Markhyuck Side Part 14

Start from the beginning
                                        

"Tidak apa hyung. Temuilah Donghyuck. Ia ada di apartemenku," ucap Jeno santai.

"Hah?" kaget Mark.

"Hmm, Donghyuck datang ke apartemenku pagi tadi. Sebenarnya ia sudah menceritakan semuanya padaku juga Jaemin. Aku kesini hanya untuk menyadarkanmu atas sikapmu yang kelewatan itu. Cepat temui Hyuck, tadi Jaemin menghubungiku kalau keadaan Donghyuck sangat parah. Ia tidak berhenti muntah sejak tadi dan tidak bisa menelan makanan apapun. Ia bisa saja pingsan jika seperti ini terus, kau harus menemuinya. Hanya kau yang ia butuhkan saat ini. "

"Ne gomawo Jeno-ya.... "














































❤️❤️
































































Ting! Tong!

Ting! Tong!

Ting! Tong!

Mark memencet bel apartemen Jaemin tidak sabaran menunggu pemilik rumah membuka pintunya.

"Aish, kau bisa mengganggu tidur anak-anakku tahu!" dengus Jaemin ketika membukakan pintu untuk Mark.

"Mian, Jaeminie aku mau menemui Hyuckie, dia disini 'kan?"

"Tidak, dia tidak ada disini. Dia kekasihmu, kenapa mencarinya disini?" tanya Jaemin kesal.

"Jaemin, aku tahu aku salah dan aku ingin minta maaf padanya. Dia disini 'kan? Jeno bilang Hyuckie kesini pagi tadi."

"Bagus kalau kau sadar dengan kesalahanmu. Sana temui dia. Dia ada di kamar itu," ucap Jaemin sambil menunjuk kamar yang terletak di samping tangga.

Mark mengangguk kemudian beranjak menuju kamar yang ditunjuk Jaemin.

"Hah ini sekalian bawakan bubur yang sudah kusiapkan di dapur, dia bilang kepalanya pusing sejak tadi. Setidaknya ia harus dipaksa makan atau lambungnya yang akan bermasalah."

Mark kembali mengangguk dan menuruti ucapan Jaemin, ia mengambil semangkuk bubur yang sudah agak dingin dan membawanya menuju kamar dimana Donghyuck sedang istirahat.

Mark memasuki kamar itu dan mendapati Donghyuck sedang berbaring dengan selimut yang menutupi tubuhnya sampai ke leher. Mark mendekati Donghyuck dan duduk di tepi tempat tidur kemudian mengusap rambut Donghyuck yang sedikit lembab karena berkeringat.

"Sayang, aku datang," bisik Mark pelan tetapi mampu membuat Donghyuck terbangun karena memang ia tidak benar-benar tidur.

"Markeu?"

"Hmm, ini kau makan dulu baru kita bicara. Jaemin bilang kau belum makan dari pagi."

"Perutku mual setiap kali makan," ucap Donghyuck dengan sedikit merajuk membuat Mark tersenyum.

Sepertinya Donghyuck sudah melupakan permasalahan mereka semalam. Lupa atau memang tidak pernah ambil pusing dengan pertengkaran mereka semalam? Entahlah.

"Perutmu mual karena bayi kita tahu bukan appa-nya yang menyuapinya makan," ucap Mark sambil membantu Donghyuck untuk duduk bersandar dengan nyaman.

"Bayi kita? Kau sudah bisa menerima kehadiran bayi kita?" tanya Donghyuck senang.

"Hei, apa yang kau bicarakan? Tentu saja aku menerima kehadiran bayi kita," ucap Mark sambil mengusap perut rata Donghyuck dengan sedikit heran.

3 IN 1 : PREGXPERIMENT [Nomin + Wangjun + Markhyuck]Where stories live. Discover now