3 IN 1 : PREGXPERIMENT [Nomin + Wangjun + Markhyuck]

Markhyuck Side Part 17

Donghyuck pun menurut untuk duduk disana tapi sebelumnya ia menarik keranjang berisi pakaian-pakaian mungil milik ketiga bayinya yang sudah ia beli beberapa minggu yang lalu dan bahkan sudah ia cuci, hanya tinggal dilipat dan disusun di dalam lemari.

Dan karena mereka baru membeli lemari, tempat tidur dan perabotan lainnya dua hari yang lalu, jadilah baju-baju tersebut baru bisa disusun sekarang.

Memasuki usia kehamilan delapan bulan, Donghyuck dan Mark memang sudah mempersiapkan segala keperluan bayi mereka. Hal ini dilakukan mereka –terutama Mark agar saat menjelang sembilan bulan, mereka tidak perlu lagi keluar rumah untuk membeli ini-itu. Dan usia kandungan delapan bulan bukanlah hal yang mudah bagi Donghyuck.

Perutnya benar-benar besar bahkan membuatnya sulit bernapas saat tidur, selain itu gerakannya menjadi terhambat dan lebih mudah lelah. Perutnya juga benar-benar berat, bahkan ia harus selalu menopang perutnya dengan kedua tangannya saat berjalan. Segala aktivitas juga semakin sulit dilakukan, bahkan hanya untuk urusan ke kamar kecil pun Donghyuck harus minta bantuan Mark. Mark sendiri sudah menyarankan untuk menggunakan sabuk penyangga perut, namun Donghyuck menolak.

Meskipun ia tahu dengan alat tersebut, beban perutnya akan terasa lebih ringan, tapi ia hanya ingin merasakan segala perubahan yang disebabkan oleh anak-anaknya. Dan Donghyuck juga senang saat merasa perutnya semakin hari semakin berat, karena itu berarti ketiga bayinya tumbuh dengan baik.

"Kau mau kita rakit yang mana dulu?" Tanya Mark begitu ia sampai di kamar bayi dengan delapan kardus besar tersebut.

Untungnya sisi kanan tangga dapat diubah menjadi conveyor belt, jadi ia tidak perlu naik turun berulang kali untuk mengangkat barang-barang yang sudah pasti sangat berat itu.

"Emm, lemari saja. Supaya bajunya bisa kita susun lebih dulu dan tidak kotor," ucap Donghyuck.

Mark mengangguk dan membuka paket bertuliskan 'baby cupboard' dan mulai memasang potongan-potongan kayu bercat putih dengan aksen garis-garis kuning dan biru.

Tidak perlu waktu lama untuk merangkai lemari tersebut, karena ia hanya perlu menyatukan bagian-bagian yang didesain seperti puzzle sehingga dapat tersambung dengan mudah dan terkunci setelah ia menekan tombol 'lock' . Lemari dengan tinggi 1,5 meter dengan tiga pintu itu sudah siap dan segera ia pindahkan ke sisi kiri kamar dan merapatkannya pada dinding yang memang ia tempatkan untuk lemari tersebut. Donghyuck dan Mark tidak perlu memusingkan peletakkan perabot di kamar bayi karena ia menggunakan jasa interior designer untuk mengaturnya, dan sekarang mereka hanya perlu meletakkan barang-barang tersebut sesuai dengan gambar yang sudah dibuat oleh interior designer tersebut.
"Bajunya sudah selesai? Biar aku yang susun, jadi kau tidak perlu banyak bergerak," ucap Mark.

Donghyuck memberikan keranjang besar tersebut yang memang sudah selesai ia lipat dengan rapi baju-bajunya dan ia pisahkan menjadi tiga tumpuk berbeda.

"Ambilkan portable chair-ku saja. Baju-bajunya jadi berantakan lagi," ucap Donghyuck karena tidak tahan melihat baju-baju yang telah ia lipat dengan sangat rapi menjadi kusut karena Mark.

"Arra, sepertinya aku memang mengacaukannya. Kuambilkan kursi untukmu dulu, tunggu sebentar," ucap Mark sambil mengacak lembut rambut Donghyuck kemudian segera melesat ke kamar mereka melewati dinding yang sudah dirobohkan.

Mereka memang sengaja merobohkan satu sisi dinding yang langsung terhubung ke kamar mereka, sehingga mereka tidak kesulitan untuk mondar-mandir dari kamar mereka ke kamar bayi. Bukannya benar-benar merobohkan sisi dinding tersebut, mereka hanya membuat jalan pintas menuju kamar. Mungkin mereka akan memasangkan pintu disana, tapi mungkin juga hanya perlu dihiasi tirai saja.
"Ya sudah sini... kubantu kau pindahkan," ucap Mark setelah meletakkan portable chair tersebut di dekat lemari dan membantu Donghyuck bangkit berdiri dan berjalan menuju lemari.