#30 Dua Hati Satu Cinta

1.4K 84 28
                                    

Maroo berjalan dengan agak ogah di belakang Joo Won yang nampak merasa bersalah. Ia menaruh bantalnya di samping Joo Won lantas mencoba merebahkan punggungnya dengan seikhlas mungkin. Maroo mengambil posisi tidur miring ke kanan, ia menahan rasa sebalnya sementara Joo Won terus membisikkan permintaan maaf.

"Sudahlah, sebaiknya kita tidur. Besok harus bangun pagi lagi," ucap Maroo seraya memejamkan matanya sok cuek. Joo Won tersenyum kecil dan manggut-manggut. Mereka terpejam berdua. Meski demikian rupanya penderitaan Maroo belum sepenuhnya berakhir. Joo Won rupanya tipikal manusia yang tidak bisa tidur dengan satu gaya saja. Pria it uterus menerus merangkul Maroo, kadang menaikkan kakinya ke atas kaki Maroo dan tak jarang menempelinya seolah sedang berfantasi yang bukan-bukan.

Kehilangan kesabaran akhirnya Maroo mendorong tubuh Joo Won jauh-jauh dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut sembari berdoa semoga besok ia tak perlu seperti ini lagi.

Pagi menyapa seperti kumparan dynamo yang menghentakkan langkah-langkah kaki nan statis menuju pusat pesta adat jilid kedua. Eun Gi keluar dari kamarnya, ia berjalan agak susah payah sebab perutnya sekarang sudah tak lagi rata. Ada 2 janin dengan bobot yang tak main-main sedang bermain sepak bola atau baseball di dalam garbanya.

Wanita berambut panjang dengan rok sepanjang lutut dan sweater rajut abu-abu itu nampak terkejut melihat Hyeri sedang tercenung di ruang TV dalam posisi berjongkok. Gadis manis berlesung pipi itu tersenyum-senyum melihat dua makhluk di hadapannya yang saling memeluk di atas kasur lipat.

Eun Gi hinggap di sampingnya dan ikutan menikmati pemandangan pagi itu dengan heran.

"Kau sudah bangun rupanya," Hyeri menoleh dan tersenyum pada Eun Gi. Mereka berbalas senyum, meski senyum Eun Gi tak lebih dari sekedar basa-basi.

Ah, wanita hamil itu banyak berubah sejak tinggal di desa ini dan menikahi Maroo. Ia jadi sering berbasa-basi dan tersenyum. Tabiatnya sedikit banyak tak seburuk dulu yang kasar, angkuh dan sombong setengah mati.

"Mereka manis juga, haha..." kelakar Hyeri seraya menunjuk Maroo dan Joo Won yang saling mendekap dengan akrabnya.

Eun Gi mengedip-ngedip aneh melihat pose sang suami pada Joo Won.

"Haruskah kita bangunkan mereka?" tanya Hyeri.

"Sebaiknya iya, sebelum mereka saling mencium satu sama lain," Eun Gi bergidik, ia menelan ludah.

Hyeri kembali tertawa, ia mengira Eun Gi sedang bercanda padahal wanita itu mengutarakan kecemasannya apa adanya.

"Tunggu, biar kupotret dulu!" Hyeri berlari menuju sebuah meja di dekat dapur, ia meminjam kamera Joo Won yang ditaruh di atas sana. Setelah mengutak-atiknya sebentar, Hyeri lantas mencari angle terbaik dan menjepret Maroo serta Joo Won. Terdengar suara klik yang disertai blitz nan terang benderang. Ampuh! Mujarab! Manjur! Tak hanya mengabadikan momen langka tersebut, Hyeri juga berhasil menganggu tidur mereka dengan lampu blitznya.

Maroo menggeliat lebih dulu, disusul oleh Joo Won. Keduanya mengerjap-ngerjap, mencoba menangkup kesadaran dari awang-awang.

Dan hal selanjutnya bisa diprediksi, keduanya saling melotot kaget dan melontarkan diri sejauh mungkin lantas bersikap seolah tak terjadi apa-apa.

~oOo~

"Kenapa kau tidur di luar?" tanya Hyeri sembari mengunyah nasi di dalam mulutnya.

"Eh?" Joo Won mendongak, ia hendak menjawab namun Maroo lebih dulu membuka mulutnya dan mengucapkan sesuatu.

"Ia memang harus tidur di luar," jawabnya datar, ringan dan nyaris tanpa ekspresi.

Hyeri memandang tak paham dan Joo Won langsung mengumbar tawa aneh.

NICE GUY FanFic 'After and Before' || Chaeki FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang