chapter 12 (seperti biasa)

3K 184 6
                                    

Detik berganti detik,menit berganti menit jam berganti jam,hari berganti hari,jiso masuk sekolah seperti biasanya,mengikuti ekstrakurikulernya dengan rutin,dan kini jiso dengan jenie sudah mulai akrab,kebencian yang dulu ada dihati jiso hilang entah kemana,mereka berdua sering menghabiskan waktu bersama.

Orang tua jiso juga menginap hanya beberapa hari di apartemennya pasca jiso sakit,setelah itu mereka berangkat lagi ke korea untuk mengurus dunia kariernya,mulanya jiso ditawarkan pindah sekolah ke korea tapi jiso langsung menolak karena jiso takut akan bullying dunia SMA.

Disamping itu suga hanya diam akan fakta yang ia ketahui,bahwa bocah kecil yang dulunya teman bermainnya kini satu sekolah dengannya,akan tetapi dalam suasana yang berbeda,keadaan yang tak memungkinkan baginya untuk mengumbar fakta itu pada jiso,karena itulah suga lebih memilih diam membiarkan waktu yang akan mengungkapnya.

Suga ingin sekali memeluk gadis yang sangat ia rindukan bertahun-tahun lamanya tapi apa boleh buat ia tidak bisa melakukan hal itu,ditambah lagi ia harus menahan perasaannya karena tidak mungkin ia menyakiti hati seok jin yang sudah ia anggap sebagai kakaknya sendiri,seok jin memang mantan pacar jiso tapi sepertinya seok jin masih menyimpan perasaan pada jiso,hal itu membuat suga harus merelakan dan bersikap seperti biasanya walau ia tahu jiso cinta pertamanya yang dimulai saat usinya menginjak 6 tahun konyol memang,cinta monyet dari bocah yang belum lulus TK.

Mereka menjalani hari dengan biasa,suga yang terkenal dengan hati es tidak berubah sikapnya walau ia tahu siapa jiso.

Begitu sebaliknya jiso hanya acuh tak acuh pada suga karena memang iya tak begitu menyukai seorang suga,hubungan nya dengan jeni yang semakin akrab kadang membuat Lisa dan Rose iri,mereka berempat kini sangat populer di Higgh school karena grup dance yang dibentuknya pernah mendapat awards di acara yang bergengsi.

Kepopuleran jiso tak kalah dengan kepopuleran suga,mereka kini sama-sama populer.

Disamping itu Seok jin berusaha untuk mengambil hati jiso lihat saja contohnya seperti sekarang ini.

"Jiso,lo masih marah ama gua?"-Tanya seok jin dengan wajah memelas

"Maksud lo?"-Jiso acuh

"Ayolah,maapin gua"-Seok jin

"Emang lo punya salah?"-Jiso

"Gua serius Minta maaf"-Seok jin

"Tidak ada yang perlu dimaafkan! Jadi tidak perlu minta maaf"-Jiso

Setelah itu jiso langsung pergi meninggalkan Seok jin,seok jin sudah beberapa hari terakhir ini  mulai berani mendekati jiso,Suga yang tahu akan hal itu hanya bersikap biasa saja,seperti orang bodo amatan lah.

Saat jiso berjalan dikoridor sekolah,jiso berpapasan dengan Suga.Jiso ingat dia belum berterimakasih waktu Suga membawanya ke rumah sakit,jadi mau tidak mau jiso mengejar suga.

"Suga tunggu!"-Teriak jiso dari belakang

Suga yang merasa dipanggil hanya noleh dengan wajah tanpa ekspresi.

"G..huh...huh...gua mau bilang makasih"-ucap jiso terengah-engah

Suga hanya diam menatap Jiso dengan datar lalu membalikkan badannya melanjutkan langkahnya.

"Emang bener-bener es,kembali aja sono ke kutub uselatan,biar kumpul ama spesiesnya"-Umpat jiso

Walau suga dapat mendengar hal itu tapi suga tak menghiraukannya,suga tetap melanjutkan langkahnya.

Jiso yang tak melihat reaksi apapun dari suga hanya berdecak kesal,kalok bukan karena terpaksa,jiso tidak akan membiarkan harga dirinya seperti ini terinjak-injak,tapi karena dia sudah berjasa maka ia terpaksa melakukannya.

KETOS KUTUB (SUGA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang