6. Rapat OSIS

10 1 0
                                    

Sevanya pun mendengar langkah kaki seseorang yang mendekati dirinya, ia pun menengadahkan kepalanya untuk melihat orang itu.

Moodnya menjadi lebih hancur lagi.

***
Author's POV

Di dalam lapangan indoor Gandaria High School sekarang ada dua orang yang saling diam tanpa ada satu pun yang berniat untuk memulai percakapan. Sampai salah satu dari mereka mengalah karna tidak tahan akan kesunyian di lapangan indoor ini, "Gue minta maaf," ucap seseorang yang duduk di sisi sebelah kanan Sevanya.

Sevanya menoleh ke arahnya, "Minta maaf kenapa?" Tanyanya bingung.

Orang itu mengedikkan bahunya, "Gue gak tau gue salah apa, tapi gue tetep mau minta maaf. Soalnya lo yang tiba-tiba pergi menjauh dari kerumanan tadi buat gue mikir pasti tanpa gue sadari gue ngelakuin kesalahan ke lo."

Sevanya tertawa renyah, "Kalo lo sendiri gak tau kesalahan lo apa, gak usah minta maaf. Lagian emang gue ada bilang lo ngelakuin kesalahan ke gue? Engga kan?"

"Ya tetep aja, gue ngerasa ngeganjel kalo gak minta maaf sama lo. Soalnya gak biasanya seorang Sevanya kalo lagi berantem melarikan diri kayak tadi. Lo biasanya bakalan tahan nunggu sampe lawan lo minta maaf," jelasnya.

Sevanya memutar bola matanya, "Udahlah, Le. Lo gak cocok tiba-tiba nge-switch kepribadian lo kayak gini. Mending lo tetep pertahankan kepribadian lo yang menjengkelkan itu," ucap Sevanya.

Leon menaikkan satu alisnya, "Baru kali ini gue ngeliat orang yang dibaikin malah gak mau. Kayaknya emang paling bener gue gak baikin lo," ucap Leon yang terlihat sedikit kesal dengan Sevanya yang tidak menghargai niat baiknya untuk meminta maaf kepadanya walaupun ia sendiri tidak mengetahui apakah ia melakukan kesalahan ataupun tidak.

"Nah itu baru Davian Leoncio Reyvan yang gue tahu," ujar Sevanya.

Leon mengedikkan bahunya, "Rapat pulang sekolah nanti diganti jadwalnya aja jadi pas istirahat kedua," celetuk Leon tiba-tiba. Sevanya menatap Leon dengan wajah keheranan, "Kan udah pada setuju rapatnya pulang sekolahan? Istirahat kedua itu waktunya bentar, Leon. Sedangkan kita hari ini bakalan banyak ngebahas tentang ulang tahun sekolah. Gak cuma diskusi soal konsep doang kayak kemaren," ucap Sevanya yang sekarang terlihat kesal dengan sikap Leon yang suka sekali mengganti jadwal seenaknya.

"Gue pulang sekolah nanti ada urusan. Makanya gue bilang ke lo buat ganti jadwalnya jadi istirahat kedua aja. Lagian ulang tahun sekolah masih lama, paling ngebahas sedikit soal pembagian tugas masing-masing," jelas Leon.

Sevanya yang sebelumnya duduk dibagian tribun pun berdiri ketika mendengar ucapan dari Leon, "Masih lama? Lo kira persiapan ulang tahun sekolah itu bentar? Ngga! Banyak yang harus kita urus, mulai dari pembagian tugas, buat proposal buat pengajuan dana, mikir perlombaan apa aja yang bakal diadain, hadiah apa aja yang bakal didapetin, artis siapa yang bakal diundang, banyak, Le!"

"Ya udah iya persiapannya banyak, sorry emang salah gue tadi gak seharusnya ngomong kayak gitu. Tapi gue beneran ada urusan, jadi nanti istirahat kedua aja ya rapatnya? Gue minta ke lo karna gue ngehargain lo sebagai ketua OSIS."

Sevanya tertawa sinis mendengar ucapan Leon, "Ngehargain gue sebagai ketua OSIS? Kalo kayak gini baru aja lo ngehargain gue sebagai ketua. Lagian urusan apa sih? Emangnya gak bisa ditunda apa? Ya sore nanti kek atau malam gitu."

Leon menggeleng, "Gak bisa. Pokoknya ada, lo gak perlu tau."

Sevanya menatap mata Leon dengan tajam, "Kalo lo gak ngasih tahu alasan yang jelas kenapa kita harus ganti jadwal, gue gak mau buat ngeubah. Biarin aja lo gak usah ikut rapat."

Leon menghela napasnya, "Gue mau jemput Elena," jawab Leon.

Sevanya terdiam sebentar lalu tertawa dan mengacak-acak rambutnya, "Jemput Elena kata lo? Alasannya jemput Elena? Gue gak salah denger? Kita ngeubah jadwal cuma karna lo mau ngejemput Elena?" Tanya Sevanya beruntun.

Yayımlanan bölümlerin sonuna geldiniz.

⏰ Son güncelleme: Apr 10, 2022 ⏰

Yeni bölümlerden haberdar olmak için bu hikayeyi Kütüphanenize ekleyin!

Cotton Candy GirlHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin