6

7.2K 351 21
                                    

"Jimmy, aku udah nyiapin kamu bekal buat makan siang. Aku simpan di tas kamu ya?" Tanpa menunggu persetujuan dari sang pemilik. Selgina langsung memasukan kotak makan berisi nasi dan lauk pauk itu pada tas punggung hitam Jimmy.

Setelahnya, ia kembali menyibukkan diri di dapur. Menyiapkan teh hangat untuk Jimmy.

"Sebelum berangkat sekolah, kamu sarapan dulu" tuturnya, pada makhluk yang malah asik nonton kartun Spongebob sebelum mengawali kegiatannya.

Ia meletakkan secangkir teh di depan meja, bersama dengan sepiring nasi goreng yang lebih dulu tersaji.

"Itu nontonnya sekalian sarapan Jim" 
Mendapat teguran dari sang Istri, buru-buru Jimmy meraih piringnya, sedangkan matanya masih terfokus pada layar televisi.

"Duduk, kita sarapan bareng" titah Jimmy. Ia menggeser tubuhnya, memberikan ruang untuk Selgina. Selginaa pun menuruti Jimmy, duduk di samping Suaminya.

Namun, ia menolak ajakan Jimmy untuk sarapan. "Aku lagi puasa" Mendapat jawaban dari Selgina. Jimmy hanya menganggukkan kepalanya. Lalu selanjutnya menyantap sarapan yang telah dibuat oleh Selgina.

Jimmy menghentikan kegiatan makannya. Meraih dompet dari saku celana abu-abunya. Meletakan selembar uang seratus ribu pada meja. "Buat belanja hari ini. Nggak papa kan cuma segitu doang?"

Pertanyaan Jimmy langsung ditanggapi dengan senyuman oleh Selgina.
"Cukup kok"

"Kalau mau belanja, di bawah rusun ada toko sembako lengkap sama sayurannya juga. Belanja di sana aja. Jangan gaya belanja ke pasar, di pasar rame. Terus pilih makanan yang bergizi buat anak gua, beli sayur, ikan, daging. Supaya dia sehat di dalam sana"

"Iya"

"Kalau udah capek, jangan dipaksain beres-beres rumahnya. Pintu juga jangan lupa dikunci, ini lingkungan baru, kita nggak tahu kepribadian tetangga kita disini, siapa tahu ada yang berniat jahatkan"

"Bawel, udah berangkat sana ! belajar yang benar, jangan bolos !"

Jimmy yang kebetulan telah menghabiskan sarapannya pun, Mengambil tas punggungnya. Setelah pamit pada Selgina, ia meraih knop pintu. Namun sebelum tubuhnya menghilang, Jimmy kembali berpesan. "Sapi, kalau nggak kuat langsung buka puasa aja ya. Jangan dipaksa, kasihan Dedek bayinya"



****



Baru beberapa jam ditinggal pergi ke sekolah, Jimmy telah mendapat pesan masuk dari Selgina. Dengan gerakan cepat, ia membaca isi pesan itu.

Sapi🐄

Jim, aku izin ya mau ikut kajian di masjid di depan Rusun.

Tangannya menari di atas keyboard ponselnya. Mengetik beberapa suku kata untuk Selgina.

Sapi🐄

Iya, Gua kasih izin. Tapi kalau acaranya udah beres langsung pulang. Kunci pintu.

Pesannya telah terkirim. Lalu di menit berikutnya, telah terbaca oleh Selgina. Tidak ada balasan lagi.

Jimmy pun kembali pada kegiatannya. Menyalin tugas Ekonomi dari buku Taedy yang harus dikumpulkan hari ini juga. Sebenarnya ini untuk pertama kalinya, Jimmy mau membuat tugas, ya walau hasil nyontek. Ia sudah janji pada dirinya, satu bulan ini akan benar-benar dimanfaatkan olehnya untuk persiapan fokus Unbk, juga mengejar tugas yang tertinggal.

Ditengah kegiatannya, Ia mendengar sekumpulan anak perempuan yang sedang bergosip ria di meja paling belakang. Samar-samar, ia mendengar nama Selgina disebut. Jimmy tahu arah pembicaraan mereka, namun ia tetap diam menyimak. Takut statusnya akan terbongkar didepan publik.

Trending Love [COMPLETED]Where stories live. Discover now