#30

11.1K 630 1
                                    

A/N: Jangan lupa vote dan comment :)



"T tidak mungkin, Deni dan Erka...." ucap Lea sangat terkejut dan langsung berlari mendekati  ke arah mereka berdua.

"Ap apa yang sebenarnya ter terjadi??" tambah Tari yang kebingungan dengan Deni dan Erka tergeletak begitu saja tanpa alasan yang jelas dan juga ia mulai sedikit gemetaran saat ini.

"Deni masih hidup!" balas Lea yang sedang memegang tangan kiri Deni, berusaha untuk mengecek tanda-tanda kehidupan melalui nadinya dan ia juga sempat memeriksa hidung Deni untuk mengecek apakah ia masih bernafas atau tidak. Dan jawabannya adalah Deni masih bernafas.

"Serius??" tanya Tari yang masih tidak percaya dengan yang barusan ia dengar, karena dari sepanjang perjalanan sebelum ia menemukan mereka berdua, yang ia temui adalah mayat yang tergeletak dimana-mana.

"Iya! coba cek si Erka" balas Lea yang masih memegangi tubuhnya Deni.

"Umm" ucapnya sambil mengangguk lalu melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Lea sebelumnya.

"Erka juga masih hidup.." tambah Tari yang masih agak tak percaya.



 Tidak lama setelah mereka berdua menemukan Deni dan Erka yang masih tak sadarkan diri karena dibius oleh Joseline dan Intan, para petugas yang berwenang dan medis (karena sebenarnya memang terjadi di rumah sakit :v) mulai berdatangan menuju rumah sakit.

 Karena peristiwa ini juga termasuk ke dalam kasus besar, otomatis para media juga mulai berlomba-lomba untuk mencoba mengorek informasi terhadap apa yang sebenarnya terjadi di dalam rumah sakit.

 Jumlah petugas yang datang juga tidak sedikit, terlihat dari banyaknya mobil dan sirine yang masih menyala di luar rumah sakit sendiri.

 Lea dan Tari juga ditemukan petugas sedang dalam memegangi tubuh Deni dan Erka yang masih tergeletak di lantai.

 Karena status mereka berdua juga masih belum jelas, Lea dan Tari diminta juga ikut ke kantor polisi untuk diintrogasi nanti.

 Keadaan di dalam rumah sakit yang tadinya masih agak hening sebelum kedatangan para petugas juga langsung berubah menjadi riuh. Bagi mereka yang menemukan puluhan mayat yang tergeletak sepanjang lorong rumah sakit dan bahkan mungkin jumlah korban yang akan ditemukan bisa bertambah lagi nantinya.

 Para penyidik yang sedang menginvestigasi malam itu juga sempat dibingungkan karena satu-satunya bukti tentang para pelaku melalui kamera cctv yang berada di dalam rumah sakit juga sudah disabotase oleh Intan.


 Tidak ada rekaman kamera, saksi yang melihat, dan sidik jari yang tertinggal menambah pusing para penyidik.


 Terlepas dari semua itu, bagian Lea dan Tari langsung diambil alih oleh Joni dan Novanto yang juga ikut menyelidiki di rumah sakit itu, sedangkan Deni dan Erka masih terbaring dan dirawat di rumah sakit yang sama untuk efisiensi waktu. Dan juga karena menurut insting Novanto sendiri, ia seperti pernah melihat wajah mereka berdua, entah dimana.

 Maka dari itu, sebelum Novanto membawa mereka berdua, ia meminta bantuan Joni untuk mengecek latar mereka berdua. Dan belum sempat bagi lima menit bagi Joni untuk mengorek latar belakang mereka berdua. Bagian yang langsung membuatnya menarik adalah mereka berdua juga termasuk murid dari SMA Cakrawala.

 Saat ini mereka berlima sedang dalam perjalanan menuju kantor untuk investigasi lebih lanjut. Novanto memang sengaja mengajak salah seorang  penyidik wanita yang ia kenal untuk juga ikut kembali ke kantor bersama mereka berempat, agar Lea dan Tari tidak berpikir mereka berdua akan berbuat macam-macam nantinya.




#TBC

I'm Coming [END]Where stories live. Discover now