Markhyuck Side Part 14

Magsimula sa umpisa
                                        

Kenang Jeno sambil tersenyum manis menampilkan ketampanan nya.
"Kau benar, mungkin aku hanya belum siap menerima kehamilan Donghyuck. Aku bersalah padanya dan pada bayi kami, semalam bahkan aku nyaris menyuruhnya menelan penggugur kandungan," ucap Mark pelan.

"Mwo?! kau menyuruhnya menelan obat penggugur kandungan?! kau sudah gila hyung!" ucap Jeno terkejut yang tentu saja penuh kepura-puraan karena Donghyuck sudah menceritakan semuanya padanya.

"Ya, aku kalap saat ia terus muntah dan itu membuatku kesal hingga terbesit di pikiranku untuk meluruhkan janin itu. Lagipula janin itu masih sangat kecil, belum terlambat untuk menghancurkannya. "

Jeno sungguh terkejut mendengar penuturan Mark. Meskipun ia sudah mendengar cerita ini dari sisi Donghyuck, tapi tetap saja ia butuh mendengar cerita ini dari sisi pandang Mark. Dan ia harus tahu alasan dibalik semua ini.

"Janin itu memang masih sangat kecil. Tapi ia sudah terbentuk, Mark hyung. Di dalam tubuhnya mengalir darahmu, dia darah dagingmu hyung! Bagaimana bisa kau mengatakan hal itu di depan Donghyuck?!"

"Aku tidak tahu, aku kelepasan!"

"Lalu? apa yang terjadi setelah itu? Kau tidak benar-benar memaksa Donghyuck menelan obat-obat bodoh itu 'kan? "

"Tidak. Donghyuck langsung lari ketakutan. Aku tahu ia bersembunyi di ruang kerjanya, tapi aku tidak berniat menghampirinya. Bahkan tadi pagi aku langsung berangkat bekerja tanpa bertemu dengannya."

"Bodoh hyung! Kenapa tidak langsung minta maaf padanya?! Perasaan Donghyuck pasti hancur sekali mengetahui kau bersikap seperti ini setelah ia mengorbankan semuanya!"

"Ego! Egoku terlalu besar hanya untuk meminta maaf pada kesalahan kecil seperti ini!"

"Hanya kesalahan kecil katamu?! Bagimu hyung mungkin ini kesalahan kecil, tapi bagaimana dengan Lee Donghyuck?! Bagaimana dengan perasaannya?! Kalau menurutmu ini hanya kesalahan kecil, lalu yang selama ini Donghyuck lakukan. Penanaman rahim, kesakitan, penderitaan, semuanya tidak ada artinya bagimu hyung, begitu?" tanya Jeno kesal.

Jeno tidak pernah tahu berbicara dengan Mark bisa memancing emosinya seperti ini. Gila! Ini benar-benar gila!

"Hyung, ada yang ingin kutanyakan padamu. Apa kau benar-benar mencintai Donghyuck?" tanya Jeno berusaha menahan emosinya.

"Tentu saja. Aku mencintainya, benar-benar mencintainya. Kalau aku tidak mencintainya, hubungan kami tidak mungkin kembali bersatu setelah perpecahan waktu itu. "

"Lalu kenapa kau selalu memaksakan kehendakmu pada Donghyuck? Ia bisa terluka Mark hyung," ucap Jeno tak habis pikir.

"Aku.. aku hanya merasa terikat dengannya. Segala kesakitan yang ia rasakan juga bisa kurasakan. Aku tidak ingin ia merasa sakit, apapun penyebabnya. Aku akan menyingkirkan semua hal yang membuatnya kesakitan, termasuk jika harus menyingkirkan bayi kami sendiri."

"Kau terikat dengannya? Lalu bagaimana dengan bayi kalian? bayi itu ada karena kalian berdua, ia terikat dengan kalian berdua, terlebih dengan Donghyuck karena ia tumbuh di dalam tubuh Donghyuck. Setiap kau menyakiti Donghyuck, bayimu juga bisa merasakannya meskipun ia masih sangat kecil seperti yang kau bilang tadi."

"Astaga Jeno-ya aku baru menyadarinya. Aku memaksa Donghyuck melakukan ini semua tanpa sadar. Aku bahkan belum minta maaf padanya," sesal Mark.

"Syukur kalau kau sadar dengan perbuatanmu hyung pada Donghyuck. Kau bisa minta maaf padanya saat pulang nanti."

"Tidak. Aku tidak bisa menunggu sampai sore nanti, aku harus pulang sekarang!" ucap Mark seraya terburu-buru mengambil jas dan ponselnya.

"Jeno-ya, maaf aku tidak bisa makan siang denganmu. Kurasa Donghyuck lebih membutuhkanku sekarang,"
ucap Mark mengingat awal Jeno datang kemari untuk mengajaknya makan siang.

3 IN 1 : PREGXPERIMENT [Nomin + Wangjun + Markhyuck]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon