17. 라스베가스 (Las Vegas)

171 26 40
                                    

🍁🍁🍁

Udah berapa bulan aku gak update 😭 maaf lama dan semoga kalian masih nyimpan ini story di library. Yang lupa sama alurnya, boleh ulang baca part sebelumnya.



Pukul 12 siang lewat beberapa menit, Victoria dan Jiseok telah sampai di Kota Las Vegas bahkan mereka tak membawa koper. Jiseok bilang, beli saja nanti pakaian di Las Vegas. Victoria tanpa berpikir panjang langsung menyetujuinya, toh belinya pakai uang Jiseok. Jadi Victoria tidak keberatan sama sekali.

Lantas keduanya langsung menuju suatu tempat, alasan mengapa mereka datang ke Kota tersebut.

Saat diperjalanan Victoria bertanya sesuatu pada Jiseok. Sekarang dua orang ini sedang berada di dalam taksi.

"Berapa jam kita di Las Vegas?" tanya Victoria.

"Kenapa?" Jiseok balik bertanya.

"Aku tidak ingin lama berada di sini. Kau tahu, aku ikut bersamamu tanpa sepengetahuan mereka. Bisakah hanya satu jam?"

Jiseok menyeringai. "Tentu, asal kau sudah mengumpulkan banyak uang untukku Vic."

Wanita itu menepuk pelan bahu bagian kiri Jiseok sebanyak dua kali. "Meragukan kemampuanku? Tenang saja, hari ini kita kembali ke Korea dengan membawa uang yang nominalnya bahkan di luar ekspektasimu."

Kini giliran Jiseok yang melakukan hal serupa seperti Victoria. "Aku selalu percaya pada kemampuanmu."

Dan tak akan kubiarkan mesin pencetak uang untukku lepas begitu saja, batin Jiseok.

Apalagi Jiseok mengetahui kelemahan Victoria, pria itu berniat terus-menerus memanfaatkan wanita tersebut agar menghasilkan uang.

Bukannya Victoria tidak tahu kalau saat ini bahkan sudah sejak lama dimanfaatkan oleh Jiseok. Namun ia tak bisa menolak perintah pria itu, karena dirinya ingin seseorang yang teramat berarti dalam hidupnya tetap bernapas. Sekarang, Victoria tidak berdaya selain menuruti kemauan Jiseok.

🍁🍁🍁

Tepat pukul 1 siang taksi yang membawa Jiseok serta Victoria telah sampai, tempat di mana orang-orang ketika masuk membawa uang dan saat keluar dengan tangan kosong jika kalah dalam bermain poker atau biasa disebut permainan kartu.

Dan mampu membuat seseorang frustasi, terpaksa menelan pahitnya pil kekalahan. Karena gagal mencapai yang namanya kemenangan.

Keduanya sama-sama melangkah masuk ke dalam Kasino. Indra pendengar Victoria menangkap para pejudi bersorak senang, tentu saja uang mereka berlipat ganda tak sampai satu jam. Tanpa harus bekerja keras, hanya duduk dan bermain poker.

Sedangkan Jiseok mencari keberadaan lawannya di meja judi. Ralat, lawan Victoria. Ketika sudah menemukan mereka, Jiseok menarik tangan Victoria berjalan mendekat ke sebuah meja bundar.

"Dewi Kali kita sudah datang," bisik pria paruh baya bernama Choi Guk Doo ke temannya Ryu Sihun duduk di sebelah.

"Dewi kematian bagi para pejudi," gumam Sihun, seorang pria berkepala plontos yang masih menyimpan dendam tak terima dikalahkan oleh wanita.

Masih ingat pria memiliki kepala plontos? Mengejar Victoria dulu di lorong Hotel hingga Victoria terpaksa masuk ke dalam kamar Taehyung demi bersembunyi.

Dia adalah Ryu Sihun.

Melihat Victoria tersenyum meremehkan tepat saat berada di depan Sihun. Membuat darah pria paruh baya tersebut mendidih-didih, kenangan pahit waktu dirinya dikalahkan pun terputar kembali di otak Sihun.

MonachopsisWhere stories live. Discover now