8

5.8K 321 17
                                    

Di dorongnya pintu rumah. Begitu memasuki rumah. Keadaannya masih gelap, lampu-lampu rumah masih belum menyala. Tidak ada suara televisi yang biasanya dibiarkan menyala tanpa di tonton, kata Selgina agar rumah tidak sepi.

Feeling Jimmy sudah jelek tentang Selgina. Dengan perasaan khawatir, ia mendorong pintu kamar. "Selgina" Panggilnya setengah berteriak.
Namun nihil sosok yang dicarinya tidak ada didalam sana.

Ia beralih ke dapur dan kamar mandi, sosoknya tidak juga ditemukan di tempat itu.

Dirogohnya saku celana putih abu-abunya, mengeluarkan ponselnya dari sana.

Satu detik

Dua detik

Tiga detik

Sampai di detik selanjutnya, tidak ada tanda-tanda Selgina menjawab panggilannya. "Sial, kemana sih ini cewek?"

Tidak menyerah begitu saja. Jimmy kembali mencoba menghubungi Selgina. Sama seperti awal, kembali tidak ada jawaban.

Tanpa banyak bergumam lebih lanjut. Jimmy berlari keluar rumah. Memutuskan untuk mencari Selgina di sekitar Rusun, siapa tahu Selgina lagi mangkal.

Sudah pukul 12:30 malam, sekitar satu jam lebih Jimmy mencari Selgina dlingkungan Rusun. Hasilnya nihil.

Akhirnya ia kembali ke rumah, membaringkan tubuh lelahnya di atas sofa. Sedangkan jari tangannya masih menari di atas keyboard Ponsel, mengirim pesan untuk Selgina, dan juga terus menghubunginya.

Perlahan matanya tertutup, namun di detik selanjutnya kedua bola matanya seolah membulat ingin keluar dari tempatnya. Terkejut saat pesannya mendapat balasan dari orang yang sangat dikhawatirkannya itu.

Induk Sapi

Jimmy, aku di rumah Papa kamu. Maaf kalau aku nggak ngasih kabar, tadi aku ketiduran.

Tanpa pikir panjang, Jimmy segera menekan tombol hijau pada layar ponselnya. Tidak lama, teleponnya tersambung dengan Selgina.

"Ngapain loe kesana? Loe dipaksa sama bokap sialan itu? atau jangan-jangan loe diculik ya? dipaksa supaya cerai sama gua? Jangan mau ! Gua kesana sekarang, loe tung-"

"Jimmyyy !"

"Kenapa? Loe disiksa ? Nenek sihir itu nyakitin loe ? atau si tua Bangka itu yang nyakitin loe? "

"Ngomong apa sih kamu, Dengerin baik-baik ya. Kamu jangan ke sini sekarang, ini udah malem. Kamu istirahat aja di rumah. Besok pagi aja ke sininya"

Tutttttttttt

Panggilan diakhiri sepihak oleh Selgina.

"Ini pasti Si Selgina diancam sama si tua Bangka." Jimmy tidak menuruti apa yang dikatakan Selgina. Ia tetap berangkat kerumah Arjun.


*****


Semua penghuni rumah terbangun dari dunia mimpinya. Begitu suara kegaduhan berlangsung di depan rumah. Di awali dengan gedoran pintu yang sangat keras. Dan juga sebuah suara bass memenuhi penjuru rumah.

"Selgi... Selgi.... Selgina.." Saking khawatirnya, Jimmy langsung masuk ke rumah mendahului satpam dan pembantunya yang mencoba menjelaskan padanya.

"Mbak Selginanya di-"

"Di mana Selgina?" Suara tegas kali keras itu keluar langsung dari Bibir Jimmy. Emosinya semakin menggebu tatkala tatapannya bertemu dengan tatapan menusuk dari Papanya. Kemurkaan Jimmy bertambah begitu, seorang wanita berdiri di samping papanya.

Trending Love [COMPLETED]Where stories live. Discover now