Nomin Side Part 6

6.6K 350 10
                                        

|3 IN 1 : PREGXPERIENT|
🔎 Original Story From Aileenpark94 🔍
📝 Remake By LetMeRest25213 📝

















































"Renjunie...."

Riang Jaemin saat menemukan pemuda imut itu di medicine counter.

Entahlah meskipun ia lebih lama mengenal Renjun dan lainnya tapi ia lebih dekat dengan Renjun yang baru dikenalnya sekitar 4 bulan ini.

"Jaemin... " jawab Renjun pelan. Sepertinya pemuda imut itu tidak dalam keadaan baik. Terlihat dari wajahnya yang pucat juga tubuhnya terlihat lemas.

"Eh...kau tak apa?" Tanya Jaemin yang telah masuk ke dalam konter obat-obatan itu. Ia duduk di kursi kosong di samping Renjun yang masih sibuk menulis nama-nama obat serta jumlah stoknya.

"Tak apa Jaem ini sudah biasa." Jawab Renjun dan tersenyum hangat kepada Jaemin.

Jaemin mengalihkan pandangannya pada perut Renjun yang terlihat membuncit meskipun ditutupi kemeja longgar.

Tangan kiri Renjun sesekali mengelus perut buncit itu, seolah dapat meredakan rasa sakit di dalamnya. Sedangkan tangan kanannya masih sibuk mencatat nama-nama obat.

"Kau baru selesai disuntik?" Tanya Jaemin masih memandangi perut buncit Renjun.

Renjun menghentikan kegiatannya menulis kemudian menatap Jaemin lalu tersenyum.

"Ne...dua hari lalu" jawabnya.

"Boleh kulihat perutmu?" Tanya Jaemin ragu.

Renjun yang mendengarnya hanya tersenyum kecil. Jaemin adalah tipe pria manis bermulut pedas perkataan yang keluar dari mulutnya selalu menusuk tajam. Tapi selama mengenal dirinya Jaemin jarang ---bahkan tidak pernah mengeluarkan perkataan pedasnya itu.

Renjun menarik kemeja yang ia kenakan, memperlihatkan perutnya yang membuncit besar. Kulit perutnya terlihat sangat pucat dengan guratan-guratan merah yang menjalar dari bawah perut--- stretch mark . Hal lumrah yang terjadi ketika kulit mengalami peregangan melebihi fleksibelitasnya.

Jaemin memandang prihatin pada perut Renjun. Dulu ia juga mengalaminya, namun tidak separah Renjun. Tiba-tiba ia ingin menangis. Bahkan air matanya sudah siap mengalir.

"Jaeminie....kau menangis?" Ucap Renjun melihat setetes air mata telah mengalir di pipi putih Jaemin.

"Hiks.. aku sedih melihatmu seperti ini Renjun-ah..hiks...Kenapa kau tidak istirahat saja?" Tanya Jaemin.

"Aku sudah istirahat 2 hari kemarin, Jaem. Lagipula hari ini jadwalku hanya menjaga disini bukan pekerjaan berat." Jawab Renjun.

"Kalau begitu biar kubantu ya." Ucap Jaemin sembari menarik peralatan yang Renjun pakai.

"Tidak perlu, Jaeminie . Nanti kalau kekasihmu melihat ia pasti marah padaku karena membiarkan kekasih cantiknya bekerja." Gurau Renjun yang malah mendapat tetesan air mata dari Jaemin.

"Hikss...akukan hanya ingin membantumu hiks.. aku kasihan melihatmu bekerja dengan menahan rasa sakit seperti itu hiks.." Jawab Jaemin disela-sela isak tangisnya yang semakin menjadi pipi chubby putihnya memerah begitupun hidungnya Jaemin sangat menggemaskan.

"Aigooo, Jaeminie kenapa semakin kencang tangisnya. Malu tau kalau sampai terdengar orang lain"

"Hueee....hiks hiks jadi aku membuatmu maluu hiksss.. Renjunie kau kejam sekali padaku.." Tangis Jaemin berlebihan.

3 IN 1 : PREGXPERIMENT [Nomin + Wangjun + Markhyuck]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora