When I'm A Ghost #5

728 34 0
                                    

Siang sudah beranjak malam, bukannya bertemu Kara, aku selalu saja bertemu hantu yang nggak ada pentingnya. Tadi juga, lagian kenapa sih hantu pacaran? terus putus aja minta bantu sama aku buat ngilangin kekasihnya. Pacar macam apa dia? Kok tega.

Aku berada dipinggir jalan besar, aku berjalan menyusuri tempat, siapa tau aku akan bertemu dengan Kara. Jika takdir berpihak padaku, aku yakin kami akan dipertemukan kembali.

"Apa diriku harus sesepi ini? Kenapa aku tidak sekalian mati saja? Kemana harus aku melangkah sedangkan uang telah menipis, tak ada seorangpun yang berada disampingku. Kenapa harus Hantu yang berusaha ingin menjadi temanku! Kenapa bukan manusia?!" teriak seorang wanita.

Suara itu mengalihkan pandanganku, suara ini tidak terlalu asing ditelinga, aku cari pemilik asal suara itu. Aku menangkap sosok wanita, akupun berjalan mendekat, aku sangat berharap besar, semoga dia adalah Kara.

Dia hendak melangkah pergi, aku segera memegang bahunya, menahan dia untuk tidak pergi.

"Sayang." panggilku langsung.
"Ha…."

Ku dengar suara itu, dia terkejut, lalu tubuh itu berbalik pelan, menghadap kearahku. Ketika kami sudah saling tatap dan tidak membelakangi, malam ini adalah malam yang paling membahagiakan, semenjak aku menjadi hantu. Ternyata benar dia Kara, dia Kara kekasihku.

"Benar kau Kara, kekasihku," ucapku senang.

Awalnya dia hanya diam menatapku, mungkin dia sedang berfikir atau kebingungan. Ha jadi dia bisa melihat hantu.

"Kau Siapa, kau Hantu?" tanyanya judes.

Aku tau Kara, jika dia bicara dengan yang tidak dia sukai, dia akan judes dan tidak peduli. Apa dia sedang hilang ingatan ya?

"Ya aku Hantu! namaku Azka, saat aku masih hidup kau adalah kekasihku, aku senang sekarang kau bisa melihatku. Kalau dulu hanya aku yang melihatmu dan kau tak bisa melihatku," jelasku padanya, dengan harapan dia akan mengingatku.
"Aku tak percaya itu! Aku tak mengingatmu, karena semua Hantu berusaha mendekatiku. Karena ingin minta tolong bukan."

Jadi benar, dia sekarang bisa melihat hantu, siapa hantu yang berani mengganggu dia, aku tidak akan membiarkan itu lagi!

"Aku tidak. Aku memang kekasihmu, kita tinggal bersama di Panti Asuhan sejak kecil, kemana-mana kita selalu bersama! Tapi saat ulang tahunmu yang ke 20 tahun aku mengalami kecelakaan. Tapi aku tidak ingkar janji aku selalu bersamamu walau kau tak melihatku."

Aku menjelaskan yang sebenarnya, sedikit tak suka jika mengenang saat itu.

"Jangan ceritakan omong kosong! Aku tak akan mempercayaimu, karena aku tak mengingat apapun. Jangan pernah mengikuti aku."

Mungkin ini adalah efek dari kecelakaan itu.

"Aku tau kamu lupa akibat kecelakaan. Maaf saat kamu terjaga dari koma aku tak berada disampingmu, karena aku memiliki sesuatu yang harus dikerjakan. Tapi sebelumnya, aku selalu menunggumu, dan berdo’a pada Tuhan kapan kamu akan tersadar dari koma, apa ada harapan besar? Untuk kamu kembali.”

Dia terdiam, apa Kara akan mempercayai aku. Sosok Kara adalah seorang yang benci dibohongi dan tidak mudah percaya pada seseorang, bukan Kara namanya jika dia lekas percaya.

"Jangan berlaga seakan kita kenal, jika memang kau kekasihku apa buktinya."

Aku fikir aku benar, sekarang dia menanyakan bukti.

"Ara itu adalah panggilan kesayangan ku untukmu. Dan kamu memanggilku Ata dan...

"Berhenti aku tidak mau mendengar mu! Aku tidak percaya kamu, apapun yang akan kamu katakan. Aku tidak mempercayai itu, pergi kau Hantu"

Melihat wajah yang sedang marah dan kesal ini, aku menjadi tidak tega, saat dia melangkah pergi akupun mempersilakan. Yang jelas aku tau, kalau Kara kembali,  dan sekarang dia bisa melihatku,  itu sudah membuatku senang.

Bersambung

WHEN I'M A GHOST "AZKA"Where stories live. Discover now