1.

32.8K 674 201
                                    

"Loe menang lagi Jim" Suara berat seorang pemuda mendominasi di sudut pojok kantin yang diisi oleh sekelompok Siswa brandal yang terkenal di Ruang guru karena terlalu aktif dibidang negatif.

Pemuda yang dipanggil 'Jim' itu tertawa renyah. Mengambil beberapa lembar uang yang disimpan diatas meja.

"Jadi loe semua udah percayakan sama kemampuan gua?" tanyanya. Mata elangnya terus berkeliaran menatap satu persatu Teman satu tongkrongan nya itu.

Beberapa dari sekelompok pemuda itu mengangguk percaya. Sementara salah satu di antaranya tetap meremehkan kemampuan sang pemuda yang mereka sebut 'Jim' itu.

"Loe belum percaya sama kemampuan gua Taed?" Tanyanya lagi. Kini tatapannya hanya terarah pada satu pemuda yang duduk di depannya, Taedy.

"Taedy, belum yakin kali Jim" Ceplos pemuda tinggi yang bernama Juan.

Lagi-lagi pemuda yang dipanggil 'Jim' itu tertawa renyah. Seakan ada hal yang lucu begitu Taedy belum yakin dengan kemampuannya.

"Coba deh taklukin satu cewek lagi" usul Taedy. Diberi anggukan setuju oleh Kedua pemuda lainnya.

Sementara yang ditantang hanya terkekeh pelan. Menghisap sebatang rokok yang sudah hampir menjadi puntung. "Sebutin cewek yang mana?" tanyanya dengan simple. Seakan bukan hal yang sulit untuknya menjalankan misi dari teman-temannya.

"Loe tahu Selgina?" Tanya Taedy dengan antusias. Ia yakin kali ini Temannya itu tidak bisa menyelesaikan misi darinya.

"Si Jimmy mana tahu cewek model kaya gituan"

Pemuda yang sedari tadi dipanggil 'Jim' itu adalah Jimmy Lazuardi. Siswa yang mendapat julukan penjahat kelamin di Sekolahnya.
Ingat hanya julukannya saja, fakta yang sebenarnya Jimmy masih tersegel rapi. Mungkin hanya karena Jimmy sering bergonta-ganti perempuan hingga diberi julukan itu oleh Siswa di sekolahnya.

"Selgina itu loh Jim, anak XII Bahasa 1 yang modelnya kaya begitu deh "

"Setau gua dia itu Sekertaris Osis"

"Ikut Ekskul Jurnalistik"

"Selgina Safina"

Setelah mengingat sosok perempuan yang disebutkan ciri-cirinya oleh ketiga temannya itu barulah Jimmy mengangguk sebagai tanda bahwa ia tahu akan sosok Selgina Safina.

Sosok Perempuan berkacamata tebal dengan badan yang di lumayan rata-rata itu memenuhi isi kepala Jimmy.

"Nah nah itu tuh orangnya." Ketiga pemuda itu mengikuti arah telunjuk Hobi. Fokus mereka terpaku pada seorang gadis berseragam putih abu-abu panjang, lengkap dengan kacamatanya yang bertengger di hidungnya. Ia berjalan seorang diri menuju stand penjual ketoprak.

"Gimana?" tanya Taedy. Arah tatapan mereka beralih pada Jimmy. Sementara Jimmy sendiri masih mengamati Selgina.

"Gampang. Kalau bisa gua buat bunting tuh cewek" ujarnya, tanpa tertinggal senyum evil diberikan untuk Taedy.

"Serius berani?" tanya Taedy dengan heboh.

"Berani, gua penasaran sama desahannya"

Tanpa pikir panjang Taedy langsung menggeplak kepala Jimmy dengan tangannya sendiri.
"Anjing otak brengsek lu kumat."

Jimmy kembali terkekeh pelan. Membuang puntung rokoknya. Lalu mengambil satu rokok lagi. Menyelipkannya di antara bibir atas dan bawahnya, tidak tertinggal dinyalakannya pematik.
"Terus lu semua maunya gimana? Gua ngedeketin dia- gua buat baper- gua tembak-terus pas dia lagi sayang gua tinggal gitu ? Mainstream banget, bukan style Jimmy Lazuardi"

Trending Love [COMPLETED]Where stories live. Discover now