Time

1.7K 88 2
                                    

A/N: Jangan lupa vote dan comment :)



 Sembari menunggu di dalam lift, Zafran masih terus memikirkan berbagai kemungkinan yang sedang terlintas di kepalanya. 


"Semuanya masih terasa membingungkan..."


 Karena ia hanya turun beberapa lantai, maka lift langsung dapat turun dalam beberapa detik dan pintu kembali terbuka. Memperlihatkan kembali sesosok wanita lain yang sedang berdiri dengan arah yang berlawanan, memakai sebuah baju berwarna putih bercampur dengan bercak darah yang menempel di segala sisi.

 Tepat sekitar lima belas meter dari tempat Zafran sedang berdiri di dalam lift,  wanita itu hanya terdiam di tempat, tak menampakkan tanda-tanda ingin bergerak menuju ke suatu tempat.


"Ini kesempatanku," berusaha mengambil peluang yang ada.


 Mengambil langkah dengan hati-hati, hal yang pertama ingin Zafran lakukan adalah keluar dari lift terlebih dahulu sebelum pintunya tertutup. Satu-satunya hal terbaik yang bisa ia lakukan untuk tidak terlalu menarik perhatian, karena sampai sekarang, wanita itu masih hanya diam saja.


"Ah."


 Suara tertutupnya pintu lift menyebabkan perhatian wanita itu kembali teralih menuju tempat Zafran saat ini. Langsung bergerak dengan agresif ketika melihat mangsanya telah terpojok, suatu keuntungan tersendiri baginya yang telah kelaparan sejak lama.


"Dia cepat."


Menyadari jika dirinya sedang dalam bahaya membuat Zafran sekali lagi harus mengerahkan tenaganya atau nyawanya sendiri akan terancam. 


"Bukanlah sebuah sambutan ramah bagi seseorang yang baru terbangun dari koma."


 Tak ingin bertindak dengan gegabah, Zafran berusaha mencari cara terbaik untuk keluar dari situasi seperti ini. Dengan bentuk senjata yang sedang ia bawa sekarang, ia tak bisa berbuat banyak. Penggunaan kayu sapu hanya bisa dilakukan pada saat-saat tertentu atau benda tersebut akan langsung patah dalam sekali pakai, sementara cutter juga memiliki keterbatasan jangkauan.

 Sementara ia mencari cara untuk menemukannya, Zafran memutuskan untuk lari dari tempat tersebut, berharap akan menemukan sesuatu yang berguna di tempat lain.


"Dia masih mengejar juga," rutuknya ketika sesekali melihat ke arah belakang, makhluk itu terlihat bernafsu sekali untuk mengejar Zafran kali ini.


 Masih berlari di tengah lorong, Zafran berusaha sebisa mungkin untuk tetap bergerak namun juga tidak ingin kehilangan kewaspadaannya. Barang-barang berantakan yang ada di hadapannya membuatnya harus berhati-hati dalam melangkah atau ia akan terjatuh dan riwayat hidupnya langsung berakhir di tempat.

I'm Coming [END]Where stories live. Discover now