27

253 17 0
                                    

Krystal berdiri di depan wastafel, gadis itu membasuh wajahnya beberapa kali. Kemudian menatap ke cermin, menatap dirinya sendiri sambil memikirkan apa yang dilihatnya.

 Kemudian menatap ke cermin, menatap dirinya sendiri sambil memikirkan apa yang dilihatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namun semakin dipikirkan, kepala krystal semakin sakit. Krystal sangat ingin melupakan apa yang dia lihat tadi. Krystal memegang dadanya, air matapun tidak bisa dia bendung lagi. Entah mengapa, hatinya ikut merasakan sakit saat melihat wanita itu mulai meregang nyawa.

Karena sangat khawatir, Jongin menyusul Krystal pergi ke toilet. Dilihat kekasihnya itu keluar dari toilet dengan sangat lesu. Jongin langsung menghampiri Krystal.

"Krys...." panggil Jongin.

Krystal menoleh saat namanya dipanggil. Gadis itu langsung menghambur ke pelukan Jongin. Krystal mulai menjelaskan semua yang dia lihat, berharap Jongin bisa membantunya.

"Aku ingin memberitahumu sesuatu." Jongin menggenggam tangan Krystal. Diajaknya Krystal keluar, duduk di sebuah taman di restoran itu.

Jongin membantu Krystal duduk, dia merapikan rambut Krystal yang sedikit berantakan. Laki-laki itu kemudian menatap Krystal dengan lembut, Jongin berpikir betapa cantiknya kedua mata gadis yang sangat dicintainya ini.

"Saat bertemu untuk pertama kalinya, kamu menolong Umji yang hampir saja aku tenggelamkan, ingatkan?" Krystal hanya mengangguk.

"Setelah itu kita selalu bersama di danau tempat kita pertama kali bertemu, hingga kita saling terbuka satu sama lain," jelas Jongin sambil menatap ke langit, mencoba mengingat-ingat kembali kenangannya saat itu. Krystal mengikuti arah tatapan Jongin. Bintang bertaburan menghiasi gelapnya malam, sudah sangat lama Jongin tidak menikmati keindahan ini. Dulu dia sering melakukannya bersama Krystal.

"Suatu waktu, kamu mulai bercerita bahwa ayahmu berselingkuh dengan sahabat ibumu sendiri. Dan aku juga menceritakan betapa gilanya mama tiriku dan kelamnya kehidupan yang aku jalani saat itu."

Jongin beralih menatap Krystal kembali, dielusnya pipi Krystal dengan lembut, lalu Jongin melanjutkan penjelasannya "mulai saat itu kita semakin dekat. Untuk melampiaskan rasa sakit yang selalu kita pendam, kamu mengajarkanku banyak hal yang menyenangkan, dari menyakiti hewan hingga memburu manusia. Kita melakukan itu bersama sampai kita remaja. Namun suatu ketika kejadian itu terjadi."

-flashback on-
Krystal remaja terlihat sangat marah dan Jongin di sebelahnya berusaha menenangkan Krystal.

"Ternyata seperti itu, aku kira mengapa polisi langsung menutup kasus kematian ibuku. Ternyata ayah yang merencanakan segalanya sehingga wanita itu bisa bebas." Amarah Krystal begitu meledak-meledak saat mengetahui bahwa ayahnya sendirilah dalang dibalik semua ini.

PAIN || KRYSTAL X KAI (NC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang