14. 늦은 (Late)

199 36 45
                                    

🍁🍁🍁

Seseorang mengetuk pintu ruangan Taehyung. "Permisi, Dok," ucap Perawat bernama Eunha sopan sembari membuka pintu.

Kepala Taehyung terangkat. "Ada apa?"

Eunha membelalakkan matanya. "Dokter baik-baik saja? Wajah anda pucat sekali." Raut wajahnya terlihat cemas ketika berjalan mendekat ke arah meja kerja Taehyung.

"Aku hanya belum makan. Ada apa?" Taehyung mengulang pertanyaannya.

"Ada pasien yang ingin konsultasi dengan Dokter. Tapi... Melihat kondisi anda yang kurang sehat dan juga belum makan siang. Sebaiknya Dokter Haechan saja yang menggantikan anda menemui pasien itu."

Lee Dong Hyuck atau biasa di panggil Haechan. Merupakan seorang Dokter Residen yaitu Dokter umum yang sedang dalam masa pendidikan Dokter Spesialis Ortopedi.

Lebih tepatnya Dokter Residen adalah calon Dokter Spesialis.

Taehyung menggeleng pelan, "Tidak perlu, biar aku saja."

"Tapi anda sedang tidak sehat, Dok. Sebentar saya akan mengirim pesan pada Dokter Haechan agar bisa menggantikan anda." Dengan cepat jari lentik Eunha mengetik pesan di ponselnya.

Setelah itu Eunha menarik kursi kemudian duduk di hadapan Taehyung, meja sebagai pembatas antara mereka berdua. Lalu Taehyung menyandarkan punggungnya ke kursi, memejamkan matanya karena selain belum makan siang, kepala Taehyung sedikit terasa pusing.

Victoria juga tak kunjung datang mengantar makanan. Ke mana wanita itu?

Selagi Taehyung masih menutup matanya, diam-diam Eunha menatap wajah tampan Dokter kesayangannya ini. Ya, dia menyukai Taehyung sejak 2 tahun yang lalu hingga sekarang. Meskipun Taehyung sudah menikah lagi, itu bukan masalah bagi Eunha. Karena menurutnya, menyukai atau mencintai seseorang tidak ada batasannya.

Tapi Eunha masih menggunakan akal sehatnya, ia tak akan merusak nama baiknya sebagai Perawat di Rumah Sakit ini dengan gelar perusak rumah tangga orang. Eunha senantiasa menunggu Taehyung menjadi duda lagi, setidaknya hal tersebut jauh lebih baik daripada merebut suami orang lain.

Saat sedang asik memandangi Taehyung, tiba-tiba Eunha tersentak kaget ketika pria itu membuka matanya.

"Kenapa masih di sini? Ingin mengatakan sesuatu?"

Sebuah ide cemerlang muncul di otak Eunha. "Begini Dokter——"

"Panggil Taehyung saja, di ruangan ini hanya kita berdua. Jangan terlalu formal, dan juga kita adalah teman," potong Taehyung.

Memang, keduanya berteman baik. Taehyung menganggap Eunha sama seperti Jeno dan Jungkook.

Eunha tersenyum, "Baiklah. Aku cuma mau bilang kalau kau boleh memakan makan siangku, kebetulan hari ini aku membawa bekal yang aku masak di rumah. Mengingat kau tidak suka makanan luar, jadi aku menawarkannya padamu. Bagaimana?"

"Terus kau makan apa?"

"Aku bisa membeli makanan di luar. Aku tidak sepertimu, Tae." Eunha terkekeh kecil. "tunggu sebentar, akan kuambilkan."

Segera Eunha pergi untuk mengambil kotak makanannya. Tak membutuhkan waktu lama, Eunha pun kembali, tangannya memegang sebuah kotak bekal.

"Ini, makanlah," suruh Eunha sembari meletakkan kotak makanan di atas meja, lebih tepatnya di depan Taehyung.

Taehyung ragu menerimanya, jujur ia merasa tak enak dengan Eunha. Seharusnya Eunha memakan makanan yang telah dia buat di rumah, bukan justru membeli makanan di luar.

MonachopsisWhere stories live. Discover now