"Aiisshh kamu terlihat seperti pelupa ulung. Apa kamu juga akan melupakanku begitu saja?" Terdengar nadanya sedikit meninggi. Aksi marahnya ini terlihat sangat dibuat-buat. Aku tertawa renyah mendengarnya.
"Tentu saja" jawabku
"Ayolah. Ini mulai tidak lucu" protesnya
"Kamu terlalu cerewet. Habiskan makananmu tuan. Aku akan kembali bekerja" tanganku tertahan saat berusaha melangkah pergi. "Apa lagi B?"
"Give me a kiss" katanya lembut
Deg
Meskipun sudah sekian kali aku menciumnya, tapi tetap saja, ketika dia yang memintanya sendiri seperti ini jantungku terasa seperti meledak.
"I said give me a kiss beib. Kenapa kamu malah diem aja kayak gitu?" Protes bobby kemudian beranjak dari kursinya lalu mencium keningku.
Aku yang sedang mematung seperti disadarkan oleh ciumannya.
"Oh. Oke" kataku kemudian mendaratkan bibirku tepat dipipinya.
Bobby tersenyum puas lalu melambaikan tangannya. Belum sampai aku membuka pintu, lagi-lagi dia memanggilku.
"Apa lagi B?" Tanyaku malas
Bobby beranjak dari tempat duduknya. Melangkah mendekat lalu secara tiba-tiba melumat bibirku. Apa yang salah dengan lelaki tengil ini?
"Nggak tau kenapa hari ini aku ngerasa kangen banget sama kamu" katanya
"Oh ya?" Aku mengerutkan alis. Menariknya kembali ke pelukanku. Lalu memberi bibirnya ciuman sekilas. "You can do more when we go home B. Aku harus kerja sekarang"
"Tentu saja. Kamu sendiri yang memintanya nona" katanya sambil mengacak pelan rambutku.
"Hmmm" kataku kemudian menghilang dibalik pintu.
Dengan sengaja aku segera menyelesaikan semua pekerjaanku. Aku harus menemui shireen hari ini.
***
Sesekali aku melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tanganku. Ini sudah hampir lewat setengah jam dari jam yang telah kita tentukan tapi shireen belum juga menampakkan batang hidungnya.
Saat ini aku sedang duduk di sebuah kafe yang shireen rekomendasikan untuk pertemuan kita. Konyolnya justru dia yang datang terlambat.
"Hei. Udah lama?" Tanya shireen sambil melangkah. Akhirnya dia datang juga.
"Hmm lumayan" jawabku sambil mengangkat tangan memanggil pelayan.
Kita sedikit berbasa-basi saat memilih pesanan. Namun itu tak berlangsung lama. Shireen menanyakan ajakanku dengan tiba-tiba.
"Ini pasti ada sesuatu dong sampek kamu manggil aku kesini kayak gini" selidik shireen.
Aku diam beberapa saat. Mengontrol emosi sekaligus menata kalimat yang akan aku sampaikan untuk perempuan yang sekian lama jadi pertanyaan di kehidupan pernikahanku ini.
"Sebenernya aku tahu sesuatu shireen"
"What's that?" Shireen memotong.
"Huuffttt. Ya. Jadi aku tau kamu kekasihnya Bobby" kataku masih berusaha mengontrol emosi.
"Oh. Good. Jadi gak ada lagi yang perlu ditutupi kan?"
Sumpah. Mendengar jawaban itu rasanya ingin sekali aku menyiramnya dengan jus buah yang sudah melambai sedari tadi di depanku. Tapi aku masih cukup baik dalam mengendalikan emosi.
"Apanya yang bagus reen? Bobby sudah menikah denganku? Lalu penyelesaian seperti apa yang kamu harapkan? Aku tidak habis pikir. Bagaimana bisa hal seperti ini menjadi sesuatu yang bagus untukmu" cercaku.
"Aku tahu ini tidak semenyenangkan yang aku harapkan. Tapi bobby adalah kekasihku. Dia jatuh cinta padaku. Apa yang kamu harapkan dari lelaki yang hatinya hidup untuk orang lain" serangnya.
"Bagaimana bisa kamu yakin dia sangat mencintaimu? Dia bahkan tidak pernah mengajakmu untuk menikah dan justru memilih untuk menikahi orang lain" jawabku tak mau kalah.
"Jangan bercanda. Dia akan menuruti apa saja keinginanku. Ingin membuktikannya?"
Tantangnya sambil mengambil handphoneku yang tergeletak diatas meja. Lancang sekali.
Dia mengirim pesan kepada bobby melalui handphoneku. Tak selang lama dia juga mengetik sesuatu di handphonenya sendiri. Memperlihatkannya sekilas padaku kemudian menatapku dengan tatapan menjengkelkannya.
"Lihat apa yang terjadi"
Semenit, dua menit, hingga hampir lima belas menit bobby tidak membalas pesanku. Diam-diam aku mencoba menelponnya namun tidak ada jawaban sama sekali. Hatiku mulai kegelisah.
Kreeettttt
Krriintiingggg krrintiingg
Terdengar suara pintu kafe terbuka. Aku dan shireen menatap titik yang sama. Senyum mengembang terlihat di wajah shireen. Segala kegelisahanku tumpah berubah menjadi kekecewaan tak berujung.
Bobby mematung melihat aku dan shireen duduk di kursi yang sama. Entah kebingungan seperti apa yang berkecamuk di kepalanya. Aku tidak peduli. Sungguh. Aku tidak lagi ingin mempedulikan apapun tentangnya.
Tbc
______\\\____________\\\________\\\____
Dear mantan
Selamat Hari Guru. Kamu adalah pendidikan non formal terbaik yang pernah aku dapatkan.
Without Luv
131Strawberrymilk 😒😒😒
♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡
Dear Reader
Jadi si tokoh cewek ini udah pernah ngelihat june sekelebat sebelumnya. Buat yang lupa tak ingatkan guys. Itu part 4 pas junenya mau masuk lift. Semoga kekacauan ini menghiburmu. Selamat membaca. Jangan lupa vote. Terimakasiw
With Luv
131Strawberrymilk
ESTÁS LEYENDO
✔Create Some Why [END]
FanfictionPernah : #1 BobbyiKON #1 Bobsoo #1 Taste #6 Kawin Kontrak #2 Kimbobby #42 Hujan [Otw Rapiin Kalimat] 😂 Bagaimana aku harus mendeskripsikan bobby? Entahlah. Sisi misteriusnya menjadi jebakan Tuhan yang paling mengesankan. Namanya berulang kali datan...
Part 17
Comenzar desde el principio
![✔Create Some Why [END]](https://img.wattpad.com/cover/196926778-64-k478742.jpg)