fabian hanya diam dan menikmati makanannya dengan tenang seperti tak ada apa apa. Saat asyik makan, mereka mendengar suara tukang bakpau yang melewati rumah mereka. Lalu Nola pun izin ingin membeli bakpau keluar, Sana pun mengangguk sebagai jawaban.

Ia pun lari lalu saat akan memanggil tukang bakpau, ia teringat bila ia tak boleh pulang. Ia pun berinisiatif untuk menjenguk papanya yang tengah sakit dirumah. Lalu ia pun berlari sekencang kencangnya agar keluarga Fabian tak tau bila Nola tengah pulang, tapi cuma sebentar kok.

Saat sudah sampai, rumah yang ia rindukan pun sekarang seperti tak ada penghuninya, gelap dan sunyi. Ia pun mencoba membuka gerbang rumahnya dengan perlahan , lalu ia mencari satpam yang berada didekat gerbangnya tetapi tak ada biasanya walaupun malam begini satpam selalu jaga.

Lalu perlahan ia masuk dan membuka pintu dengan perlahan, ternyata tidak dikunci. Saat akan naik tangga, seseorang tengah memanggilnya dengan keras.

"Non Nola!!", pembantu itu pun mendekati Nola dengan tergopoh gopoh.

"Bik Tun, kok sepi sih bik. Tadi pak satpam juga nggak ada diluar, emang pada kemana sih?", tanya Nola antusias.

"Itu pak Supri lagi makan malam sama saya", jawabnya.

"Loh.. emang papa nggak ikut makan malem bik?", tanya Nola lagi dengan penasaran.

"Mm..",

"Ih.. bibik lama! Ya udah aku mau lihat ke atas dulu!", ketus Nola lalu saat akan menaiki tangga, Bik Tun pun jongkok dan memegang kaki Nola sambil menunduk.

"Maafin bibik non, ini semua salah bibik! Non jangan sedih ya..", ucapnya dengan menangis.

Nola pun sedikit bingung kenapa pembantunya bersifat aneh dan sepertinya menutupi sesuatu darinya, Lalu Nola pun memegang tangan Bik Tun itu dan berjongkok.

"Kok bibik nangis sih? Emang aku sedih kenapa?",

"Bapak non, Bapak.....",

"Iya, papa kenapa bik. Jangan buat aku khawatir dong bik",

"Bapak... Bapak meninggal non!", ucap bibik Nola dengan menunduk sembari menangis tersedu sedu.

Bagai petir disiang hari menyambar nyambar di hati Nola, Nola pun terduduk lemas sambil menggeleng gelengkan kepalanya tak percaya.

"Bibik bercanda kan?", suara Nola pun mulai bergetar.

"Sumpah non, bibik nggk menipu non. Ia meninggal saat Bapak tau kalau non diculik!", jelasnya yang membuat mata Nola pun memgeluarkan cairan bening yang lolos meluncur dipipi Nola yang mulus.

"Nggk bik! Papa nggk mungkin meninggal!! PAPA!", teriak Nola yang langsung menaiki tangga dan masuk kekamar Papanya.

Bik Tun pun memanggil Pak Supri dan mereka pun mengejar Nola yang berada dikamar papanya Nola. Saat sampai, Nola pun melihat kamar yang bersih, rapi tetapi sepi. Ia pun memanggil manggil nama papanya sembari menangis dan terduduk lemas tak berdaya, ia pun tak percaya bila papanya yang ia sayang pergi meninggalkan dia untuk selama lamanya.

Bik Tun dan Pak Supri pun tak tega melihat anak majikan mereka yang sekarang menjadi sebatang kara ditinggal papa dan mamanya meninggal. Lalu mereka pun mendekat dan mencoba membujuk Nola agar tidak menangis meratapi kepergian Papanya. Nola pun menatap Pak Supri satpamnya dan Bik Tun pembantunya yang terlihat sangat khawatir ia langsung memeluk mereka sangat erat dan menangis.

"Bik, pak... kenapa orang yang aku sayang ninggalin aku begitu aja? Apa mereka nggk sayang sama Nola sampai sampai mereka ninggalin aku? Kenapa Nola nggak sekalian meninggal aja sih, huh!? Kenapa?", ucap Nola yang membuat pembantunya terkejut.

"Non nggak boleh bilang gitu, mereka itu sayang banget loh sama non Nola. Kan disini masih ada bibik sama pak satpam yang jagain non!",

"Iya non, non nggak boleh gitu. Kan disini ada pak satpam yang akan selalu melindungi non Nola dari para ultramen eh maksudnya penjahat. Hehe..",

Nola pun mengangguk dan sedikit tertawa dengan guyonan pak Supri satpamnya, Nola pun memeluk mereka dengan sangat erat dan teringat sesuatu.

"Bik, apakah Fabian tau kalau papa aku meninggal?", tanya Nola tiba tiba.

Mereka pun berpandang pandangan lalu mengangguk bersama. Nola pun langsung menutup mulutnya tak percaya, orang yang ia sayang malah tak memberi tau kalau papa Nola sendiri telah meninggal dunia.


.
.
.
Uhhh..😍
Pokoknya tungguin chapt selanjutnya okehhh...
Next..

FABIAN✔(completed)Kde žijí příběhy. Začni objevovat