Sepasang Pembunuh

558 37 13
                                    

Ya, ini kereta hantu dan aku hantunya.

Eun Gi menatap tanpa ekspresi, lalu melenggang turun tanpa rasa takut. 
Tak ada seorang pun di sini.

Ya, ini stasiun hantu dan aku hantunya.

Kata Eun Gi lagi sembari tersenyum meremehkan.

Ia melihat seorang pria berjalan mendekat. Pakaiannya merah dari baju hingga celana. 

Apa selera fashion penjaga pintu neraka seburuk ini? pikir Eun Gi yang seketika teringat pada pakaian yang kini melekat pada dirinya.

Menyebalkan sekali karena ia harus mati dengan pakaian dari seorang penipu. 
Eun Gi mulai menyesal. 
Ia harusnya mengganti bajunya dulu, ia jijik sendiri melihat baju pemberian Kang Maroo itu melekat padanya.

"Nona Seo Eun Gi. Tolong ulurkan tangan Anda!" kata pria berbaju merah itu datar.

"Jika kau ingin memborgolku agar tak kabur saat digiring ke neraka, sepertinya tidak perlu! Simpan borgol berhargamu untuk yang lain. Aku dengan senang hati akan terjun ke neraka,"

"Nona Seo Eun Gi. Tolong ulurkan tangan Anda!" si pria berbaju merah mengulangi kalimatnya dan Eun Gi terpaksa menurutinya dengan wajah tak suka.

Begitu Eun Gi mengulurkan tangannya, pria itu mengeluarkan sesuatu yang terlihat seperti stempel dari kantongnya dan mencap garis nadi di tangan kiri Eun Gi dengan cepat.

Eun Gi tak merasakan apapun dan tak muncul tanda apapun di sana.
Ia mengernyit heran.

"Tolong ikuti saya!" pria itu memimpin langkah menuju sebuah tempat di luar stasiun. Sebuah taman yang indah dengan kicau burung dan sebuah air mancur bergaya klasik di tengahnya.

Eun Gi menatap bingung. 
Ini bukan neraka!
Dilihat dari sisi manapun, ini bukan neraka!

Apa ini surga?
Apa ia gagal membunuh Kang Maroo jadi tak layak masuk neraka?
Atau membunuh Kang Maroo bisa dikategorikan pembuatan baik karena pria itu orang jahat?

Belum juga segala pertanyaan Eun Gi terjawab, seorang pria muncul dari sisi selatan taman. Ia sepertinya baru selesai berjalan-jalan memutari taman yang luas ini.

Dan mereka bertemu, bersitatap sekali lagi setelah tragedi berdarah di bawah terowongan Byulgi.

"Tuan Kang Maroo, terima kasih telah menunggu," kata si pria berbaju merah.

"TUNGGU! JELASKAN MAKSUDNYA SEMUA INI? APA INI?
KENAPA ADA PRIA TENGIK INI? 
TEMPAT APA INI? 
BUKANKAH KAMI BERDUA SUDAH MATI? 
KENAPA TAK MEMBAWAKU KE NERAKA? 
KENAPA TAK MENJEBLOSKANNYA KE NERAKA???”

Mendengar teriakan Eun Gi, si pria berbaju merah tak menunjukkan ekspresi apapun dan tetap tenang, sama seperti sosok Maroo yang sepatuh siswa teladan di hadapan Kepala Sekolah.

"Siapa dirimu sampai bisa menentukan jam kematian seseorang? 
Bahkan kematianmu sendiri pun tak bisa kau tentukan, Nona Seo!
Diamlah dan dengarkan kata-kataku setenang Tuan Kang!"

Eun Gi melirik Maroo dengan sinis. 
Pria itu hanya menunduk, menghindari tatapannya.

"Nona Seo Eun Gi dan Kang Maroo. Dua pendosa yang telah menyalahi peraturan langit. Sepasang jiwa yang saling mencintai dan membenci. Saya akan menjelaskan kenapa kalian dibawa ke tempat ini dan apakah kalian sudah mati. Tolong, dengarkan baik-baik sebab saya tak akan mengulanginya!" pria berpakaian merah itu menatap serius, terutama pada Eun Gi yang menunjukkan kebenciannya bulat-bulat pada si pria berwajah sendu - Kang Maroo.

~oOo~

Bersambung....

Dan faktanya,

petualangan akan segera dimulai!


🎉 Kamu telah selesai membaca NICE GUY FanFic 'After and Before' || Chaeki FF 🎉
NICE GUY FanFic 'After and Before' || Chaeki FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang