Aksara Bima Jiwanta? Jangan salah paham. Dari nama saja anak itu tergambar elegan. Tapi kalau malam sudah menjelang, di tengah-tengah tidurnya anak itu biasa berjalan sambil tidur. Aksa bisa menaiki tiap undakan tangga tanpa jatuh, meski matanya tertutup dan kesadarannya sedang di awang-awang! Aneh luar biasa, bukan?

"Ini gue beneran sleep walking? Perasaan tadi tidur gue belum pules, ah," sela Aksa tiba-tiba.

"Udahlah, cabut-cabut!" giring Rangga dengan mendorong punggung ketiga teman-temannya.

Meninggalkan Karin yang tampak terbengong-bengong di pijakannya, akan tetapi dengan keberadaan yang seakan tidak dianggap sama sekali oleh tiga laki-laki itu. "Dasar cowok-cowok gila!" umpatnya setelah sekian menit menahan emosi.

Tak lama Jeje bangun. Disusul dengan Manda. Keduanya berjalan beriringan dengan gontai mendekati Karin yang masih betah berdiri di ambang pintu.

"Ada apa, sih?" tanya Jeje dengan mulut menguap.

Sejenak Manda memakai kacamatanya. Ikut melongok ke mana arah mata Karin melihat sambil terus mengumpat. "Ada apa?"

Karin melipat tangan di dada. Melirik sensi ke arah Manda dan Jeje. Alih-alih menjawab ia malah berbalik dan berlalu kembali ke ranjangnya. Mengambil posisi tidur di balik selimut, usai merapikan headset dan mematikan laptopnya yang masih menayangkan streaming video. Menyebalkan. Giliran tadi ia bangunkan tidak bangun-bangun. Sekarang perkara sudah selesai mereka baru bangun. Sial sekali di kamarnya hanya tiga orang, di saat kamar sebelah terdapat empat.

🎯

Kelas belajar mengajar tengah berlangsung. Seorang gadis berambut panjang dengan warna merah mencolok yang mengenakan jaket kulit hitam itu segera membuang bungkus rokoknya. Sengaja ke sampah organik, supaya tidak diotak-atik lagi oleh pendaur ulang. Mengendap-ngendap masuk ke dalam gedung asrama, setelah semalaman ia habiskan waktu di belakang gedung dalam sebuah paviliun tak terpakai, menyesap tiga batang rokok untuk menghilangkan depresi yang disebabkan kedua orangtuanya, lantaran telah memasukkannya ke sekolah asrama kuno semacam ini.

"Deteksi! Tara Maharani, Kelas Anathema, Nomor Kamar 455."

Setelah menengok-nengok kanan-kiri sebentar, gadis itu langsung masuk usai pintu terbelah. Melepas heels dan jaket kulitnya. Mengganti segala yang menempel di tubuhnya dengan seragam sekolah Clugams, lengkap dengan segala atributnya terkecuali jas. Karena satu dari sekian banyak jenis seragam yang pernah ia kenakan selama berpindah-pindah sekolah sejak SD, seragam yang dilengkapi dengan jas-lah yang paling tidak ia sukai!

Tara, gadis pemberontak yang sebetulnya tidak ingin menempati sekolah asrama mengerikan macam Clugams itu, berjalan dengan cueknya menuju gedung sekolah tanpa peduli walau waktu sudah menunjukkan pukul 8.30 dan penampilan warna rambutnya. Tidak mengherankan kalau sekian anak yang tengah memakai lapangan outdor untuk mata pelajaran olahraga, menatapnya aneh lantaran dirinya yang telat tetapi tetap biasa saja. Bahkan terkesan 'bodo amat'.

Clugams ini selain peraturannya yang ketat, guru kesiswaannya pun juga sangat tegas. Jangankan terlambat datang, tidak membawa buku paket saja hukumannya bisa berkali-kali lipat lebih melelahkan dibanding hukuman yang biasa diberi di sekolah biasa. Tambahan lencana yang melekat di dada kiri jas Tara agaknya kini lebih berhasil menarik perhatian Bu Jessica yang sejak tadi berdiri mengawasi anak-anak dari kejauhan.

"Sekarang juga kamu lari keliling lapangan 10 kali." Dengan menatap Tara dingin, Bu Jessica menghampiri sekaligus menghalau jalan Tara di pinggir lapangan.

Tampak sangat sengaja, Tara mengibaskan rambutnya ke belakang bahu di depan mata wanita itu. "Saya nggak mau."

Mencari masalah, lalu dikeluarkan. Ya, inilah waktu yang tepat!

 Ya, inilah waktu yang tepat!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

===

Be Continued...

PERKENALANNYA UDAH SELESAI SAMA SEMUA ANAK ANATHEMA. SIAP MASUK KE KONFLIK?

APAKAH CERITA INI LEBIH BAIK PAKAI VISUAL ATAU TIDAK? JAWAB YAA

FOLLOW IG
ITSCINDYVIR // AMATEURFLIES

Clugams #1: and The Cursed ClassWhere stories live. Discover now