17..

952 72 2
                                    

Krystal lebih memilih untuk tidur, tiba-tiba dia merasa seseorang naik ke tempat tidur dan ikut tidur disampingnya.

Sebuah tangan melingkar pada pinggang krystal. Tentu saja Krystal tahu pemilik tangan itu, hanya Jongin yang berani memperlakukan Krystal seperti ini.

Jongin mulai menggenggam tangan Krystal. Saat gadis itu ingin membalas genggaman Jongin, Krystal merasa ada sesuatu di dalam genggaman mereka.

Krystal merasakan sakit saat Jongin mulai meremas tangannya, seperti ada benda tajam yang perlahan menacap di tangan Krystal. Gadis itu menggigit bibir bawahnya tatkala benda itu menembus tangannya.

Karena sudah tidak tahan tangisan Krystal pun pecah dah membuat Jongin melonggarkan genggamannya pada Krystal.

"Hikss s-sakit.." Krystal melihat telapak tangannya dan tekejut melihat silet menancap di sana.

Air mata Krystal semakin deras mengalir, gadis itu tidak habis pikir mengapa Jongin melakukan ini padanya. Mendengar tangisan Krystal, Jongin membalikkan badan Krystal agar mereka saling berhadapan. Laki-laki itu menatap lekat Krystal dan menghapus air mata Krystal tapi wajah gadis itu malah kotor dengan darah milik Jongin, yaa telapak tangan Jongin ikut terluka karena silet tersebut.

Perlahan Jongin menarik silet yang menancap pada tangan Krystal dan mulai mengobatinya.

"Maaf" Ucap Jongin sambil tetap fokus mengobati tangan Krystal tapi gadis itu tidak bisa menjawab karena terus menangis sesenggukan.

Saat Jongin mengobatinya, Krystal terkejut melihat tangan Jongin ikut terluka "Tangan kamu juga obatin"

"Iya habis ini"

Krystal hanya terus menatap Jongin yang terlihat fokus sedang mengobati tangannya. Entah mengapa rasa kesal, sedih dan kecewa yang dirasakannya tadi seketika lenyap saat itu juga.

"Krys.." Panggil Jongin.

"Kenapa??"

"Kamu ga suka aku deket sama Jennie?"

"Ga tau" Jawab Krystal dingin.

"Yaudah kamu tunggu dulu disini" Ucap Jongin setelah selesai mengobati tangan Krystal dan menyuruhnya duduk di tepi tempat tidur.

Krystal hanya menurut dan tak lama kemudian Jongin datang dengan Jennie yang lagi-lagi memeluknya mesra. Krystal memutar bola matanya malas melihat pemandangan di depannya ini.

Jongin mengambil sebuah kursi dan menyuruh Jennie untuk duduk, jadi Krystal dan Jennie saling berhadapan. Krystal hanya menatap dingin wanita yang ada dihadapnya.

Tiba-tiba Jongin menutup mata Jennie dengan sebuah kain hitam. Jongin juga memborgol kedua tangan Jennie di lengan kursi.

"Sayang kamu ngapain sih??" Tanya Jennie.

"Stttt.. Nikmati aja apa yang akan datang nanti"

Jongin mulai mengambil sebuah pisau kecil dan menggores pipi Jennie "Aahh sakit.. Kamu ngapain sih?!!"

"Akhhh sakit!!" Teriak Jennie saat Jongin memotong urat nadinya. Tidak cukup sampai disana, Jongin mencengkram dagu Jennie dan mulai merobek sudut bibirnya sampai telinga dengan pisau itu. Teriakan kesakitan terus keluar dari mulut Jennie.

"Kamu suka ini Krys??" Jongin menatap Krystal sambil mulai memberi banyak sayatan pada leher Jennie.

Krystal hanya tersenyum seolah mengisyaratkan bahwa dirinya sangat menyukainya. Setelah puas melihat reaksi dari Krystal, Jongin mengambil sebuah kapak dan segera melayangkan kapak itu ke leher Jennie. Kepala Jennie pun terpenggal dan jatuh ke lantai, Krystal menyeka darah Jennie yang muncrat diwajahnya dan menatap bekas darah itu dengan senyuman yang mengerikan.

PAIN || KRYSTAL X KAI (NC)Where stories live. Discover now