Part 2: Reuni ICIL

502 21 0
                                    

Cakka dan Mas Elang sampai di rumah saat malam sudah cukup larut. Dari Surakarta mereka langsung ke Lahan Eros, membicarakan konsep video klip yang akan dilakukan pengambilan gambar dua hari yang akan datang.

Setelah beres-beres dan mandi, Cakka rebahan di atas kasur empuknya karena sudah sangat lelah. Jam menunjukkan pukul 22.10. Ia membuka aplikasi whatsapp di iPhone-nya, membuka lagi chat dari si nomor tak dikenal yang mengatakan bahwa dirinya adalah Ashilla, Ashilla Zahrantiara. 

Cakka membalas pesan dari Shilla.

'Ashilla, Idola Cilik?'

Setelah mengirim balasan pesan kepada Shilla, Cakka sedikit merutuki dirinya, kenapa ia harus bertanya lagi, toh temannya yang bernama lengkap seperti itu hanya Shilla, teman yang sekaligus pernah menjadi orang terdekatnya sekitar 8 tahun lalu saat mereka masih sama-sama remaja.

Flashback

"Ehh... Hy....", sapa Shilla pada Gabriel, temannya di ICIL angkatan pertama. Shilla melirik seseorang di samping Gabriel yang asik dengan selembar kertas di tangannya.

"Kamu kenapa Shill cengengesan gitu? Sini gabung sama kita", ucap Gabriel sambil menepuk tempat duduk yang masih kosong di sebelahnya. Sementara Cakka asik dengan kertas ditangannya sambil sesekali terlihat bergumam, sedang menghapal lagu yang akan ia nyanyikan sebentar lagi.

Shilla yang kebingungan karena baru sampai di studio dan hanya menemukan Gabriel sebagai teman ICIL yang ia kenal memilih duduk di samping Gabriel. Ya, hari ini adalah reuni pertama ICIL 1, mereka diminta untuk tampil sebagai penampilan pembuka pentas idola cilik untuk ICIL musim kedua.

"Teman-teman yang lain mana?", Shilla bertanya pada Gabriel karena belum melihat satupun temannya dari ICIL 1, Shilla merasa canggung karena sudah cukup lama tidak ke studio RCTI ini.

"Pada belum datang nih, kecepetan kita. Hehe... Eh, btw, kenalin nih teman baru aku, Cakka."

Cakka menoleh karena namanya disebut oleh Gabriel. Shilla mengulurkan tangannya begitupun dengan Cakka sambil menyebutkan nama masing-masing.

Flashback end

Cakka tersenyum mengingat bagaimana awal mula ia berkenalan dengan Shilla. Waktu itu Cakka masing sangat bocah, ia merupakan anak dengan antusiasme yang sangat tinggi, apabila menyukai sesuatu maka ia akan menseriusinya, benar-benar melakukan yang terbaik untuk apa yang diinginkannya. Cakka tipikal anak dengan fokus yang baik, apabila sudah melakukan suatu hal maka ia akan sangat fokus seolah-olah punya dunia sendiri. Di ICIL, teman-temannya sudah sangat faham kalau Cakka mulai menghapal lirik atau bermain dengan gitarnya maka jangan harap ia akan peduli dengan lingkungan sekitar. Dan Shilla, adalah orang pertama yang mampu mengalihkan fokusnya.

Tring...

Balasan pesan dari Shilla,

'Ya, Kka. Ini aku.'

Cakka tersenyum, ia tidak menyangka akan kembali berkomunikasi dengan Shilla lagi, bahkan Shilla yang lebih dulu menghubunginya. Cakka meringis mengingat bagaimana kesan terakhir yang ia tinggalkan untuk Shilla. Saat itu ia masih remaja, ia sedang berada dalam fase liar termasuk dalam bergaul. Dengan statusnya yang masih sebagai pacar Shilla ia mendekati gadis lain yang notabene baru ia kenal karena beranggapan bahwa Shilla mungkin tidak akan tahu karena Jakarta-Jogja yang memisahkan mereka. Namun, sepandai-pandai tupai melompat akhirnya akan jatuh juga. Shilla mengetahui bahwa Cakka telah menghianatinya, Shilla yang baik hati tetap memaafkan Cakka tapi ia tidak mau melanjutkan hubungan mereka. Cakka sadar bahwa sebaik apapun hati Shilla ia tetaplah manusia biasa, walau berkata bahwa ia memaafkan tapi Shilla menutup semua media komunikasinya dengan Cakka.

Karena Kisahmu Tertulis Denganku (COMPLETE)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz