BAB 15▶ YOU OKAY, SEE YOU

2.6K 374 13
                                    

Mungkin gue adalah orang yang paling bodoh yang akan menyia-nyiakan lo, tapi itu tidak akan pernah terjadi.

▶◻◾◻◀

"Kak Oka," panggil cewek berambut ikal sepunggung itu dengan larian kecil ke arah cowok bernama Oka depan parkiran sekolah. "Tunggu!"

"(Namakamu)?" gumam Oka singkat membuat dia menghentikan langkahnya saat itu juga. "Lo mau cariin Iqbaal kan?" tebak Oka.

Cewek itu mengangguk seketika. "Kak Oka tahu Iqbaal dimana?"

"Ekhem." Oka tertawa kecil membuat pipinya bersemu merah. "Wah ada cerita apa kemarin pas ngedate?"

"Gue mau ngembaliin airPods yang kemarin gue pinjem sama dia."

"Gue juga gak tahu. Hari ini absen gak ada keterangan. Sekarang mau mastiin ke rumah Oma. Soalnya dia nekat orangnya. Mau nitip atau ikut?"

"Gue ikut aja deh, Kak."

"Tapi naik motor. Lo gak apa?"

"Maksud lo?"

"Iqbaal bilang lo gengsi naik motor. Makanya gue nanya."

"Anjir. Iqbaal tai itu. Mana ada gue bilang kaya gitu!"

"Yaudah. Lo tunggu disini gue ambil motor dulu."

"Iya kak."

Setelah Oka pergi. (Namakamu) melihat Irzan berlari kecil ke arahnya. Tidak, jangan sekarang Irzan. Siapa tau Irzan ingin meminta tolong padanya untuk membawa buku ke perpustakaan. Kali ini tidak Irzan. (Namakamu) fokus pada tujuan pertama yaitu bertemu Iqbaal.

"Hai (Namakamu)? Mau pulang?" Tanya Irzan.

(Namakamu) mengangguk. "Iya nih. Lagi nunggu temen. Ada apa ya?"

"Oh. Gue kira lagi nunggu jemputan. Mumpung Khalda lagi gak masuk. Pulang sama gue aja yuk?"

"Emang Khalda siapa Kakak?"

"Pacar gue. Dia sakit."

(Namakamu) mengangguk paham. Oke. Sekarang crush nya sudah punya pacar. Tapi kenapa rasanya biasa aja. "Gak dulu deh Kak."

"(Namakamu). Ayo?" Teriak Oka.

"Oka pacar lo?" Tanya Irzan.

"Gue duluan ya Kak."

**

"Loh jadi kalian gak di kasih tahu sama Iqbaal kalo hari ini dia mau ke Melbourne?" Tanya Oma. Ruang tengah. (Namakamu) dan Oka sudah sampai di rumah Oma. Lalu Iqbaal? Entahlah.

"Gak ada Oma." Sahut mereka bersama.

"Dasar Iqbaal. Padahal Oma udah suruh kasih tahu teman sekelas atau (Namakamu). Jadi dia gak izin ke sekolah. Dasar anak itu."

"Terus dia sekarang kemana?" Tanya (Namakamu).

"Lagi mandi dia."

"Pindal Melbourne lagi ya, Oma?" Tanyanya meyakinkan.

"Jelas tidak. Besok sampai tiga hari ke depan kan libur. Jadi dia mau nengok keluarganya di sana sekalian liburan."

"Udah packing dia Oma?"

Oma menggeleng. "Katanya bawa diri aja. Bajunya masih banyak disana."

"Oma," pekik Iqbaal di ujung anak tangga atas. Kedua tangan masuk di saku celana. Lalu menuruni anak tangga. "Loh. Oka? (Namakamu)."

Tentang, Iqbaal✅Where stories live. Discover now