Markhyuck Side Part 15💃🏻🕺🏻

Start from the beginning
                                        

"Mianhae," sesal Mark begitu menyadari Donghyuck kesulitan bernapas karena posisi mereka saat bercinta tadi.

Donghyuck hanya mengangguk samar dan melingkarkan tangannya di pinggang Mark serta menyandarkan kepalanya pada dada bidang Mark.

Setelahnya tidak ada pembicaraan di antara mereka. Mark membiarkan Donghyuck agar lebih tenang kemudian mengajak kekasihnya untuk mengatur napas secara perlahan.

Menarik dan menghembuskan napasnya secara perlahan dan diikuti oleh Donghyuck. Berangsur-angsur napas Donghyuck mulai tenang dan beraturan, tidak seperti tadi.

Setelah dirasa cukup, Mark mengajak Donghyuck keluar dari bathtub. Pertama-tama, Mark melangkah keluar lebih dulu dan membantu Donghyuck berdiri serta keluar dari sana.

Dasar bathtub yang licin membuat Mark harus berkali lipat lebih kuat memegangi tangan Donghyuck saat kekasihnya itu melangkah keluar. Dan kembali berhati-hati saat membantu Donghyuck menuruni tiga anak tangga yang terpasang di depan bathtub.

Kemudian Mark membawa Donghyuck memasuki shower box untuk membersihkan tubuh mereka. Tidak perlu waktu lama karena mereka hanya benar-benar membersihkan tubuh mereka dari cairan lengket dan keruh yang menempel di sekitar kaki mereka.

Setibanya di kamar, Mark membantu Donghyuck untuk duduk di tempat tidur kemudian ia melesat ke dalam walk-in-closet dan mengambil pakaian untuk Donghyuck dan untuknya sendiri. Mark mengambil kemeja biru berbahan sutra miliknya untuk dikenakan Donghyuck serta celana kain dengan karet di pinggangnya dan kaus biru tua serta celana selutut untuknya sendiri. Mark memakai pakaiannya dengan cepat dan membawa pakaian yang tadi ia pilihkan untuk Donghyuck keluar.
Mark mendengar gelak tawa Donghyuck dari dalam walk-in-closet . Penasaran dengan apa yang dilakukan kekasihnya, Mark segera menghampiri Donghyuck yang masih duduk bersandar di atas tempat tidur. Baju mandi yang dikenakan Donghyuck terbuka di bagian perut buncitnya karena memang tadi ia tidak mengikatkan talinya. Gelak tawa renyah Donghyuck kembali terdengar saat jari-jarinya dengan lembut menyentuh kulit perutnya yang menonjol.

"Apa yang membuatmu tertawa begitu senang, hmm?" tanya Mark seraya duduk di samping Donghyuck.

"Hihihi.. Ah, kau sudah kembali. ini coba kau rasakan gerakan bayi-bayi kita," ucap Donghyuck dengan mengamit tangan Mark dan meletakkan di atas kulit perutnya yang bergerak-gerak pelan.

Mark menuruti perkataan Donghyuck dan meletakkan tangannya di atas perut cembung Donghyuck, ia dapat merasakan gerakan-gerakan halus dari dalam sana menerpa telapak tangannya. Menciptakan rasa geli namun bahagia di hatinya.

"Ahahaha.. apa kalian mau mengajak kami bermain, hmm?" tanya Mark dan kembali dijawab dengan gerakan halus dari ketiga bayinya.
"Benarkah? Tapi appa harus memberikan suntikan hormon pada eomma --mu supaya air susunya mengalir deras saat kalian lahir nanti. Bermainnya kita lakukan nanti ya, sayang," ucap Mark lembut. Dan seolah mengerti, ketiga bayinya kembali bergerak pelan kemudian kembali tenang seperti memberikan waktu untuk kedua orangtuanya.

"Anak pintar," puji Mark.

"Biar kubantu memakai pakaian untukmu."

"Hari ini aku pakai baju milikmu lagi?" tanya Donghyuck ketika melihat kemeja biru yang sedang dipegang Mark.

Pasalnya ia tidak ingat ia memiliki kemeja biru itu, lagipula ukuran kemeja itu cukup besar sehingga lebih pas dengan bentuk tubuh Mark.

"Ne. Tidak apa 'kan? Besok baru kita keluar membeli pakaian untukmu serta perlengkapan bayi, otte? "

"Eumm... " jawab Donghyuck seraya mengangguk dan menurut ketika Mark memakaikan kemeja tersebut padanya.

Ya, memang belakangan ini Donghyuck tidak bisa lagi memakai pakaian-pakaian miliknya. Perutnya yang membuncit membuat semua pakaian miliknya terasa sesak.
Walau baru memasuki enam bulan, tapi perutnya sudah seperti orang yang hamil delapan bulan. Itu karena ia mengandung tiga bayi sekaligus dan menurut dokter hal itu wajar.

3 IN 1 : PREGXPERIMENT [Nomin + Wangjun + Markhyuck]Where stories live. Discover now