Dunia Vampir

438 36 2
                                    

"Terkadang dibutuhkan kepergian untuk menghargai sebuah kehadiran."

🔮🔮🔮

Gue masih gak percaya sama apa yang barusan terjadi. Why? Baru aja gue nikah eh taunya suami gue malah pergi ninggalin gue.

Arrggh! Nasib buruk selalu aja nimpa hidup gue! Sial! Sial! Sial!

Mata gue memanas,pikiran gue kacau,hancur semuanya!

"Moca!" seru Laurent,Virla dan Ikmal. Gue langsung meluk abang gue.
"B-bang hiks hiks"

"Lo kenapa? Cerita sama gue, Philips nyakitin lo yah?"

"Nggak, Philips sama Anton pergi bang, mereka ninggalin gue hiks hiks"

"Anton pergi? Kemana? Moca jawab gue!." kata Virla

"G-gue gak tau Vir, mereka..hiks hiks bang.."

"Udah pelan pelan aja ceritanya,okay?"

Gue mencoba netralin pernafasan dan mulai cerita ke mereka.

"Gue udah gak tau mau ngapain, g-gue huahh abang tolong gue bang"

"Udah ah, kita cari jalan keluarnya sama sama" kata Laurent. Virla hanya bungkam gak mampu bicara sepatah kata pun.

"Apa anda keluarga pasien yang ada di UGD?" Tanya cowok yang pake sneli*, yang gue sambut dengan anggukan

Sneli*= jas dokter

"Kondisinya semakin membaik,dan kemungkinan pasien akan sadar besok pagi, itu saja permisi" kata dokter.

-paginya

06:20

Gue udah duduk di samping Janeta dari jam 4 subuh. Semalaman gue gak bisa tidur, Virla sama abang gue pulang kerumah sedangkan di ruang rawat inap hanya ada gue, Janeta dan kak Ikmal yang tertidur pulas di Sofa.

Gue ngelihatin pergerakan dari Janeta. Dan gue yakin bentar lagi dia pasti udah bangun. Mata Janeta mulai bergerak gerak dan akhirnya terbuka. Matanya masih bergerak gerak menyesuaikan cahaya yang masuk. Ini saat nya!

"Dimana Philips?! Jawab?! Dimana suami gue..?! Jawab dimana hiks hiks" gue udah gak mampu nahan lagi. Keluar semuanya.

"Moca tenang dikit napa, dia kan baru sadar" helat Kak Ikmal

"Gue gak perduli kak hiks hiks.. Dimana Philips gue.. Jawab gue!!!" gue terus shake shake in badannya Janete

"Moca! Gak gitu caranya!, lo malah memperburuk keadaan! Ikmal, jauhin Moca dari Janeta! Lagian ngapain sih lo shake in badan dia?"ketus Laurent yang ada di ambang pintu.

"Yaa siapa tau aja shake shake berhadiah bang,kayak di shopee semua hepi pipi itu" gue ngelirik ke wajah Janeta yang sok lugu, bikin tangan gue makin gatel buat jambakin bulu kakinya.

"Hey gak papa.. Sini" kata Laurent yang coba nenangin Janeta.

"Bisa cerita gak, gimana kronologi dari semua ini?" lembut amat ngomongnya, kalo sama gue aja jarang bisa kayak gitu.

"S-sem-mua nya berawal ketika saya mencari mantra dan ramuan cinta, mereka menyadari kalau salah satu anggota mereka hilang. Mereka tau identitas saya, mereka menyekap saya hiks hiks..."

"Pelan pelan aja, okay?" untuk kedua kalinya abang gue bicara lembut kayak gitu.

"Setelah itu mereka terus menyiksa saya, sampai akhirnya saya memberitahu dimana keberadaanya. Setelah itu saya sudah tidak ingat lagi hiks hiks"

Salah Mantra [Selesai]Where stories live. Discover now