chapter 4

15 1 0
                                        

Ran mencengkram erat tas kuningnya yang bergambar minion itu sambil bersenandung lagu Sd yang sering ia dengar.sepotong lirik yang masih ia nyanyikan sampai sekarang dan terus menerus di ulang-ulang.

 "Pagi ku cerahku matahari bersinar.. ku gedong tas kuning tai ku di pundak........."

Seketika teringat akan Waktu dulu Ran pernah menjadi bagian dari panduan suara meskipun hanya numpang latihan.  Sebab, dia tidak pernah terpilih jika pada saat tampil. Karena apa? Karena kata pelatihnya lebih bagus suara tokek daripada suaranya. Huh! Menyakitkan bukan? Tapi itu fakta si. Sumpah emang gabisa nyanyi ya gimana?

Ran terus berjalan ke arah kelasnya hingga dirinya sampai di meja temannya. Selalu Berhenti. karena ingin mengisi pom bensin, eh maksudnya mengisi perut laknatnya karena ia belum sarapan. Kata Ran masakan mamahnya jeka itu enak banget apalagi gratis udahlah Ran ga bisa nolak. Apalagi cacingnya.

Ran cuman berdirikan di depan jeka sambil ngeliatin jeka misahin kacang dari tempenya trus Ran makin maju dan maju sampai mukanya di atas bekel jeka yang membuat acara makan bekelnya tertunda gara-gara dialangin muka jahanam milik temannya.

" Eh Jeka pelit amat lu makan ga bagi-bagi "
Sambil natap si tempenya yang ada di kotak bekel jeka hingga gak sadar muncrat tuh air liur najis Ran ke bekel Jeka.

"Bangsat lu Ran kena makanan gue itu "

Ran hanya menyengir tak berdosa padahal banyak dosanya dan langsung meraih kotak bekal jeka. Lari udah orang kesetanan ke tempat duduknya dan langsung menyantap makananya karena udah ga sabar cacing cacing nya udah berdemo. "sabar yak nak bentar lagi makanan datang" ngomong sendiri sambil mengusap usap perutnya kan dan menghiraukan Jeka yang dari tadi teriak - teriak ga terima bekalnya di ambil karna jujur saja itu dia blom makan sama sekali baru misahin kacang ama tempenya!

Tapi Jeka ga sejahat itu ngambil lagi kotak bekalnya dia tau pasti bekalnya di makan Ran. Karena itu sudah tradisi dari kelas 10. Hingga akhirnya dia punya persiapan sblmnya tetapi hanya nasi putih doang.

Hingga akhirnya Jeka nyamperin ke meja Ran yang lagi makan kayak orang kesurupan saking suka sama menu bekalnya. Trus Ran ngeliat Jeka yang nyodorin kotak bekal yang hanya berisi nasi doang.

" Ngapain?"

Jeka memelas menatap lauknya dan menyodorkan kotak makannya ke arah Ran
" bagi dong tempenya gue ga ada lauknya nih"

Ran cuman ngeliat trs cuman ber oh ria
" berapa biji?"

" Seikhlas lu deh "

Terus Ran mulai berkutat milihin tempenya dengan teliti kaya lagi meniliti amoeba pake mikroskop, Udah gitu dia milihinnya yg kecil-kecilkan Cuman 5 biji dan di taro di tempat kotak makannya Jeka.

" Yak gak juga 5 biji juga anjir udeh mana kecil pula " Jeka protes karena gimana ya itu makananya trs dia cuman minta dikit tapi malah di kasih 5 biji emang ini temenya gapunya hati nurani banget.

" lah tadi lu bilang seikhlasnya loh, ini gue ikhlas ngaisihnya kalo lo minta lebih gajadi ikhlas " ucap Ran sambil nguyah makanan di dalam mulutnya dan mengusir jeka dengan jentikan jarinya seperti tukang sulap yg sekali jentik hilang.

" Hush syudah pergi sanah "

" ANJING "

" HeHe "

Jeka dengan pasrah membawa kotak makanannya dan pergi meninggalkan meja temannya. Hingga beberapa teman kelasnya yang lain melihatnya merasa iba dan para cewepun langsung mengerubungin tempat jeka. Ngantri kayak ngambil sembako padahal ini acara sedekah makanan. Ralat acara sedekah untuk jeka yang malang.

" Nih jeka ambil aja gapapa semuanya kalau perlu hati gue juga gapapa. Hehehe" ucap cewe pirang kayak anak layangan yang suka ngejar ngejar jeka dari dulu dan ga pernah di notice sama jeka. Ya you knowlah secara jeka juga salah satu cowo " The most wanted" gituh karena udah ganteng, pinter dan multitalenta lagi gimana cewe-cewe sekolahnya gak pada kelepek kelepek sama dia.

Trus jeka juga gabisa nolak soalnya itu cewe ngasih makanannya kesukaan jeka yaitu rendang. Udahlah jeka lemah banget kalau udah sama rendang apapun caranya agar dia mendapatkan rendang dia jalanin. Karena bagi jeka makanan number one. Jeka melirik ke arah rendang yang menggoda itu dan menerima rendangnya doang abis itu dia cuman bisa seyum terimakasih. Dan cewe itu pun langsung lari jengut jengut rambutnya sambil teriak 

" YEAYYY AKHIRNYA DI NOTICE, CIHUYYY "

Jeka tidak peduli dengan suara teriakan cewe tersebut ia lebih memilih menikmati rendang gratisannya. Demi apapun matanya berbinar melihat sepotong daging rendang dan mulai menyatapnya dengan perlahan sambil menikmati rasa bumbu pada rendang tersebut. Tapi itu tidak bertahan lama setelah seseorang menggebuk pundaknya membuat ia tersedak.

" JEKAAAAA NIH TUPPERWARENYA "

" UHUK!" jeka buru buru mengambil air meneralnya dan meminumnya sambil memukul pelan dadanya yang terasa sakit  ketika tersedak.

" yah mati dah mati " ucap Ran yang memasang wajah polosnya dan menggelengkan kepalanya kekanan dan kiri seperti pemasan saat olahraga.

" lu ngapain sih HAH!" ucap jeka yang tidak tahan emosinya ketika berhadapan dengan makhluk gaib yang satu ini.

Ran mengembalikan kotak makannya tetapi tidak di terima oleh jeka dan ia pun merasa kesal sendiri Ran tahu maksud jeka ia ingin kotak makannya harus bersih dan membuat Ran menghela napasnya. Padahal jeka tau Ran tidak suka genangan pada wastafel ketika airnya penuh saat mencuci kotak makannya Jeka. Rasanya ingin membanting saja.

" HEHHHH..... jangan di banting, lo mau di amuk mak gue kalo tuh pecah?! "

Ran mencibir " Lu ini yang kena marah, bukan gue "

Jeka awalnya kesal, kemudian ia kembali terseyum licik " yaudah kalo gakmau besok ga dapet jatah makan lagi dan trus gue bilang ke mak gue kalo lu gak suka masakannya "

" DASAR KELINCI LICIK,CUIIHHH.. siniin kotaknya! "

Jeka senang akhirnya dia bisa mengalahkan temannya itu dan dengan senang hati ia tertawa terbahak bahak melihat ekspresinya Ran yang kesal karena ancaman cerdasnya eh ralat licik emang.

Ran berlalu berjalan keluar dari saranganya dan menghampiri wastafel yang berada di ujung koridor sekolah dan iapun melihat seseorang sedang membersihkan tangannya di depan wastafelpun Ran berlari menghampirinya seperti perlari tercepat secepat kilat kurir JNE.

" eh tunggu.. tunggu..." ucapnya napas Ran masih ter engah engah karena ia berlari terlalu cepat.

" Hoshh.. hosshh... itu emm.. bisa tolongin bersihin ini kotak makannya gak ?" Ran masih berada posisi menunduk memeggang kedua kakinya sambil menyodorkan kotak makannya ke seseorang murid laki- laki yang tidak ia kenal. Cowo yang ada di depannya itu tidak mengubris dan masih tetap diam di depannya. Merasa tidak ada respon Ran menggangkat kepalanya dan betapa terkejutnya ia melihat seorang cowo yang ada di hadapannya.

" LOO....!! " ucapnya berbarengan secara tidak sadar dan keduanya pun saling terpaku. karena masih tidak bisa mengontrol keterkejutannya. 

Dan dalam hatinya Ranpun berkata " yallah gusti apakah iki jodohku "



























HAI HAI .......... aku kembali hehe setelah binggung sebenarnya mau ngelanjutin cerita ini atau nggak hmm..... 

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 05, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

with y o uWhere stories live. Discover now