11. Disillusion🌻

334 77 45
                                    

Jangan lupa vote dan komen  ⭐️


Heechul mulai berjalan melangkah menuju pintu keluar, tapi tiba-tiba sebuah suara memekik menghentikan langkahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Heechul mulai berjalan melangkah menuju pintu keluar, tapi tiba-tiba sebuah suara memekik menghentikan langkahnya.

"KIM HEECHUL TUNGGU!"

Heechul tercekat, karena baru saja Kim Nana memangilnya dengan marga Kim. Dari mana Nana mengetahui tentangnya? Ia melihat Nana turun dari panggung, berlari ke arahnya. Apakah Heechul masih punya kesempatan? Nana mengejarnya untuk pergi bersama Heechul, Benarkah itu?


Nana mulai berjalan mendekati Heechul, berusaha mengikis jarak. Membuat Heechul dapat melihat dengan jelas, cincin berlian yang melingkar apik di jari manis Nana.

Mereka sudah menikah, Heechul hanya berharap bahwa ini hanya mimpi. Ia harus bangun dari mimpi buruk ini. Tapi sayangnya ini bukan mimpi, ini terlalu menyakitkan bagi Heechul. Inikah yang di sebut karma?

Di tinggal itu memang menyakitkan, Heechul sudah terkepung rasa nyeri di hatinya, ingin menangis pun ia tak sanggup memperlihatkannya di sini. Padahal ia baru saja membayangkan ingin membawa Nana, menikah di atas kapal pesiar mewah. Namun, mau bagaimana lagi? Jodoh itu memang tidak ada yang tahu. Saat matanya baru saja bertemu tatap dengan gadis pujaan hatinya, ia sudah harus dihancurkan oleh belenggu patah hati.

Nana bahkan menangis saat bertemu dengan Heechul. Nana memegang tangan Heechul. "Heechul, akhirnya kita bertemu!" Nana berseru berusaha tampak menetralkan suara.

"Heechul. Terimakasih sudah datang di hari pernikahanku. Aku ingin memperkenalkan Kim Wobin, dia suamiku!" Nana tersenyum di sela-sela tangis kecilnya, seperti biasa senyum gadis itu, benar-benar indah walaupun sedang menangis.

"Aku hanya ingin mengatakan terimakasih, karena kau telah menolakku waktu itu. Berkat kau aku bisa bertemu Kim Wobin." Senyum Nana semakin mengembang, Heechul mendengus jengkel mendengarnya.

"Aku hanya salah ruangan. Siapa yang ingin menghadiri pesta pernikahanmu? Tapi, selamat ya karena kau sudah menemukan penggantiku. Aku bahkan masih ingat bagaimana kau mengejarku waktu itu." Heechul terkekeh pedih setelah mengucapkan kalimat itu, tangannya mengepal di dalam saku jasnya.

Nana terkekeh membalas ucapan Heechul, "Benar. Aku juga masih ingat, bagaimana dengan sombongnya kau menolakku," senyum miring Nana mengakhiri ucapan tersirat dari masing-masing pihak.

"Kau tahu dari mana jika margaku, Kim?"

Kim Nana terkekeh, senyum miring itu tetap ia pamerkan. "Menurutmu?"


..........

Pertemuan mereka untuk kesekian kalinya memang tak bisa di pungkiri.
Membuat Heechul semakin menyesal telah menolak Nana, seharusnya ia mengungkapkan kalimat aku mencintaimu. Tapi, mengapa mulutnya mendadak tak berpihak padanya. Tak mungkin di saat hari sakral gadisnya, ia harus menyatakan perasaannya.

TEAR OF THE YEARS ✔️Where stories live. Discover now