Midnight Kiss

496 33 3
                                    

"Dion, kau ingin membawaku kemana?" Tanyaku sembari mengikuti langkah Dion.

"Aku ingin menunjukan kau sesuatu." Ujarnya sembari melirik ke arahku dengan senyuman yang terukir di bibirnya.

Dion mengajakku ke jurang dimana aku terjatuh.

"Um...Dion? Apa kau yakin? A-aku..."

"Percayalah padaku Angel. Aku bersumpah aku tak akan menyakiti mu." Ujarnya sembari melompat ke jurang yang tak terlalu dalam itu.

"Dion!" Aku berteriak terkejut karenanya.

"Tak apa, aku baik-baik saja. Lompatlah, aku akan menangkapmu." Ujarnya membentangkan kedua tangannya bersiap meraih ku di bawah.

Aku ragu akan hal ini. Aku masih dalam traumaku. Namun, aku memberanikan diriku.
Aku melompak sembari menutup mata. Saat itu, Dion menangkapku sempurna. Saat ku buka mataku, wajah kami saling berdekatan satu sama lain. Pandangan kami saling bertemu. Namun, Dion yang pertama mengalihkan wajahnya dariku dan menurunkanku.

"Sebenarnya apa yang ingin kau perlihatkan padaku?" Tanyaku sesaat setelah Dion menurunkanku.

"Kau memang oeang yang tak sabaran." Ujarnya sambil terkekeh kecil.

Tanaman merambat seperti tifai yang menutupi pemandangan di baliknya. Dion membawaku ke sisi lain tirai tamanan rambat itu. Mataku takjub melihat pemandangan yang begitu indah di balik tirai tumbuhan rambat itu.

Jurang itu ternyata mengarah ke depan tebing yang memperlihatkan pemandangan pemukiman di bawahnya. Bintang bagai bertaburan di langit maupun di bawahnya.

"Sebenarnya...aku membawamu kemari bukan semata-mata hanya ingin memperlihatkan pemandangan ini. Aku ingin berbicara tentang suatu hal, Angel." Ujar Dion.

Aku menoleh ke arah Dion yang sekarang tengah menengadah ke langit malam. Nada suara yang ia berikan membuatku penasaran tentang apa yang ingin ia bicarakan.

"Bicaralah...apa sebenarnya yang ingin kau bicarakan?" Tanyaku.

Dion memandang ke arahku. Mata biru lautnya bagai bersinar saat melihatku. Lalu dalam sekejap, sinar itu menghilang saat ia menghela nafas.

"Aku bingung dengan semua hal yang terjadi belakangan ini. Ada hal-hal yang membuatku tak bisa tenang saat malam tiba. Kejadian saat kau mengalami koma dan lalu kedatangan para laki-laki yang posesif padamu itu...aku bagai tertinggal dalam lamunanku sendiri dan saat aku bangun, semua sudah berubah drastis." Ujarnya sembari memandang kosong ke arah langit malam.

"Bukan kau saja yang merasakannya. Aku juga merasakan hal yang sama. Banyak sekali hal yang tak dapat ku terima saat ini. Banyak hal yang rumit menimpaku dalam satu waktu yang sama." Ujarku dengan lemas.

"Tak biasanya kau menyimpan semua itu untuk dirimu sendiri. Kau biasanya tak tahan ingin bercerita semua hal kepadaku dulu." Ujarnya sembari tersenyum.

"Itu dulu, sekarang sudah berubah karena kau sudah memiliki hubungan dengan El..." Aku tak menyelesaikan kalimatku.

Perlahan aku menengok ke arah Dion. Berharap ia tak marah dengan apa yang aku ucapkan tadi. Tapi, tak sesuai dengan  dugaanku. Tak sangka aku malah melihat Dion tersenyum dan terkekeh kecil.

"A-apa yang lucu?" Tanyaku bingung.

"Tapi, aku sudah bilang bahwa aku sudah putus dengannya. Angel..."
Dion meraih tanganku dengan lembut. Menggenggam nya di sela-sela jemarinya yang hangat.

"Aku masih tetap menyayangimu Angel. Rasa dihatiku ini tak pernah berubah. Aku....jujur aku iri dan tak suka saat kau bersama mereka. Kau harus jauhi mereka Angel. Mereka...mereka bukan seperti yang kau bayangkan. Mereka berbahaya..."

Twilight Princess (The After Story Of Midnight Princess) CompleteWhere stories live. Discover now