Untuk kedua kalinya Selgina menapakkan kakinya di tempat ramai seperti ini. Bedanya dulu Ia sendirian, sekarang tangannya terus di genggam oleh Joy.

Lagi-lagi Selgina menjadi pusat perhatian tamu undangan. Mungkin merasa terkejut dengan kehadirannya yang di sekolah memang sudah berhenti. Dan di malam ini, Selgina kembali hadir di tengah mereka.

Beberapa dari mereka sudah sibuk membicarakannya di belakang, dan yang lainnya menatapnya dengan tatapan tak suka.
Jika tidak ada Joy di sampingnya, Selgina udah meninggalkan tempat ini sedari tadi.

"Selgina apa kabar?" Pertanyaan itu dari Raymon yang baru saja bergabung dengan mereka.

"Alhamdulilah kabar baik" Jawabnya.

Tidak ada pertanyaan lagi dari Raymon, karena emang dia itu tipekal laki-laki cuek ala Oppa Korea. Cueknya ke semua cewek, Romantisnya cuma ke Joy. Beda sama Jimmy, ke semua cewek sok romantis.

"Kasih kado ke si Jessi dulu aja" Saran Joy. Mendapat anggukan setuju dari Selgina. Jadi sebelum berangkat ke Pestanya Jessi, Raymon mampir dulu ke Mall membelikan kado pesanan Joy dan Selgina.

"Tunggu dulu Sayang, tadi katanya Jino mau nyusul kita"

"Manja amat sih temen kamu itu, ngasih kado aja mau barengan"

"Katanya sih malu kalau nggak ada gandengan pas salaman sama Mantannya"

Si Jessi memang mantan Jino waktu kelas 10.

"Terus? Kamu mau jadiin aku gandengannya si Jessi?"

"Bukanlah. Tapi-" Arah tatapan Raymon jatuh pada Selgina. Yang mampu direspon baik oleh otak Joy.

"Selgina?" Tanpa merasa bersalah sedikitpun Raymon hanya nyengir sok polos.

"Bagus dong, jadinya Selgina nggak jomblo lagi"

"Dasar teman edan, udah tahu aku punya anak dan Suami. Dikatain Jomblo" batin Selgina berteriak ingin memaki Joy.

Tapi mau gimana lagi, si Jino yang tadi dijadikan topik pembicaraan sudah bergabung dengan mereka.

Selgina hanya tersenyum tatkala Jino menyapanya. Dan mengajaknya untuk menemui Jessi. Mau tak mau kaki Selgina ikut melangkah, mengikuti Joy dan kedua laki-laki itu.

Kaki kecil Selgina seolah susah untuk melangkah saat matanya bertemu dengan tatapan tajam dari si Sableng yang sedang berkumpul dengan ketiga teman sablengnya.

Tanpa ada Momo. Selgina sendiri bertanya-tanya pada dirinya sendiri, kemana Momo? Bukannya tadi katanya Jimmy mau ngedate sama Momo?

Di sisi lain, ia menyaksikan Momo yang tampak asik berdansa dengan Pemuda Bule yang kadar kegantengannya jauh di atas Jimmy. Jimmy mah cuma gumpalan dakinya doang.

Selgina berusaha cuek bebek. Mensejajarkan tubuhnya dengan Jino. "Assalamualaikum Jes, masih ingat Selgina?" Tanyanya ramah.

"Loe pikir gua udah tua, sampai lupa sama cewek paling alim di Sekolah ternyata Hamil Diluar nikah"

Perkiraan Selgina salah, ternyata Jessi lebih ganas dari Momo.

Tidak ada yang buka suara, Joy pun yang ingin mengamuk ditahan oleh Selgina.

"Terus ngapain loe ke sini? Gua nggak ngundang loe"

"Selgina ke sini sama gua" Ini suaranya Jino ya bukan Jimmy. Sedari tadi Jimmy cuma diam tanpa ekspresi di tempatnya.

"Ngapain bawa Istri orang keluar malam, loe mau om-omnya ngamuk?" Tajam benar ucapan Jessi.

"Om-om apaan? Selgina gebetan gua kali" Terang Jino tanpa malu. Kalau drama yang lain ngakuin Si cewek sebagai pacarnya, Jino mah beda.

Trending Love [COMPLETED]Where stories live. Discover now