END

6.3K 735 89
                                    

Gak deng canda :)
Btw, ini spesial chapter untuk merayakan ultah si Bapak Koceng 🍻
Ini juga gk ada hubungan dengan jalan cerita utama. Kalau di anime kayak sejenis ova gitu :v

Btw ini rate M, tapi adegannya tidak aku jelaskan secara eksplisit. H3H3.

_

Bagaimana jika pada akhirnya kita berpisah ?

Bagaimana bila pada akhirnya kita mendapatkan bad ending dalam cerita kita ?

Karena pada akhirnya kau akan memilih putih sedangkan aku akan tetap memilih hitam.

Karena pada akhirnya kau akan pergi arah barat, dan aku akan tetap di sini di arah selatan.

Karena pada akhirnya kau akan bersanding dengan Omega yang bisa memberimu keturunan sebanyak kau mau, dan aku di sini sendiri dengan sepi yang selalu setia menemaniku.
_

Sudah 4 tahun berlalu semenjak Minho dan Jisung memutuskan berpisah. Meski mereka masih mempunyai tanda abadi sebagai pasangan, tetap saja takdir tidak mengizinkan mereka bersama.

Jisung masih di kota ini, kota kelahirannya, bersama bisnis restaurannya yang semakin berkembang dan cabang cabangnya semakin meluas. Sedangakan Felix, Omega cantik bersurai pirang itu sudah menikah dengan Changbin dan mereka sekeluarga sudah pindah ke New York, 2 tahun yang lalu. Felix pantas untuk itu semua, kebahagiaan, rasa cinta dan kasih sayang, dan keturunan. Felix juga telah berhasil mengalahkan gangguan mental yang ia alami berkat Jisung merawatnya dengan baik, dan Changbin yang terus meyakinkan perasaannya memang sungguh sungguh saat itu.

Sekarang Omega manis itu tengah mengandung anak kedua, dan Jisung tak sabar ingin melihat ponakan keduanya itu lahir. Dokter kandungan tempat Felix berkonsultasi memperkirakan Felix akan melakukan persalinan pada bulan januari tahun depan. Jisung juga berharap anak kedua Felix tidak sependek bapaknya. Ketika Jisung mengungkapkan harapannya ke pasangan itu, Changbin langsung tersinggung dan marah marah sedangkan Felix malah tertawa bahagia melihat suaminya ternistakan. Melihat Felix, istrinya tertawa lebar, rasa marah Changbin menguap begitu saja. Changbin benar benar telah berubah menjadi budak cinta Felix sampai saat ini.
_

"Sung, kau akan pulang dari Jepang kan malam ini ?"

Kemarin Jisung sudah mengesahkan cabang restauran pertamanya di Jepang, semuanya berjalan lancar dan malam ini dia akan pulang karena semua urusannya sudah selesai dengan baik.

Hyunjin di seberang masih menunggu jawaban Jisung dengan setia, tapi Namja manis itu tidak kunjung merespon jua.

Salju turun mengenai sepatunya yang tak lama semakin banyak mengenainya dan jalan trotoar yang tengah ia lalui. Jisung mendongak ke atas, ke langit. Dia tak akan bisa pulang malam ini karena pasti semua penerbangan akan di tunda hingga esok hari.

"Sepertinya aku tak akan pulang malam ini, Jin. Maaf aku tidak ikut dengan mu dan keluargamu untuk merayakan pesta natal. Sampaikan maaf ku padamu ibumu juga, ya Jin. Selamat natal," Setelah mengucapkan itu Jisung memutuskan sambungan telponnya dan merubah tujuan untuk mencari hotel terdekat.

Ia tak mau mati membeku di tengah jalan kota sakura.

Tangannya menaiki syal yang membalut lehernya semakin ke atas menutupi separuh wajahnya, dan mempercepat langkah kakinya menembus udara yang semakin dingin. Beberapa toko sudah tutup dari beberapa menit yang lalu. Banyak hiasan natal terpanjang di sepanjang jalan, ada juga pohon pinus yang telah di hiasi dengan bola bola cantik dan di pucuknya ada bintang yang bersinar.

Kaki Jisung terhenti, uap keluar dari mulutnya. Matanya terpaku dengan keindahan pohon natal di tengah pusat pusat kota. Lampu berkelap kelip dan beberapa pita warna warni di pasang pohon besar itu dan ada robot santa klaus tiruan di sana yang mengucapkan selamat natal.

Gladiol -MinSung- [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang