BAB 14▶ Date, Problem, Melbourne

2.6K 358 17
                                    

Disinilah, awal mula perasaan itu berbaur menjadi cinta

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

Disinilah, awal mula perasaan itu berbaur menjadi cinta. Cinta kepada dirimu, saja.

▶◻◾◻◀

Di tempat keramaian dia hanya sendirian. Memandang cangkir kopi dan cake coklat di atas meja. Sejak panggilan dari orang tuanya berakhir, rasanya seperti runtuh. Jika Iqbaal mampu mengatakan benci sudah dari dulu Iqbaal akan lakukan. Tapi, betapa baiknya kedua orang tuanya. Fasilitas, biaya hidup, tempat tinggal dan makanan enak sudah di dapatkan. Namun Iqbaal merasa orang tua kehilangan perannya. Bukan soal kekayaan tapi yang lain.

Angin sepoi berhasil menerbangkan segelintir rambutnya. Iqbaal memilih tempat di rooftop. Hari ini Iqbaal melunasi tantangan jenga untuk ngedate bersama (Namakamu). Tetapi sudah satu jam belum juga ada tanda-tanda kedatangan cewek itu. Kopinya hampir.

Kini matanya fokus ke layar ponsel yang menampilkan semburat pesan panjang dari mama di Melbourne. Sebenarnya sejak Iqbaal sudah menetap di Indonesia kedua orang tuanya sama sekali tidak pernah menanyakan kabar atau menghubungi. Hanya untuk menanyakan apakah hari ini Iqbaal belajar dengan baik? tidak, dan yang di tatap Iqbaal saat ini adalah kalimat panjang untuk pertama kalinya Iqbaal terima.

'Mama sadar apa yang mama lakukan tidak baik untuk kamu waktu itu. Mama pengen banget peluk Itchy sekarang dan beritahukan kalau mama sedang mengandung adik kamu. Oh iya, mama di rawat di rumah sakit tanpa papa, soalnya papa sekarang ada urusan bisnis di new york, jadinya mama dirumah sakit sama maid Alena. Kamu pulang ya Chy, seminggu aja untuk menghilangkan rasa kangen mama sama kamu dan lihat perut mama yang isinya adik kamu. Mama juga udah kasih kamu tiket buat kesini, dan kata oma udah di terima. Pulang ya nak, mama sayang Itchy, I love you Chy :) '

Entah apa yang sekarang membuat Iqbaal merasa tidak rela meninggalkan Indonesia, ia merasa malas untuk datang ke Melbourne, tapi di lain sisi dia juga merindukan mama, papa, dan semua orang terdekatnya yang ada di Melbourne.

"Gue bakalan punya adik?" gumamnya pelan. Ah, sudahlah tidak ada yang bisa di permasalahkan lagi, chat mamanya membuat moodnya kurang baik malam ini.

Di seruputnya kopi pesanannya kemudian melirik jam tangan. "(Namakamu) mana sih?"

Ponsel yang tergeletak di sebelahnya berdenting, menandakan ada pesan masuk. Entah kebetulan atau bagaimana orang yang di tunggu mengirimkan satu pesan untuknya.

'Beruk, cari gue di taman kota."

Iqbaal mengerutkan keningnya. Bagaimana sih, bukannya tadi siang janjiannya di Cafetaria kenapa mendadak diganti? tanpa menunggu waktu yang lama Iqbaal meraih kunci mobil dan menyeruput kopi untuk terakhir kalinya, tidak lupa menyelipkan uang di lipatan buku menu kemudian berlalu pergi menuju taman.

Tentang, Iqbaal✅जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें