14. 늦은 (Late)

Start from the beginning
                                    

"Aku tunggu Victoria saja." Taehyung berusaha menolak secara halus.

Eunha menarik napas dalam. "Mungkin istrimu ketiduran, Tae. Dengar, bagaimana kau bisa mengobati pasienmu jika kau sendiri kurang sehat. Cepat makan."

"Kita makan berdua. Eits! Jangan protes," ucap Taehyung saat melihat Eunha ingin mengeluarkan kalimat penolakan.

Jantung Eunha berdebar-debar. Sekotak, berdua? Artinya mereka saling bergantian sendok atau mungkin Taehyung menyuapinya? Bukankah terlihat romantis? Sungguh, Eunha benar-benar bahagia. Ia akan mengingat kejadian hari ini sepanjang hidupnya. Seperti seorang fans yang bertemu dengan idola mereka, kejadian tersebut takkan pernah bisa dilupakan.

Akhirnya Taehyung dan Eunha makan, menggunakan satu sendok, keduanya saling bergantian. Sesekali mereka tertawa karena membahas sesuatu yang lucu.

Di saat makanan dalam kotak bekal habis tak tersisa. Barulah wanita yang di tunggu-tunggu Taehyung datang.

"Maaf aku terlam——" Victoria menghentikan kalimatnya ketika melihat Taehyung dan Eunha.

Eunha tersenyum canggung sedangkan Taehyung bangkit dari kursi, menghampiri Victoria. Di lihatnya Victoria menenteng paper bag yang di yakini Taehyung isinya adalah makan siangnya.

"Kau dari mana saja, Vic?"

Victoria ingin menjawab tapi Eunha lebih dulu bersuara.

"Taehyung, aku pergi dulu. Mau mengecek pasien di kamar 369." Eunha pamit undur diri, ia tidak ingin mengganggu Taehyung dan Victoria.

"Hm, terima kasih atas makan siangnya. Masakanmu enak," puji Taehyung sekaligus memberitahu Victoria bahwa dia sudah makan.

"Ah iya sama-sama," sahut Eunha semakin tak enak pada Victoria lalu ia melirik Victoria yang sedang menatapnya dengan tatapan tidak suka.

Eunha pun keluar dari ruangan. Menyisakan Victoria dan Taehyung di ruangan tersebut.

"Jadi kau sudah makan, Tae? Ck! Percuma aku datang kemari bawa makan siang untukmu," ucap Victoria kesal.

Tak hanya Victoria, Taehyung juga merasa sangat kesal saat ini. "Kau terlambat, Vic. Seandainya Eunha tidak membagi makanannya padaku, mungkin aku sudah pingsan. Beberapa menit yang lalu wajahku pucat, kepalaku pusing dan aku sampai tidak bisa menemui pasienku yang mau konsultasi. Terpaksa aku meminta bantuan Haechan, Dokter residen."

"Maaf." Victoria menunduk salah, tapi ia punya alasan kenapa dirinya terlambat.

Taehyung mengembuskan napas, kembali duduk ke kursinya. Ketika Victoria meletakkan paper bag di atas meja, Taehyung terkejut melihat luka lecet di siku bagian kiri Victoria.

Lantas Taehyung langsung meraih tangan kiri wanita tersebut, untuk memperjelas penglihatannya.

Sementara Victoria meringis kecil, ia lupa mengobati lukanya. Dan kini luka lecetnya terasa perih dan menyakitkan.

"Bagaimana bisa kau terluka? Apa yang terjadi?" tanya Taehyung penasaran bercampur khawatir.

"Tadi saat menunggu taksi, dua orang pria menggunakan motor merampas tas seorang wanita. Melihat kejadian itu, aku langsung meminjam sepeda anak remaja yang kebetulan lewat lalu mengejar pencopet itu. Mengetahui aku membuntuti mereka, salah satu dari pencopet itu, melempar batu lumayan besar karena ingin menghindarinya aku justru malah menabrak mobil dan terjatuh," jelas Victoria.

Itulah alasan mengapa Victoria datang terlambat. Selama masih bisa berbuat baik dan menolong seseorang, kenapa tidak?

Tanpa mengucap sepatah kata, Taehyung berlalu keluar dari ruangan. Victoria menatapnya heran, namun tak lama pria itu kembali dengan membawa salep serta segelas air.

MonachopsisWhere stories live. Discover now