"Kayanya mah sih iya, si Selgina hamil"

"Setau gua sih Bokapnya Dosen, jadi nggak mungkin karena faktor Ekonomi"

"Padahal kayanya alim banget"

"Sok alim untuk menutupi kepalsuannya"

"Atau jangan-jangan Selgina dijodohin lagi"

"Duh kaya apa ya Suaminya Selgina?"

"Gua yakin pasti om-om"

Emosi Jimmy sudah sampai ubun-ubun. Ia ingin menghampiri mereka, menarik bibir mereka yang berani membicarakan istrinya. Tetapi niatnya diurungkan, karena Taedy berusaha menahannya.

"Rasanya pengen gua gunting itu bibir" gerutu Jimmy.

"Udah diemin aja. Sebentar lagi kita lulus, baru deh loe publikasiin hubungan kalian" Nasihat Taedy diberi anggukan oleh Jimmy.

Bukan tidak ingin mengakui Selgina sebagai istrinya. Tetapi di sini kondisinya Jimmy masih menempuh pendidikan. Ia tidak ingin masa depannya juga hancur seperti Selgina. Lalu nasib anaknya akan sengsara.

"Jadi kerja loe?" Tanya Taedy. Merubah topik pembicaraan. Berniat meredam emosi Jimmy.

"Jadilah, nggak kerja ya nggak makan gua"

"Alah hoax, kerja nggak kerja loe tetap akan makan. Ngabisin duit kita, sama makanan yang ada di rumah kita." Cibir Hobi. Sementara Jimmy sudah nyengir seakan membenarkan pernyataan Hobi.

"Tahu sendiri, temen loe mah urat malunya udah putus Hob" Tambah Juan.

Kini Taedy pun ikut-ikutan. "Udah dikasih makan, dikasih duit, tapi kadang masih suka nggak tahu diri"

Jimmy hanya terkekeh, tanpa merasa tersinggung. Toh teman-temannya memang cablak alias ceplas-ceplos. Jimmy mah udah kebal, tidak goyah.

"Gua ganti deh" Ucap Jimmy. Mengeluarkan kotak makan yang telah disiapkan oleh Selgina. "Dari bini gua, katanya buat makan siang. Karena gua baik, makanya gua mau berbagi makan siang milik gua sama kalian"

"Dalam rangka ngirit duit jajan ya loe?" Tuduhan Hobi memang tepat pada sasaran. Tetapi merasa gengsi untuk mengakuinya Jimmy tetap cuek-cuek bebek. Keadaan keuangannya memang lagi pailit, jadi mau tak mau harus sedikit mengurangi porsi jajannya, supaya Istrinya bisa makan bergizi.

"Mau nggak loe semua? Kalau nggak mau yaudah gua makan sendiri" Tawaran Jimmy hanya dibalas gelengan pelan oleh ketiganya. Sebenarnya sih mau nyoba masakan Selgina, tapi merasa iba melihat wajah melas Jimmy, masa makanan cuma satu kotak nasi buat berempat. Kenyang tidak, yang ada cuma sampai kerongkongan doang, tidak sampai lambung.

"Masakan bini gua enak tahu" Jimmy yang memang berniat menggoyangkan iman ketiga temannya pun terus melakukan aksinya. Makan dengan lahap. Dan ada satu misi dalam otak encernya, demi kepuasan perutnya. Sehingga ia terus menggoda mereka, agar salah satu diantaranya ada yang masuk kedalam perangkap. Lalu misinya terpenuhi.

"Yakin Hob nggak mau nyoba? Ini Ayam kecap buatan Selgina enak tahu"

Hobi yang telah tergiur pun akhirnya menyerah. Ia mengambil alih kotak makan dari genggaman Jimmy. Menyuap beberapa sendok nasi dan Ayam kecap kedalam mulutnya. Nggak perlu dijelasin lagi, masakan Selgina memang enak. Menurut Hobi. Sampai ia menghabiskan bekal makan siang Jimmy tanpa ada sebutir nasi pun yang tersisa.

"Yaaah bekal gua abis, gua makan siangnya gimana dong?" Jimmy berpura-pura sedih. Padahal mah senang, karena Hobi masuk dalam perangkapnya. Bukannya nggak suka Ayam kecap hasil karya Istrinya. Tapi gimana perut melar Jimmy mah tidak cukup dikasih asupan makanan cuma satu kotak makan doang. Jadi niatnya sih minta traktir Hobi sebagai ganti Ayam kecapnya.

Trending Love [COMPLETED]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن