#29 Makhluk di Tengah Malam

1.3K 89 12
                                    

Sangat tidak masuk akal! Ya, bagi Maroo dan Eun Gi, apa yang tengah menimpa keluarga kecil mereka saat ini sungguh tidak masuk akal. Kehadiran Joo Won yang mulanya hanya seperti angin lalu, kini seolah berubah menjadi tornado dahsyat, terlebih setelah seorang gadis bernama Hyeri ikut muncul di tengah-tengah mereka. Maroo harus bilang apa? Eun Gi juga harus protes dengan cara bagaimana?

Mereka terjebak dalam situasi yang rumit dan sukar untuk dijelaskan, baik secara harfiah maupun lahiriah. Ah, sudahlah... yang penting kalian tidak ikut pusingkan?

Maroo hanya bisa menahan emosinya saat Joo Won memberikan bantal dan selimut kepadanya serta memohonnya untuk tidur di luar.

"Maafkan aku Hyung... nanti, kalau Hyeri sudah tidur, kita tukar posisi," bisik pemuda berwajah manis itu. Maroo ingin protes tapi Hyeri berada di dekat mereka, gadis itu sedang membantu Eun Gi mencuci mangkuk dan gelas di dapur yang berada di seberang ruang TV.

Eun Gi berdehem saat Hyeri memandang ke ruang TV dengan senyum di bibirnya. Gadis itu pasti sedang memandangi Maroo, suaminya.

"Eheem... fokuslah! Jangan letakkan mangkuknya di sana! Letakkan di sini!" Eun Gi mengomel, jemarinya menyerobot mangkuk di tangan Hyeri dengan geram dan meletakkannya di tempat yang ia tunjuk.

"Keluarga kalian terasa menyenangkan dan hangat. Hmm... oh ya, aku penasaran, dimana kalian bertemu?" ujar Hyeri seraya tersenyum penasaran.

"Siapa?" tanya Eun Gi kaget.

"Kau dan Joo Won, hmm... tidak masalahkan aku memanggilmu 'kau'? Kita seumurankan kata Joo Won?" Hyeri menyenggol bahu Eun Gi dengan sok akrab.

Kelakuan Joo Won dan Hyeri benar-benar 11 12. Apa semua wartawan majalah travelling dituntut untuk terlalu cepat akrab seperti ini? batin Eun Gi.

Saat Eun Gi masih belum menemukan jawaban yang tepat, Joo Won yang mendengar itu langsung hinggap dan merangkul pundaknya.

"Kami bertemu saat aku sedang meliput festival tahunan di tempat ini, sekitar dua tahun lalu," jawab Joo Won dengan tawanya yang terdengar memaksa. Eun Gi tak memberikan ekspresi apapun. Ia melirik Maroo yang sama frustasinya.

"Sudah malam, orang-orang di sini tidur sebelum jam delapan malam dan tuan rumah dianggap tidak sopan jika tidur duluan. Cepatlah tidur, Hyeri! Sayang, kita juga harus tidur!" Joo Won menatap Eun Gi.

"Angin malam tidak baik untuk wanita hamil," ia membelai lembut pipi Eun Gi sebelum akhirnya menggandengnya masuk kamar.

Hyeri tersenyum melihatnya, ia menggeleng tak percaya jika Joo Won kini sudah memiliki seorang wanita dan akan menjadi seorang ayah.

Maroo yang kesal membanting gulingnya dan memukul-mukul bantalnya keras seolah sedang membersihkan debu yang menempel di atasnya.

Hyeri sekilas memandangnya dengan senyuman sebelum akhirnya ia berlalu masuk ke dalam kamar.

Detik berlalu dengan sangat lama, menit hijrah dengan pola lambat, selambat gerakan siput. Joo Won bolak-balik melirik jam, sementara di depannya Eun Gi duduk sembari melipat tangannya. Tatapan matanya seram dan tak bisa dijelaskan.

Joo Won menggaruk kepalanya dengan senyum yang dipaksakan.

Ia tahu, Eun Gi sangat terganggu.

"Nuuna tidur saja, aku akan duduk di sini dan keluar tengah malam nanti untuk bertukar posisi," ujar Joo Won tak enak, ia menunduk menghindari tatapan mata Eun Gi yang seolah ingin merajamnya.

"Kau tahu kebodohanmu?" umpat Eun Gi tak sabar.

Joo Won mendongak, netranya melenjit dalam bingung. Ternyata wanita yang menumpang mobilnya dulu bisa semenakutkan ini.

NICE GUY FanFic 'After and Before' || Chaeki FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang