3. Pertengkaran pertama

3.5K 270 22
                                    

***

Seva's POV.

Sekarang jam istirahat kedua, itu berarti aku harus ikut mengumpul di ruangan OSIS, tentu itu karena tugasku yang menjabat sebagai Ketua OSIS. Aku berjalan menuju ruangan OSIS bersama Cloris Jocelyn Douglas. Dia adalah gadis cantik blasteran Prancis-Canada-Indo. Dia adalah sahabat terbaikku, sahabatku dari saat aku masuk SMP.

Kalian pasti bingung kan siapa saja sahabatku? Hahaha, aku begitu banyak mempunyai teman tetapi hanya 4 orang yang aku anggap sahabatku. Ya, sahabatku yang satu sekolahan denganku. Tentunya aku juga mempunyai sahabat lain yang berbeda sekolahan denganku. Tapi belum saatnya aku disuruh menceritakan hal itu, biarlah kalian menerka-nerka semuanya.

Sahabatku lainnya ialah Shanessa Kyla Moira Stanley, dia adalah wanita cantik berdarah Skotlandia-Sunda. Dia merupakan adik dari Sheena Quinn Moira Stanley. Siapa yang tidak mengenal Sheena Stanley? Penyanyi berdarah Skotlandia-Sunda itu sangat terkenal di belahan dunia ini.

Tentunya ketenaran itu turun kepada Kyla, adik dari Quinn. Dia begitu dipuja-puji di sekolahanku, banyak yang mengatakan keanggunan dan sikap diamnya itu yang membuat banyak lelaki jatuh hati.

Sahabatku yang ketiga adalah Maddison Audrea Summer, dia mengikuti eskul Fotografi disekolahanku. Dia sendiri yang tidak mengikuti eskul cheers seperti kami berempat. Dia mengatakan lebih bermanfaat memotret pemandangan dibandingkan berjoget tidak jelas di lapangan. Ntahlah aku tidak terlalu mengerti dengan pemikiran aneh dari Maddy.

Sahabatku satu lagi ialah Arum Kencana Cahyadewi, orang tuanya asli Jawa. Bisa dikatakan namanya paling mudah diantara kami berempat. Arum bisa dikatakan pecicilan dibandingkan dengan Kyla dan Cloris. Cloris paling centil diantara kami berempat, tetapi aku paling menyayanginya diantara ke-4 temanku lainnya.

Okey, usai dulu cerita tentang ke-4 sahabatku karena aku dan Cloris mesti segera masuk ke ruangan OSIS.

Mulutku menganga ketika melihat yang ada di dalam ruangan ini. Kalian mau tahu? Okey aku beritahu, di dalam ruangan OSIS ini ada cowok menyebalkan bin mengesalkan sedang memimpin rapat.

HELL NO! Leon menggantikan posisiku menjadi pemimpin di rapat kali ini. Aku yang merasa tidak terima langsung saja menghampiri dia dengan emosi yang aku tahan sejak tadi.

"GOSH! Berani-beraninya lo gantiin posisi gue? Lo gak bisa kayak gitu dong! Disini yang Ketua OSIS siapa coba?! Terus kenapa lo malah dengan sok kerennya jadi gantiin gue?!" Ucapku kesal. Leon malah melipat tangannya di dada.

Oh rupanya dia menantangku. "Lo gak lihat ini jam berapa? Jam 12 lewat 45 menit, Seva. Lo itu udah terlambat 25 menit! Terus salah gitu gue gantiin lo mimpin rapat? Emangnya lo mau anggota lain malah tambah bosan nungguin lo yang ngga datang-datang juga?"

"Lah gue kan tadi sama Cloris sholat di masjid dulu. Lagian seharusnya lo mesti nungguin gue datang dan rapat baru boleh di mulai!" Balasku.

"Lo kira gue sama yang lainnya ngga sholat? Kita sholat juga! Tapi kita bisa menghargai waktu dan ngga nyia-nyiakan waktu untuk hal yang ngga penting."

"Terus maksud lo gue ngga ngehargai waktu gitu? Hell no! Gue selalu menghargai waktu. Gausah banyak bacot deh lo! Lo gak tau gue orangnya gimana! Dasar gak tahu diri!" Ucapku yang semakin kesal.

"Va, udahlah. Tujuan kita kesini mau rapat bukannya ngeliat lo berantem lagi dan lagi sama Leon." Aku berdecak kesal mendengar ucapan Cloris.

"Semuanya diam dan kita mulai lagi rapatnya." Ucap Cloris selaku sekretaris di OSIS.

Aku pun tegak di depan anak OSIS lainnya. "Okey, rapat kali ini kita akan membahas tentang ulang tahun sekolahan yang bakal diadain 2 bulan lagi."

"Udah tau kali." Celetuk suara bariton, aku berdecak kesal dan mengabaikannya.

Cotton Candy GirlUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum