MANTAN [X]

5.8K 819 153
                                    

Mingyu masih diam baca balasan orang itu selanjutnya,beraninya si Duyung darat itu sembunyiin sesuatu sebesar itu dari dia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mingyu masih diam baca balasan orang itu selanjutnya,beraninya si Duyung darat itu sembunyiin sesuatu sebesar itu dari dia. Mingyu Kecewa sedikit dia ngerasa gak dipercaya Doyoung sebagai sepupu.

“Tumben ngajak kemari, ada apa kak?” Renjun narik kursi di depan Mingyu yang masih melamun itu.

PLAK

“Anj—Eh Ren” salahin tangan Renjun yang reflek nabok pipi Mingyu habisan ditanyain malah melamun gak jelas ganggu waktu Renjun aja si, kalau tau gini kan mending dia ngegalauin Doyoung yang entah kemana itu di kamarnya mumpung malam minggu ini. Habis pulang keliling perumahan sama Jinyoung.

“Ada apa sih?” tanya Renjun.

“Wonu yang ngajak ketemu, kangen sama bayi kudanil katanya” jawab Mingyu.

Gak lama Wonwoo datang tapi berdua gak usah ditebak juga udah ketahuan dari wajah tampannya., Itu Eunwoo.

“Bosan kak” gumam Renjun lagi-lagi nelungkupin wajahnya di meja, masih dalam suasana gak semangat Renjun.“Jalan sama gue gimana?” tawar Eunwoo yang langsung dapat anggukan oleh Renjun.

Kedua nya pamit ninggalin Mingyu sama Wonwoo yang mendengus kesal.“Bau-bau Renjun bakalan buka hati ke Eunwoo nih” kata Wonwoo diangguki sama Mingyu namun pria bermarga Kim itu kembali mengingat pesan dari nomor tidak dikenali itu.

Renjun sama Eunwoo lagi jalan, canggung keadaan padahal suasana rame. Mereka keluar menuju parkiran.“Ini kita kemana?” tanya Renjun memecahkan keheningan.

“Pasar malam?” tawar Eunwoo.

“Let's go!”

Renjun sama Eunwoo sampai di pasar malam, mata Renjun berbinar ngelihat bianglala dan teman-teman nya, permainan lainnya gitu namun tatapannya jatuh kepermainan lempar kelereng hadiah boneka moomin lumayan besar itu.

“Kak kesana yuk” ajak Renjun menarik lengan Eunwoo tanpa persetujuan orangnya.

Mereka sampai di tempat, untungnya gak ramai di permainan ini jadi mudah tanpa nunggu antrian lagi.“Ayo kak menangin untuk aku!” kata Renjun semangat, namun bukan Eunwoo kalau tidak menjahili pria Huang itu, “Kalau menang kakak dapat apa?”

“gak dapat apa-apa si” jawab Renjun dengan wajah polosnya nyerempet lempeng itu.

“Yaudah gak menangin”

“YA JANGAN DONGGGG!! AKU MAU MOOMIN!!”

“dapat apa dulu ini?”

“Traktir?”

“Ok deh deal, padahal kakak mau lain”

“Hah apa?”

“Enggak”

“YAUDAH BURU GIH MAIN”

Mau main aja ribet si mereka.

Setelah lima kali beli kelereng, dengan jumlah 15 kelereng dalam sekali beli, hitung aja berapa kelereng yang di keluarin baru Eunwoo bisa memenangkan boneka moomin pacar Renjun itu.

Sebel si Eunwoo kalah sama moomin, mana tadi dia kalah di tarik-tarik sama Renjun, di tampol, di injak kakinya, di cubit lengannya, KDRT memang lebih ke banyak tingkahnya ini makhluk satu.

“Yee!!! Menang makasih kak” ucap Renjun kesenangan meluk Eunwoo yang masih megang boneka Moomin itu.

Eunwoo tersenyum, melepaskan pelukkan lalu mengacak rambut Renjun, “Lucu banget jodoh orang” kata Eunwoo.

Mereka kembali keliling, namun langkah Rennun berhenti memasuki salah satu tempat yang bikin Eunwoo mengelus dada sabar.“Anjirr ngakak dong kak Eunwoo cute jadi uke renjun ya?” kata Renjun memakai bando dengan telinga kelinci itu.

Renjun berhenti di tempat aksessories mencoba semuanya mulai dari kacamata, gelang, kalung ala-ala preman atau rock gitu, sampai ke bando yang imut-imut kaya Renjun.

“Menangis nanti satu kampus lihatnya Njun, apa kata fans kakak semenya kecil mungil gini. Gak cocok! Udh kakak yang semein kamu” kata Eunwoo melepas bando tersebut memakaikan ke Renjun.

“Idih kikik ying simiin kimi, emang aku mau!?” ucap Renjun.

“Ya harus mau dong”

“Dih ogah”

Lanjut, mereka kembali keliling berhenti sebentar makan sosis bakar lalu lanjut lagi. Renjun menikmati malam minggu ini, ada benarnya Mingyu ngajak dia keluar kalau tidak dia gak bakalan ketemu Eunwoo dan tidak ada malam minggu di pasar malam.

Setelah keliling beberapa menit, mata Renjun kembali berbinar ngelihat kuda-kuda yang berputar.

“KAKAK AKU MAU NAIK KUDA-KUDA ITU” teriak Renjun.

“Ingat umur dek” sahut Eunwoo.

“Mau naik itu kakkkk kuda kuda”

“Nanti kita main kuda-kudaan deh”

“Hah?” muka Renjun ngeblank sama ucapan Eunwoo, namun otaknya memproses, “OH KAK EUNWOO MESUM!!!!”

Jarum jam menunjukkan pukul 23.45 KST sudah memasuki tengah malam mereka bersenang-senang sampai tujuan akhir mereka satu; Bianglala.

Setelah mendapatkan tiket nya, keduanya antri menunggu giliran.“Pasti cantik lihat kota dari bianglala ya gak kak?” kata Renjun.

“Hm, tapi masih cantikkan orang di sebelah kakak” sahut Eunwoo.

Renjun celingukkan siapa yg di maksud Eunwoo,“Noona, kata orang disebelah saya, anda cantik”

Orang yang dipanggil Noona sama Renjun tadi blushing sementara Eunwoo menghela nafas, bersabar ini Renjun bukan Mingyu yang bisa dia tendang sampe kepental.“Jahil banget kamu” kata Eunwoo.

Renjun masih ngakak, posisinya sekarang mereka udah di dalam salah satu bianglala. Keduanya duduk berhadapan menikmati malam, kerlap-kerlip cahaya dibawah dan lalu lalang orang-orang yang bahkan semakin ramai berdatangan.

Eunwoo memandangi makhluk mungil di depannya, senyum tipis tercipta namun kembali ia sadar, sosok di depannya susah untuk di gapai. Dan apa harus terjebak kakak-adek zone?

“Renjun” panggil Eunwoo.

“Iya kak?”

“Kalau gak bisa jawab boleh skip” kata Eunwoo, “Boleh kakak tanya sesuatu?” lanjutnya.

Renjun ngangguk, nutupin gugup, nutup jantungnya yang jedag-jedug gak karuan itu.

“Gimana perasaan kamu sama Doyoung?”

Ah.

Renjun jadi ke ingat lagi, padahal sudah lupa sebentar.

Suasana menjadi hening.“Maaf, bukan waktu yang tepat kaya nya” kata Eunwoo lagi.

Renjun ngegeleng, “Abu-abu kak, aku— gak tau perasaan sama Kak Doyoung sekarang gimana.. apa masih karena cinta atau cuman karena rindu?” jawab Renjun.

“Intinya yaa abu-abu atau malah hitam putih?” Entah lah, Renjun bingung.

Eunwoo mengangguk tetap menatap Renjun dengan intens, “Mau coba buka hati untuk kakak?”

𝙼𝚊𝚗𝚝𝚊𝚗 || 𝙳𝙾𝚈𝚁𝙴𝙽Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang