Chapter 17

1.9K 126 9
                                    

Happy reading.
.
.
.
.
Mikoto dan sasuke berjalan dengan langkah cepat memasuki rumah sakit itu, sambil sesekali mengecek ponselnya sasuke berjalan mengekori sang ibu.

Tanpa menunggu lama sasuke dan Mikoto sudah sampai diruang rawat sakura, bertepatan dengan itu sasuke berpapasan dengan si pria berambut merah baru saja keluar dari ruangan tempat sakura dirawat.

"Saya sabaku no gaara, dokter yang baru saja memeriksa ny.uchiha." ucapnya sopan.

Sedangkan sasuke yang mendengar itu memutar bola mata bosan.
"Bagaimana dengan kondisi putri saya?." Tanya mikoto.

Gaara tersenyum.
"Dia hanya butuh istirahat, setelah sadar nanti dia sudah diperbolehkan kembali." Jelasnya.

"Saran saya, kenalkan dia dengan sesuatu yang kecil dulu, menggunakan sarada mungkin terlalu beresiko untuk kesehatan ny.uchiha saat ini." Lanjutnya.

Ia menatap sasuke sekilas, kemudian pergi dari hadapan si bungsu uchiha itu.
"Sok tau sekali." Ucap sasuke tak suka.

Mikoto yang mendengar itu hanya bisa menggeleng pelan.
"Oba-chan?." Mendengar itu Mikoto yang hendak membuka pintu ruang rawat sakura terhenti begitu juga dengan sasuke.

"Sarada-chan ..." Ucap mikoto dan langsung memeluk sarada.

"Tou-san .." sarada beralih memeluk sasuke yang sudah menjajarkan tinggi mereka.

"Bibi itu tadi pingsan." Ucapnya masih dalam pelukan sasuke, tanpa sadar sarada menangis.

Merasakan punggungnya yang mulai lembap sasuke langsung menatap mata onyx milik sang anak, mata itu tampak sendu.
"Sudah tenanglah tou-san dan oba-san ada disini." Jelas sasuke menenangkan. Inilah sisi yang jarang orang lain liat dari seorang uchiha sasuke.

"Bibi itu sangat baik padaku, namun tiba-tiba saja dia mengeluh kesakitan,itu membuatku sangat khawatir padanya." Dia mulai menjelaskan lagi.

Sasuke hanya mengangguk sambil melihat mikoto yang juga menatap mereka berdua.
"Yah sudah, ayo kita masuk melihatnya." Ajak sasuke kemudian menggendong sarada.

Mata sasuke langsung menatap gadis bersurai pink itu, dia tampak beristirahat dalam damai.
"Apa tou-chan mengenal bibi ini?." Tanya sarada.

Sasuke mengangguk.
"Dia dokter yang dulu merawat tou-san" jawabnya sambil menatap wajah itu lekat, tatapan itu menyiratkan makna mendalam.

Sarada menenggelamkan wajahnya diceruk leher sasuke, gadis kecil itu kembali terisak entah kenapa dia begitu tak tega melihat sakura terbaring tak sadarkan diri begitu.

Sasuke mengelus surai hitam itu lembut.
"Sssttt jangan menangis, bibi sakura pasti akan baik-baik saja." Sasuke kembali menenangkan sarada dengan penuh kelembutan.

Sarada masih tak bergeming, ia melingkarkan tangannya dileher sasuke.

Mikoto yang melihat sarada yang terus menangis hanya bisa menghelah nafas, ini semua salahnya karena terlalu gegabah.

"Nggghh ..." Suara lenguhan keluar dari bibir sakura dan sontak mengalihkan pandangan mikoto dan sasuke.

"Sakura?." Panggil mikoto pelan.

Mendengar namanya dipanggil membuat sakura melihat dengan sedikit menyipitkan matanya karena menyesuaikan pandangannya dengan cahaya kamar rawatnya.
"Ah, ny.uchiha." ucapnya sembari berusaha bangun.

"Tidurlah lagi." Pintah suara bariton itu. Sakura menatap sasuke masih dengan menyipitkan matanya.

"Bibi?." Suara itu membuat sakura kembali menatap kearah sasuke yang tengah menggendong gadis yang tadi ia temani.

My Beautiful Doctor [On Going]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz