Dedek Bayi uwwu~~~

394 30 0
                                    

"Jangan singgah jika hanya memberikan luka"

🔮🔮🔮

Moca masuk ke ruangan bersalin. Dokter dan suster mulai menyiapkan perkakas untuk membantu mengeluarkan kan dedek bayi.

"Sebentar bu, tarik napas.. Dorong" titah bu dokter

Moca melakukan instruksi yang di berikan dokter sampai dia berkeringat dingin. Moca meraih tangan ku dan "aaa! Sakit sayang, kenapa tangan aku di peras? Aku kan bukan susu sapi"

"Mas ih! Diem!"

"Ayo bu, dorong terus.. Terus.."

"Jangan terus terus dong dokter, dikira istri saya mau markir apa?"

Plak.
Tangan Moca menampar wajah tampanku. Untung saja ketampanan ini tidak bisa di pindah tangankan.

"Kok malah di gampar sih? Nanti ketampanan aku hilang"

"DIAAAAAMMMMMH!!"

"Auwh sakit Moca! Jangan jambak rambutku!"

"Pak, tolong Jangan memperburuk keadaan".

"Saya gak memperburuk keadaan dok, aaa!! Moca kenapa kamu gigit tanganku?"

"Mas berisik!!!!!!!!"

"Auhh jangan cakar wajahku, nanti ketampananku berkurang"

"Dasar suami tengil! Ennggghhh.."

"Oeekk ooekkk"

Aku menahan rasa sakit. Moca terus berusaha mengeluarkan dedek bayi sampai akhirnya keluarlah dedek bayi. "Dokter, kok dedek bayinya merah kayak semangka gitu sih? Apa dedek bayinya jelmaan dari Patrick Star?"

BRUK BRUK PLAK.

Kepalaku di benturkan dan di pukul Moca. "Berani kamu yah ngatain anak sendiri! Awas kamu arrrggh dokter saya mules lagi!!".

"Astaga, saya lupa kalo masih ada satu lagi." kata dokter.

"Lagi? Banyak banget sih kayak kucing aja"

Plak.
Apa salah ku coba? Kok aku di tabok lagi?

"Huahh Moca, jangan cakarin muka aku hiks hiks.. Nanti ketampananku hilang.."

"Biarin! Salah kamu ngatain aku kucing!"

"Masa salah aku sih?..ini kan salah kamu yang gak pernah kasih lihat hasil USG."

"Bapak ibu, sebaiknya jangan saling menyalahkan satu sama lain, sekarang yang penting keluarin dulu bayinya baru berantem lagi". Kata suster yang montok nan bohay.

"Iya suster Cantik" jawabku asal.

Plak.
"Dasar suami gatel!"

"Kalo gatel yaa di garuk sayang bukan di tabok"

Plak Plak Plak.

"Diem napa sih mas! Aku lagi usaha."

"Ayo bu, kepala nya udah keluar, tinggal sedikit lagi." kata dokter.

BRUKK BRUKK PLAK BRUKK BRUK GEDEBUG!.

"Moca jangan cakarin muka aku... Aaaa rambutku jangan di jambak! Hiks hiks.. Aaaaa! Jangan gigit jariku!"

"Moca sakit!!!!!!!!!!!!"

"Oeeeek oeeeekk"

Akhirnya dedek bayinya keluar, akhirnya penderitaan ku berkurang. Tapi wajahku rasanya sudah mati rasa karena cakaran dari kucing oren kayak Moca.

Salah Mantra [Selesai]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora