15. 왜 (Why)

200 42 45
                                    

🍁🍁🍁

"Woah!" seru Arthur takjub melihat gambaran Victoria yang telah jadi.

Satu jam yang lalu anak itu meminta Victoria untuk menggambar salah satu karakter robot dari film Transformers yaitu Bumblebee. Bisa di bilang, Bumblebee adalah karakter robot kesukaan Arthur.

"Arthur mau seperti robot Bumblebee," ucap Arthur sembari memandangi hasil karya Victoria di kertas HVS, keduanya duduk bersila di ranjang dan saling berhadapan.

Victoria mengelus-elus lembut rambut Arthur. "Karena dia berani?" tebak Victoria, setahunya robot tersebut menonjol karena keberaniannya.

"Yes, Mom. Dan juga robot Bumblebee adalah sosok bersahabat dan selalu siap membantu," sahut Arthur sedikit menambahkan tentang tokoh robot yang ternyata juga populer selain Optimus Prime dan Megatron.

"Tapi... Bagaimana dengan Optimus Prime? Dia baik hati, ahli bertempur, sangat tangguh, pemimpin para autobot. Bukankah robot ini keren?"

Setelah mendengar penjelasan dari Victoria, Arthur jadi bingung. Siapa yang harus dia sukai?

Victoria terkekeh kecil, mendapati wajah kebingungan Arthur. Berpikir keras, kira-kira tokoh robot favorite-nya dalam film Transformers siapa? Haruskah Arthur oleng ke Optimus Prime? Seperti kebanyakan para fangirl yang tak bisa setia sama satu idol. Ada saja yang memaksa mereka untuk mempunyai lebih dari satu, entah itu terpikat dengan ketampanannya, terpesona akan suara merdunya atau karena tingkah laku lucunya? Mungkin saja.

Oke, anak laki-laki itu sudah menentukan siapa yang dia suka. "Kalau begitu, Arthur pilih dua-duanya. Bumblebee dan Optimus Prime, finish." Kemudian Arthur tersenyum bahagia.

Victoria mencubit pipi Arthur gemas. Sungguh, di mata Victoria, Arthur sangat lucu.

"Baiklah, kurang lima belas menit menuju jam sepuluh," ucap Victoria melirik jam di dinding. "waktunya tidur, besok kau sekolah." Wanita itu merapikan posisi bantal yang sedikit miring lalu turun dari ranjang.

Malam ini Arthur tidur di kamarnya, ia ditemani para robot Transformers.

"Mom, kapan Daddy pulang?" Arthur bertanya setelah berbaring.

Victoria menarik selimut hingga batas dada Arthur. Mengecup kening anak itu. "Mungkin sebentar lagi. Tidurlah, jangan menunggu Daddy-mu."

Taehyung telah mengirim pesan pada Victoria, sekadar memberitahu bahwa dia akan pulang terlambat dari biasanya. Di saat pria itu mau pulang, Taehyung justru kedatangan pasien yang langsung membutuhkan operasi.

Pasien berjenis kelamin laki-laki berusia 50 tahun, mengeluh nyeri punggung menjalar, tak kuat berjalan dan sakit bila kaki diluruskan. Pada saat dilakukan MRI, Taehyung menemukan ada penyempitan atau stenosis pada tiga segmen terbawah tulang belakang yang cukup berat.

Operasi dilakukan untuk melonggarkan struktur-struktur yang menjepit saraf atau dekompresi dan di pasang implan untuk menstabilkan tulang belakang sesudah dekompresi.

Itulah mengapa dia menunda kepulangannya. Sebagai seorang Dokter, menyembuhkan pasien dari rasa sakit yang di deritanya adalah suatu kewajiban dan sudah menjadi tugas Taehyung.

Setelah memastikan Arthur benar-benar telah tertidur, Victoria pun keluar dari kamar Arthur lalu menutup pintu tersebut.

"Arthur sudah tidur?" suara seseorang mengagetkan Victoria, sontak ia langsung berbalik badan.

MonachopsisWhere stories live. Discover now