#32

10.6K 641 8
                                    

A/N: Jangan lupa vote dan comment :)



"Tentu saja harus kita mulai dari awal.." balas Novanto sambil menghirup asap rokoknya panjang, dan niatnya ingin segera ia hembuskan secepatnya jika saja sekarang ini ia tidak terbatuk-batuk.


"Uhuk-uhuk"


"Makanya jangan kebanyakan ngerokok, Nov" balas Joni sambil menebuk bahu belakang Novanto untuk membantu.

"Nama kalian Zahlea Winda dan Tarisyka Alsa kan?" tambah Joni.

"Ya/ iya." timpal Lea dan Tari secara bersamaan.

"Kalian juga merupakan siswi dari SMA Cakrawala?" tanya Joni lagi hanya sekedar untuk basa-basi karena sebenarnya ia sudah tahu jawabannya berdasarkan dari data yang sebelumnya sempat ia lihat.

"Ya/ benar." 

"Teman kalian yang lain, yang bernama Deni dan Erka. Kenapa kalian berempat datang ke rumah sakit malam-malam?" tukas Joni langsung to the point.

"Kami berempat mau menjenguk teman sekolah kami" balas Lea setengah berbohong dan memakai tatapan yang sangat meyakinkan bagi siapapun yang melihat.

"Teman kalian? siapa namanya?" timpal Novanto.

"Zafran, ketika kami sampai di ruangannya, entah kenapa ruangannya sudah bersih dan seperti sedang kosong." jawab Lea singkat dan sempat membuat Novanto agak terkejut beberapa detik dan setelah itu ia akhirnya dapat mengendalikan dirinya sendiri.

"Begitu, bukankah ketika kalian datang ke rumah sakit sudah di luar jam menjenguk pasien?" balas Novanto dengan tatapan menyelidik.

"Kami tidak tahu kalau ketika kami datang sebenarnya sudah diluar jam menjenguk pasien." tukas Tari yang mulai angkat bicara.

"Kami masih bisa memaklumi kalau itu, karena kalian masih anak muda, haha..." timpal Joni yang hanya ingin mencairkan suasana sedikit karena suasana saat ini bisa dibilang sedang tegang.

"Sebentar, tadi kalian bilang kalau kalian adalah teman sekolah Zafran? dari data ini saja udah keliatan kalau kalian dari kelas yang berbeda-beda semua. Jadi hubungan kalian dengan Zafran itu sebenarnya apa?" tambah Joni yang baru teringat dengan perkataan Lea.

"Hanya teman sepergaulan saja." balas Lea seperlunya saja.

"Begitu." timpal Joni sambil mencatat sesuatu di kertas yang sedang ia genggam saat ini.


(Suara pintu terbuka)


"Kedua orang tua mereka sudah disini." ucap Lisa tiba-tiba membuka pintu dari sisi luar.

"Bilang kepada mereka untuk menunggu sebentar lagi, kita juga hampir akan selesai disini." timpal Novanto.

"Baiklah." balas Lisa mengerti lalu menutup pintu kembali dengan rapat.



  Hingga lima belas menit berlalu, akhirnya Joni dan Novanto memutuskan agar sesi tanya jawab mereka kali ini sudah cukup karena sebenarnya juga masih bisa dilanjutkan besok.

  Mereka semua juga masih perlu istirahat, terutama Joni dan Novanto yang sudah merasa kelelahan dengan banyaknya tugas yang telah mereka kerjakan hari ini. Bekerja di waktu malam saja juga sudah hitungannya lembur.

 Setelah mereka berdua diizinkan untuk pulang, Joni dan Novanto langsung terlelap di sofa tempat ia masih terduduk saat ini tanpa mengetahui berita terbaru apa yang membuat banyak petugas menjadi panas.



"Kembali lagi dengan Breaking News hari ini."

"Selamat malam Pemirsa, dan maaf kami harus memotong acara kesukaan anda tiba-tiba pada malam hari ini karena kami baru saja mendapat informasi yang menghebohkan masyarakat saat ini."


(Kamera reporter langsung menyorot mayat si kepala sekolah yang ditempelkan di gapura SMA Cakrawala tepatnya di bagian huruf A dengan cara dipaku hingga menembus tulang dan kulitnya hingga benar-benar bisa menempel di dinding secara sempurna)


"Malam ini, pada pukul dua pagi, telah ditemukan sebuah penemuan yang mengejutkan oleh para warga yang melewati SMA Cakrawala. Sebuah mayat yang entah ditemukan entah bagaimana bisa menempel di gapura tulisan SMA Cakrawala dan sangat mudah terlihat oleh orang-orang karena posisi ditemukannya sangat mencolok."



#TBC

I'm Coming [END]Where stories live. Discover now